Slamet Samsoerizal
4 Mei: International Firefighters'Day
Sejarah | 2022-05-04 17:38:18Hari Pemadam Kebakaran Internasional atau International Firefighters'Day diperingati setiap tahun pada tanggal 4 Mei. Pada Hari Pemadam Kebakaran Internasional 2022, kita diminta mengingat petugas pemadam kebakaran yang telah meninggal saat bertugas.
Hari ini juga dibuat untuk menunjukkan dukungan dan penghargaan kepada petugas pemadam kebakaran di seluruh dunia yang terus melindungi dan melakukan tugas dengan baik sepanjang tahun.
Mengapa 4 Mei?
Kebakaran hebat terjadi di hutan Australia pada 4 Mei 1999. Matthew Armstrong, Jason Thomas, Stuart Davidson, Chris Evans, dan Gary Vredeveldt, 5 petugas yang bertugas berupaya memadamkam api. Namun, saat di tengah area hutan yang terbakar tersebut, tiba-tiba angin berubah arah. Tanpa diduga, kelima petugas pemadam tersebut terbakar. Nyawanya pun tak tertolong.
Demikian, perjuangan heroik tersebut dijadikan sebagai titik pangkal tanggal 4 Mei diperingati sebagai Hari Pemadam Kebakaran atau International Firefighters'Day. Kelima petugas pemadam kebakaran tewas secara tragis selama kebakaran hutan di Australia.
Dilansir Fire Hero, untuk pertama kalinya National Fallen Firefighters Foundation (NFFF) bergabung secara global dalam perayaan petugas kebakaran pada 4 Mei 2020. Misinyai pada International Firefighters'Day adalah untuk menghormati dan mengingat petugas pemadam kebakaran di Amerika sekaligus di negara lain yang gugur.
Bahkan tahun lalu hampir 500 keluarga di seluruh Amerika Serikat turut bergabung dengan organisasi pemadam kebakaran untuk memberikan dukungan kepada petugas pemadam kebakaran. Dengan rasa terima kasih kepada semua orang yang terlibat dan berpartisipasi dalam proses penyelamatan kebakaran, akhirnya hari ini dirayakan tiap tahun.
Catatan dari sumber lain juga ditemukan,bahwa International Firefighters'Day yang jatuh pada 4 Mei karena itu adalah hari kelahiran Santo Florian. Siapakah Santo Florian? ia adalah salah satu petugas pemadam kebakaran pertama dari batalion Romawi yang menyelamatkan banyak nyawa.
Kebakaran dan Kuka
Mitigasi kebakaran yang melanda di wilayah mana pun, hendaknya dapat mengispirasi Kurikulum Merdeka (Kuka) dengan segala implementasinya. Sebagai contoh, di Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menjadikan mitigasi kebakaran ini masuk sebagai dalam kajian yang dititipkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia, IPS, dan IPA.
Implementasi tersebut, sangat sesuai dengan fakta bahwa kebakaran merupakan salah satu mitigasi bencana non-alam yang terjadi di DKI Jakarta, selain banjir, dan konflik sosial. Penekanan pada pencegahan dan penanggulangan halihwal kebakaran merupakan tugas Kuka dalam menyikapi hal tersebut.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
