Khatam Al-Qur'an dan Hadiah 100 ribu
Eduaksi | 2022-05-05 22:41:04Dek Taza --panggilan keseharian Relung Dzakirah Mumtazah--. Anak keempat. Masih duduk di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Mojorejo. Tanggal lahirnya unik, tanggal 9 bulan 9 tahun dua ribu sebelas.
"Sekarang juz berapa, Nak?" Tanyaku sambil makan berbuka puasa (25/4/2022). "Juz 20," jawab Taza sigap. "Ditamatkan sebelum idul Fitri, nggeh? Hari raya dapat THR 100 ribu," kataku menyemangati. "Horee, iya," dengan cepat Taza menyahut. Istripun senyum-senyum melihat respon dek Taza.
Tersisa waktu 5 hari, untuk menyelesaikan 10 juz. Saya melihat ada energi bertambah pada diri dek Taza. Pagi, siang dan malam dimanfaatkan untuk nderes Al-Qur'an.
Apakah boleh memotivasi anak dengan iming-iming harta (uang)? Saya balik bertanya, "Apakah ada larangan?" Bukankah Allah juga memotivasi hamba-Nya untuk beramal dengan iming-iming dan janji pahala? Semisal, bacalah Al-Qur'an, karena setiap 1 huruf 2 kebaikan. Sholat Sunnah dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia seisinya, bersedekahlah, maka Allah akan melipatgandakan menjadi 2, 7, sampai 10 kali lipat, dan seterusnya. Masih banyak janji Allah bagi pelaku kebaikan.
Jadi tidak ada salahnya dong, kalau memberi hadiah uang untuk anak. Justru media "uang" menjadi kesempatan bagi orang tua untuk memberikan edukasi. Sambil dimasukkan materi pahala membaca Al-Qur'an, tujuan, dan seterusnya. Jadi, tidak berhenti diuang, tapi ada maksud tersembunyi. Uang hanya wasilah, untuk tujuan yang lebih besar.
Usia anak masih memerlukan pancingan, hadiah, reward, pujian. Orang yang sudah dewasa saja masih butuh pujian, sanjungan dan hadiah, apalagi anak kecil. Hehe.
Apa targetnya?
Pembiasan. Penanaman karakter pribadi. Orang tua perlu mengawasi dan mendampinginya. Jangan menjadikan "uang", sebagai alasan membiarkan anak tanpa ada keteladanan.
Orang tua pandai-pandai membaca peluang dan mengikuti perkembangan kepribadian dan sosial anak.
---
Kembali ke adek Taza. Begitu lebaran tiba, langsung nodong, "Mana uangnya?". Hehe. "Iya, nanti," jawab saya santai.
Dek Taza meneirma uang dengan gembira dan menyimpan uangnya di kotak uang (celengan) yang dimiliki.----Dari peristiwa ini, saya dan istri terfikir untuk membuat plan di luar Ramadhan, yaitu memberikan hadiah 100 ribu jika mampu menyelesaikan 30 juz setiap bulannya. Dek Taza setuju banget, menyambut tanpa beban. Biarlah, uang melebur dalam kelucuan dan keunikan, si anak.
Allah SWT Maha Tahu, apa yang kamu niatkan.
InsaAllah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.