Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Moch. Hsyam,S.Ag.,S.Pd

Karakteristik Kematian

Agama | 2021-07-18 22:07:27

Sebagai “Camat” atau calon mati (Q.S Al-Anbiya: 35), sudah seharusnya kita mengetahui karakteristik kematian. Itu karena, kematian memiliki karakteristik yang khas ketika kematian itu mendatangi dan menjemput kita.

Karakteristik kematian adalah watak, sifat atau tabiat yang melekat pada kematian. Hal itu ada pada kematian karena kematian merupakan ujian bagi setiap insan. Allah SWT berfirman, “Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.” (Q.S Al-Mulk : 2)

Oleh karena itu, hendaknya kita berupaya untuk mengetahui karakteristik kematian ini. Bila kita mampu mengetahui karakteristik dari kematian akan menjadikan kita selalu waspada dan selalu menyiapkan diri kita jika sewaktu-waktu kematian menjemput diri kita sehingga kita bisa mati dalam keadaan iman dan sedang melakukan amal saleh.

Adapun karakteristik kematian antaralain: pertama, selalu datang dengan tiba-tiba. Kematian datang tanpa memberi kabar. Dalam Syair Bahar Kamil disebutkan, ”Al-mautu ya'ti baghtatan wal qobru shunduqul a'mal. Ishbir a'laa ahwaaliha, almautu il-laa bil ajal.” Artinya, “Ketahuilah, maut itu datangnya tiba-tiba, dan kuburan menjadi peti amal-amalmu. Bersabarlah terhadap kemelut dan kesusahan hidup di dunia,Karena tidaklah datang kematian, kecuali jika telah sampai kepadamu ajal

Kedua, memaksa. Kematian itu bersifat memaksa sehingga apabila telah datang kepada seseorang maka tidak akan ada yang mampu menolaknya. “Katakanlah, sekiranya kalian dalam rumah kalian, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada pada hati kalian dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hati kalian. Allah Maha Mengetahui isi hati.” (QS. Ali Imran:154)

Ketiga, selalu mengejar targetnya. Kematian akan mengejar siapapun yang lari darinya dan bersembunyi darinya meskipun bersembunyi dan berlindung di balik benteng yang kokoh atau teknologi kedokteran yang canggih. “Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Jumu’ah: 8)

Dalam ayat lain, “Di mana pun kamu berada, kematian akan menemuimu kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (Q.S An-Nisa: 78)

Keempat, langsung mengeksekusi. “Dan Allah sekali-kali tidak akan pernah menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah tiba waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Munafiqun : 11)

Semoga Allah SWT memberikan kemampuan kepada kita untuk selalu beribadah dalam keseharian kita sehingga kapanpun dan dimanapun kematian datang, kita dapat menyambutnya dengan iman dan amal saleh sehingga kematian menjadi hadiah bagi kita. “Kematian adalah hadiah yang sangat berharga bagi orang yang beriman.” (H.R Muslim). Wallahu’alam***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image