Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

Pemimpin Pembohong/Pendusta Jangan Diikuti

Politik | Friday, 30 Jul 2021, 13:48 WIB
Waspadai Pemimpin Pendusta/Pembohong

*Pemimpin Pembohong/Pendusta Jangan di ikuti*

Siapapun juga apalagi pemimpin tidak boleh berdusta, karena dusta itu sumber keburukan dan pangkal kejahatan.

“Nabi mengatakan, hendaknya kalian menjadi orang yang jujur dan benar, karena kejujuran akan melahirkan kebaikan, dan jauhilah dusta karena berdusta akan menunjukan pada kejahatan,” ujar KH. Prof. Dr. Didin Hafidhuddin, M.Sc.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan, jika seorang pemimpin berlaku jujur maka ia akan menjadi pemimpin yang baik, produktif dan dapat dipercaya.

“Akan tetapi kalau ada pemimpin dusta itu harus dikoreksi dengan amar makruf nahi munkar sebagai tanda sayang kita terhadap pemimpin itu, kita tidak boleh membiarkan mereka dalam kedustaan,” ujar Kiai Didin.

Ia menjelaskan, kejahatan itu sumbernya adalah dusta. “Kalau orang berani berdusta apalagi pemimpin berdusta dalam kebijakan publik atau kepentingan masyarakat maka ia akan menjadi orang sengsara dalam kehidupan dan tidak akan sukses dalam kepemimpinannya,” jelas Kiai Didin.

Dengan demikian, kata Kiai Didin, pemimpin dusta seperti itu tidak boleh diikuti, karena tidak boleh ada ketaatan kepada mahkluk dalam kerangka kemaksiatan kepada Alloh Tabarokta wa Ta'ala.

“Mudah-mudahan kita berharap semua pemimpin menjadi pemimpin yang jujur dan amanah serta tidak berdusta, apapun alasannya dusta itu perbuatan jahat yang tidak boleh dilakukan, apalagi yang berkaitan dengan keadilan hukum dan lainnya,” tandas Ketua Umum Badan Koordinasi Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) itu.

*Haram Surga Bagi Para Pemimpin PENDUSTA dan Para Pendukungnya*

172 – (107) وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا وَكِيعٌ، وَأَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ – قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ: وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ – وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ “

__________

[شرح محمد فؤاد عبد الباقي]

[ ش (وعائل) العائل هو الفقير]

“ Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Alloh pada hari kiamat dan Dia tidak akan mensucikan mereka –Abu Mu’awiyah berkata, “Dan Tidak akan dilihat oleh Alloh.”– Dan bagi mereka adzab yang pedih, yaitu orang tua yang berzina, raja yang suka berdusta, dan orang miskin yang sombong ”. (HR. Muslim).

شرح السنة للبغوي (13/ 168)

عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” ثَلاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَلا يُزَكِّيهِمْ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ مُتَكَبِّرٌ «.

هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ، أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ، عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَبِي شَيْبَةَ، عَنْ وَكِيعٍ، وَأَبِي مُعَاوِيَةَ، وَزَادَ فِي رِوَايَةِ أَبِي مُعَاوِيَةَ» وَلا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ “.

“ Tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Alloh pada hari kiamat dan Dia tidak akan mensucikan mereka: orang tua yang berzina, raja yang suka berdusta, dan orang miskin yang sombong ”. Ini hadits shahih, dikeluarkan oleh Muslim dari Abi Bakrah bin Syaibah, dari Waki’ dan Abi Mu’awiyah. Dan tambahan dalam riwayat Abi Mu’awiyah: “ Dan Tidak akan dilihat oleh Alloh. Dan bagi mereka adzab yang pedih ”. (Syarhus Sunnah oleh Al-Baghawi 13/168).

***

*Hadits Berkaitan tentang Para Pemimpin yang Bohong*

عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ ، قَالَ : خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَ : ” إِنَّهُ سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ بَعْدِي أُمَرَاءٌ فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهمْ ، فَلَيْسُ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ ، وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ حَوْضِي ، وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ ” ، هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ ، أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْقَطَّانِ ، عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ ، فَوَقَعَ لَنَا بَدَلًا عَالِيًا ، وَأَخْرَجَهُ النَّسَائِيُّ ، عَنْ عَمْرِو بْنِ عَلِيٍّ ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ

سَتَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ ، مَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ فَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ ، وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ ، وَلَيْسَ يَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ ، وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ ، وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ ، وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ ، وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ.

(النسائى في كتاب الإمارة).

Nabi Muhammad Shallallohu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “ Akan ada setelah (wafat)ku (nanti) umaro’ –para amir/pemimpin—(yang bohong). Barangsiapa masuk pada mereka lalu membenarkan (menyetujui) kebohongan mereka dan membantu/mendukung kedhaliman mereka maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan dia tidak (punya bagian untuk) mendatangi telaga (di hari kiamat). Dan barangsiapa yang tidak masuk pada mereka (umaro’ bohong) itu, dan tidak membenarkan kebohongan mereka, dan (juga) tidak mendukung kedhaliman mereka, maka dia adalah dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan mendatangi telaga (di hari kiamat). (Hadits Shahih riwayat Ahmad dan An-Nasaa’i dalam kitab Al-Imaroh).

Semoga Kita dijauhkan dari Para Pemimpin/Ulil Amri Pendusta/Pembohong Tersebut, Aamiin Allohumma Amiin Ya Rabbal Alamien...

Semoga bermanfaat, Barokallohu fiikum

Hasbunalloh Wani'mal Wakil Ni'mal Maula Wani'man Nasir

Bekasi Jawa Barat, Ba'da Sholat Jum'at, 20 Zulhijjah 1442 H,

Alfaqir Ilalloh Azza wa Jalla,

*Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I*

(Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Domisili Saat ini di Bekasi Kota dan Kabupaten Bekasi-Babelan City, Jawa Barat)

Seorang Hamba Yang Mengharap Ridho RabbNya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image