Memeluk Pagi
Sastra | 2021-07-28 05:32:50Masih seperti hari sebelumnya
Memulai hari dengan doa
Meski tempatku sering disebut kota,
kicau burung tetap ada saja
Pagi, waktu yang sering aku tunggu
Meskipun banyak yang merasa terganggu
Entah karena diburu waktu,
atau karena kantuk yang tidak menentu
Sering aku berkata, pagi bukan hanya sarapan
Tetapi pagi juga tentang harapan
Rencana yang tersusun di malam hari, seolah menjadi taruhan
Akankah pagi ini diperjuangkan
Atau justru hanya menjadi angan-angan
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.