Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supadilah

Jangan Salah Mendidik Anak

Eduaksi | 2022-05-03 05:57:45
Sumber foto: aset Canva

Anak merupakan kebahagiaan bagi orang tua. Toh niat menikah adalah mendapatkan keturunan. Siapa sih yang nggak senang denga kehadiran sang anak? Tapi kadang terlalu bahagia membuat kita salah dalam mendidik anak.

Saat ini ekonomi terbilang semakin mapan dibanding dulu. Kalau dulu orang susah mencari makan. Orang-orang makan seadanya. Kalau ada beras, bisa makan nasi. Kalau tidak ada beras, orang makan tiwul dari olahan singkong. Zaman sekarang sudah sangat sulit menemukan orang makan tiwul. Susah pula menemukan orang yang terpaksa makan nasi aking. Kalau ada, hanya ada beberapa kasus.

Tapi sekarang orang makan mewah-mewah. Makan bukan sekadar untuk kenyang tetapi sudah tentang gengsi.

Kemajuan teknologi pun begitu. Zaman sekarang orang sudah pantas smartphone. Bahkan satu orang bisa punya dua hingga tiga atau bahkan lebih.

Merasa mapan, orang tua dengan mudah memberikan fasilitas smartphone untuk anaknya. Biar anak main di rumah aja. Biar anak ada hiburan. Biar anak tidak ketinggalan zaman.

Orang tua tidak melihat usia sang anak. Akibatnya fatal. Karena kecanduan main game di Smartphone, anak lupa waktu, tak Kecanduan. Tak bisa lepas barang sebentar saja. Pagi, siang, malam. Bahkan mereka sering begadang. Tidur hingga larut malam. Akibatnya, besoknya telat bangun. Susah salat Subuh. Atau bahkan tinggal salat Subuh.

Mereka juga tak kenal tempat. Di rumah main hape, di jalan maen maen, di rumah orang main hape, saat silaturahim pun main hape.

Karena lekat dengan smartphone, mereka jadi susah diomongin. Susah disuruh oleh orang tua. Kalau disuruh sampai beberapa kali. Ini pula yang saya dapati saat kemarin. Ada anak yang begitu susah disuruh. Untuk mandi saja sampai 6 hingga 8 kali nyuruh. Orang tua sampai emosi dibuatnya.

Apa boleh buat. Ini tindakan salah orang tua juga.

Jadi saat ini orang tua menuai dari kesalahan mendidiknya. Tapi masih ada waktu. Walaupun anak sudah kecanduan yang penting ketegasan orang tua. Jangan kalah atau lemah dengan anak. Kalau tidak mau kondisinya bertambah parah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image