PERKEMBANGAN BAHASA ARAB
Sastra | 2021-07-29 23:52:54Berbicara tentang bahasa arab tidak bisa lepas dari perjalanan penyebaran islam. Sejarah mencatat bahwa Bahasa arab mulai menyebar keluar jazirah arabia sejak abad ke-1 H atau abad ke-7 M. penyebaran itu meliputi wilayah Byzantium utara, Persia, dan afrika sampai Andalusia dibarat. Perjalanan sejarah membuktikan betapa besar peranan Bahasa arab dalam menyelamatkan ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani. Menurut bangsa eropa berbahaya bagi agama mereka dikarenakan memasuki zaman kebangkitan (renaissance), ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani diambil alih Kembali dari umat islam.
Menurut Conny R. Semiawan tujuan dan fungsi dari pengajaran Bahasa arab ialah membentuk pengertian yang berarti mengajarkan perkataan-perkataan baru dengan beserta artinya. Oleh karena itu saat anak-anak belajar membaca permulaan, jangan memulai dengan menghafal huruf tetapi mulai dari pola kalimat sederhana seperti membiasakan anak medengar, membaca, dan menuliskan arti.[1]
Realitas Bahasa dalam kehidupan semakin menambah eksistensi sebagai makhluk berbudaya dan beragama, kekuaatan tersebut ditunjukkan oleh kemampuannya dengan cara mencerna karya-karya besar berupa sains, teknologi, dan seni. Dengan datangnya islam dan turunnnya Al-Qurâan dalam Bahasa arab kedudukan Bahasa arab sangat penting dan menarik perhatian kalangan masyarakat yang lebih luas. Semakin besar jumlah pemeluk islam maka semakin meluas pengaruh Bahasa arab hal ini bisa sampai ke kalangan awam sendiri. Mendorong jiwa dan semangat keagamaan, pemeluk islam mempunyai kecintaan membaca al-Qurâan baik untuk ibadah dan bacaan Al-Qurâan, itu semua untuk memahami isi al-Qurâan dan mengenali lebih dalam tentang sejarah islam.
Situasi selama pemerintah Utsmaniyah Bahasa arab mengalami penurununan dratstis dalam perkembangannya karena dibawah oleh zaman modern yang dibawa oleh zaman sesudah terjadinya kebangkitan dieropa. Setelah kekuasaan politik prancis mulailah prancis menjajah mesir akibat keberhasilan serbuan Napeolon tahun 1798, Mesir secara perlahan mulai berkembang untuk maju dan bangkit dengan landasan ilmu pengetahuan yang modern. Mesir membangun berbagai sarana yang melandasi dan mendorong perkembangan ilmu pengetahuan diMesir seperti: lembanga ilmu pengetahuan, perpustakaan, sekolah, surat kaar, laboratorium penelitian, dan percetakan arab.
Inilah salah satu Langkah keberhasilan dalam mengatasi keterbelakangan Bahasa arab, sekaligus meletakkan dasar kokoh bagi Bahasa arab untuk menjadi Bahasa yang dinamis dan mampu berkembang secara wajar.[2]
Peranan Bahasa arab dalam agama sebaga Bahasa yang hidup, Bahasa ini berbentuk klasik ataupun modern mempunyai peranan penting dalam bidang agama islam.sejak Bahasa arab tertuang dalam al-Qurâan didengungkan sampai saat ini, semua pengamat barat maupun muslim arab menganggapnya sebagai Bahasa yang memiliki standar yang tinggi dan kecantikkan linguistiknya. Pada akhir abad 19, orang asing yang memiliki kemampuan dalam bidang Bahasa arab menerjemahkan buku-buku ilmiah kedalam Bahasa arab. Dalam menerjemahkan buku-buku tersebut merekq meninjau dan menyempurnakan istilah-istilah yang lazim yang digunakan oleh para penulis Mesir sebelumnya. Hal ini merupakan awal perkembangan Bahasa arab untuk digunakan sebagai Bahasa ilmu dan pengetahuan modern dan perkembangan zaman. Kehairan buku-buku sastra akhirnya melahirkan Gerakan pemurnian Bahasa arab seperti yang pernah terjadi sebelumnya seperti buku nahwu dan kamus-kamus. Hal yang paling mengagumkan adalah mengganti kata asing dengan kata-kata asli Bahasa arab dalam berbagai shigoh yang baru, banyak ungkapan dan kosakata yang sebenarnya hanya meruakan penerjemahan dari ungkapan Bahasa eropa sedangkan gaya bahasanya tidak mengalami perubahan.[3]
ADari aspek sejarah, Bahasa arab disebut sebagai Bahasa turunan dari bangsa semit, dimana bangsa semit terbagi menjadi semit utara dan semit selatan, jazirah arab yang merupakan tanah kelahiran islam merupakan tanah air dari bangsa semit. Selain itu manusia yang menggunakan Bahasa arab ialah nabi Ismail putra nabi Ibrahim yang sekaligus menjadi nenek moyang bangsa arab. Keberadaan Bahasa arab tidak bisa lepas dalam sejarah peradaban islam, karena proses intelektualisasi dan sivilisasi umat islam tidak dapat dipisahan dari pergumulan dan interaksi social budaya dan pemikiran antara umat islam dan bangsa lainnya. Bahasa arab menjadi salah satu kunci keberhasilannnya yang mana di tandai dengan adanya Gerakan penerjemahm besar-besaran dengan karya filosof Yunani dan ilmuan Persia hinga india ke dalam Bahasa arab.[4] Maju dan berkembangya peradaban islam sangat mempengaruhi Bahasa arab, bahkan peradaban arab pun mampu berkembang pesat karena memperhatikan Bahasa arab. Pengaruh Bahasa arab terhadap peradaban eropa tersebut dapat dilihat dari syair-syair yang ditulis oleh bangsa Eropa.
Daftar Pustaka
[1] H.M Kamil Ramma Oensyar, Metodologi pembelajaran Bahasa Arab, IAIN Antasari Press, Kalimantan, p. 1-5
[2] Alauddin, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Bahasa Arab, Jurnal Diwan, V. 3 No. 1, 2017. P.80-83
[3] Muhammad Syaufi Dopi, Perkembanan Bahasa Arab, Artikel 2019, p. 5
[4] Muhbib Abdul Wahab, Peran Bahasa Arab dalam Perkembangan Ilmu dan Peradaban Islam, Jurnal Arabiyat, 2014
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.