Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lugina Nurul Ihsan

Bisnis Parsel Katanya Cuan Besar, Emang Bener?

Gaya Hidup | Sunday, 01 May 2022, 21:01 WIB
Foto toko Pusat Parsel di Jl. Kopo Sayati, Bandung oleh Lugina Nurul

Sejak awal ramadan, toko Pusat Parcel milik bisnis keluarga di kawasan Kopo, Bandung ini sudah mulai menjajakan dagangannya. Selain pelayanan, ada resep lain mengapa bisnis parsel ini bertahan sampai 20 tahun walaupun pandemi melanda.

Serba serbi ramadan, begitulah kiranya ulasan singkat untuk menggambarkan keistimewaan bulan ramadan yang menghadirkan banyak cerita dan kejadian. Diantaranya bahkan menjadi tradisi musiman yang tidak pernah absen dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari kegiatan ngabuburit, hunting takjil, hingga berbagi parsel.

Momen ramadan ini tak jarang dijadikan peluang bisnis bagi para entrepreneur. Jika menengok ide bisnis di internet, kita akan mendapati berbagai peluang usaha yang bisa dilakukan. Salah satu yang sering kali disebut di dalamnya ialah bisnis parsel. Bisnis ini terkenal dapat meraup omzet besar hingga puluhan juta rupiah.

Susanti, pemilik Pusat Parcel di Jl. Kopo Sayati, Bandung pun mengatakan hal serupa. Bisnis parsel yang ditekuni bersama keluarganya ini berhasil memperoleh keuntungan puluhan juta rupiah setiap tahunnya. Ia menolak untuk memberi tahu jumlah besaran omzet pastinya, yang pasti "ya dua digit lah," begitu katanya.

Mengambil Keuntungan Kecil sebagai Strategi Bisnis

Hasil keuntungan yang besar agaknya perlu mengorbankan modal yang tidak cuma seberapa juga. Apalagi, bagi Susanti dan keluarga, bisnis parsel ini tidak mengedepankan keuntungan yang besar. "Kita ga ambil banyak, kita main ke quantity. Jadi untung kecil tapi barangnya keluar banyak, gitu" ujar perempuan yang akrab dipanggil Ci Susan itu.

Pengambilan untung yang kecil dengan pengeluaran kuantitas yang besar diakuinya sebagai salah satu strategi bisnis keluarga ini dapat bertahan hingga dua dekade. "Kita mainnya lebih ke quantity, sih. Soalnya kita juga masukin ke toko-toko. Jadi kita ngitungnya ke jumlah parselnya bukan ke untungnya" terang Susanti.

Deretan parsel bersandar di toko yang bila dihitung bisa sampai ratusan buah menjadi bukti suksesnya bisnis parsel yang dijalani. Aneka bingkisan dapat menjadi pilihan, mulai dari parsel berisi makanan hingga peralatan makan keramik untuk lebaran. Harga yang ditawarkan juga beragam, dari Rp35.000 sampai Rp2.500.000.

Selain menemukan bingkisan makanan yang ciamik, Anda juga akan disambut baik oleh Susanti dan keluarga ketika menyambangi toko ini. Tidak lain tidak bukan, disamping harga yang murah, pelayanan juga menjadi kunci bertahannya bisnis parsel ini. "Jadi kan kalo pelayanannya bagus, juga jadi seneng kan customer jadi bisa jadi langganan" ungkapnya.

Pandemi dan Bisnis Parsel yang Tetap Menggeliat

Menjalani bisnis selama 20 tahun membuat Susanti dan keluarga merasakan bagaimana perubahan omzet yang didapatkan saat pandemi melanda. Awal tahun 2020 lalu, toko terpaksa ditutup. Akhirnya, pemasaran dan penjualan hanya dilakukan melalui WhatsApp. Pendapatan pun ikut berubah, "memang jadi lebih menurun yah" singkatnya.

Di tahun 2021 omzet masih menurun namun terbilang kecil, sekitar 5 Juta rupiah untuk perbedaan keuntungannya. "Pas waktu buka lagi, waktu kemarin sih, ya memang lebih turun lah dikit dibanding sebelum yang pandemi" tutur Susanti.

Seperti yang dikutip dalam Republika.co.id, permintaan akan parsel sudah mulai menggeliat saat menjelang Idul Fitri 2021 lalu. Di pasar Cikini Gold Center khususnya, para pedagang sudah dapat menjajakan parsel setelah satu tahun sebelumnya yakni tahun 2020 pasar ditutup.

Kini, setelah pandemi mulai menurun, bisnis parsel kembali menjadi normal seperti sedia kala. "Udah mulai kembali agak normal sih," ungkap Susanti dengan nada lega.

Para pembeli parsel yang menggeliat biasanya membeli bingkisan makanan ini untuk diberikan kepada keluarga, kerabat, dan karyawan. Seperti yang disampaikan Dian, salah satu pelanggan di toko parsel Susanti, "... ke karyawan, keluarga, (dan) saudara. Udah rutinitas tiap tahun".

Mengingat permintaan pasar yang masih tinggi meski dihantam pandemi sekalipun, bisnis parsel sepertinya dapat dijadikan ide bisnis yang berpeluang. Apalagi, tidak hanya ramadan, hampir setiap hari raya, berbagi parsel jadi salah satu tradisi di Indonesia. Namun, cuan besar atau tidak, jika ingin omzet puluhan juta, modalnya pun tidak sembarang bisa "modal minim" saja.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image