Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

Sejarah Komunisme/PKI di Nusantara

Sejarah | Sunday, 04 Jul 2021, 11:03 WIB

#JASMERAH, INILAH SEJARAH YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH KITA SEMUA

(Sejarah KOMUNISME DI NUSANTARA)

Notulen Kajian di Buat Oleh: *Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.MPd, M.Pd, I*

(Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan) *

*#TolakKomunis/PKI*

Tgl 31 Oktober 1948:

Muso dieksekusi di Desa Niten Kecamatan Sumorejo Kabupaten Ponorogo. Sedang MH. Lukman dan Nyoto pergi ke Pengasingan di Republik Rakyat China (RRC).

Akhir November 1948:

Seluruh Pimpinan PKI Muso berhasil meningkatkan atau menangkap, dan Seluruh Daerah yang dikuasai PKI berhasil direbut, antara lain:

1. Ponorogo,

2. Magetan,

3. Pacitan,

4. Purwodadi,

5. Cepu,

6. Blora,

7. Pati,

8. Kudus, dan lainnya.

Tgl 19 Desember 1948

Agresi Militer Belanda kedua ke Yogyakarta.

Tahun 1949:

PKI tetap Tidak Dilarang, sehingga tahun 1949 dilakukan Rekontruksi PKI dan tetap tumbuh berkembang hingga tahun 1965.

Awal Januari 1950:

Pemerintah RI dengan disaksikan puluhan ribu masyarakat yang datang dari berbagai daerah seperti Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo dan Trenggalek, melakukan Pembongkaran 7 (Tujuh) Sumur Neraka PKI dan Identifikasi Para Korban. Di Sumur Neraka Soco I ditemukan 108 kerangka Mayat yang 68 dikenal dan 40 tidak dikenal, sedang di Sumur Neraka Soco II ditemukan 21 kerangka Mayat yang semuanya berhasil diidentifikasi. Para Korban berasal dari berbagai Kalangan Ulama dan Umara serta Tokoh Masyarakat.

Tahun 1950:

PKI memulai kembali kegiatan Jurnal Rakyat dan Bintang Merah.

Tgl 6 Agustus 1951:

Gerombolan Eteh dari PKI menyerbu Asrama Brimob di Tanjung Priok dan merampas semua Senjata Api yang ada.

Tahun 1951:

Dipa Nusantara Aidit memimpin PKI sebagai Partai Nasionalis yang mendukung Presiden Soekarno sehingga Soekarno, lalu Lukman dan Nyoto kembali dari pengasingan untuk membantu DN Aidit membangun kembali PKI.

Tahun 1955:

PKI ikut Pemilu Pertama di Indonesia dan berhasil masuk empat Besar setelah MASYUMI, PNI dan NU.

Tgl 8-11 September 1957:

Kongres Alim Ulama Seluruh Indonesia di Palembang - Sumatera Selatan Mengharamkan Ideologi Komunis dan mendekat Presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Pelarangan PKI dan semua Mantel organisasinya, tapi ditolak oleh Soekarno.

Tahun 1958:

Kedekatan Soekarno dengan PKI yang mendorong Kelompok Anti PKI di Sumatera dan Sulawesi melakukan koreksi hingga melakukan Pemberontakan terhadap Soekarno. Saat itu MASYUMI tidak terlibat, karena Masyumi merupakan MUSUH BESAR PKI.

Tgl 15 Februari 1958 :

Para pemberontak di Sumatera dan Sulawesi Mendeklarasikan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), namun Pemberontakan ini berhasil dan dipadamkan.

Tanggal 11 Juli 1958 :

DN Aidit dan Rewang mewakili PKI ikut Kongres Partai Persatuan Sosialis Jerman di Berlin.

Bulan Agustus 1959:

TNI berusaha menggagalkan Kongres PKI, namun Kongres tersebut tetap berjalan karena tindakannya sendiri oleh Presiden Soekarno.

Tahun 1960:

Slogan Soekarno positif NASAKOM (Nasional, Agama dan Komunis) yang didukung penuh oleh PNI, NU dan PKI. Dengan demikian PKI kembali terlembagakan sebagai bagian dari Pemerintahan RI.

Tgl 17 Agustus 1960:

Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.200 Th.1960 tertanggal 17 1960 tentang "PEMBUBARAN MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia)" dengan dalih tuduhan Agustus Masyumi dalam Pemberotakan PRRI, hanya karena ANTI NASAKOM.

Media Tahun 1960:

Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa PKI meningkat kuat dengan mencapai 2 Juta orang.

Bulan Maret 1962:

PKI resmi masuk dalam Pemerintahan Soekarno, DN Aidit dan Nyoto diangkat oleh Soekarno sebagai Menteri Penasehat.

Bulan April 1962:

Kongres PKI.

Tahun 1963:

PKI Memprovokasi Presiden Soekarno untuk Konfrontasi dengan Malaysia, dan dibentuknya Angkatan Kelima yang terdiri dari BURUH dan TANI untuk dipersenjatai dengan dalih "Mempersenjatai Rakyat untuk Bela Negara" melawan Malaysia.

Tgl 10 Juli 1963:

Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.139 th.1963 tertanggal 10 Juli 1963 tentang PEMBUBARAN GPII, lagi-lagi hanya karena ANTI NASAKOM.

Tahun 1963:

Atas desakan dan tekanan PKI penangkap Tokoh-Tokoh Masyumi dan GPII serta Ulama Anti PKI, antara lain:

1. KH. Buya Hamka,

2. KH. Yunan Helmi Nasution,

3. KH. Isa Anshari,

4. KH. Mukhtar Ghazali,

5. KH. ZZ Muttaqien,

6. KH. Soleh Iskandar,

7. KH. Ghazali Sahlan dan

8. KH. Dalari Umar.

Bulan Desember 1964:

Chaerul Saleh Pimpinan Partai MURBA (Musyawarah Rakyat Banyak) yang didirikan oleh mantan Pimpinan PKI, Tan Malaka, menyatakan bahwa PKI sedang mempersiapkan KUDETA.

Tgl 6 Januari 1965:

Atas Desakan dan Tekanan PKI terbit Surat Keputusan Presiden RI No.1/KOTI/1965 tertanggal 6 Januari 1965 tentang PEMBEKUAN PARTAI MURBA, dengan dalih telah Memfitnah PKI.

Tgl 13 Januari 1965:

Dua Sayap PKI yaitu PR (Pemuda Rakyat) dan BTI (Barisan Tani Indonesia) Menyerang dan Menyiksa Peserta Pelatihan PII di Desa Kanigoro Kecamatan Kras Kabupaten Kediri, sekaligus melecehkan Pelajar Wanitanya, dan juga merampas sejumlah Mushaf Al-Qur'an dan merobek serta menginjak-injaknya.

Awal Tahun 1965:

PKI dengan 3 Juta Anggota menjadi Partai Komunis terkuat di luar Uni Soviet dan RRT. PKI memiliki banyak Ormas, antara lain: SOBSI (Serikat Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), Pemuda Rakjat, Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) BTI (Barisan Tani Indonesia), LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakjat) dan HSI (Himpunan Sardjana Indonesia).

Tgl 14 Mei 1965:

Tiga Sayap Organisasi PKI yaitu PR, BTI dan GERWANI merebut Perkebunan Negara di Bandar Betsi, Pematang Siantar, Sumatera Utara, dengan Menangkap dan Menyiksa serta Membunuh Pelda Soedjono penjaga PPN (Perusahaan Perkebunan Negara) Karet IX Bandar Betsi.

Bulan Juli 1965:

PKI menggelar Pelatihan Militer untuk 2000 anggota di Pangkalan Udara Halim dengan dalih "Mempersenjatai Rakyat untuk Bela Negara".

Tgl 21 September 1965:

Atas desakan dan tekanan PKI terbit Keputusan Presiden RI No.291 th.1965 tertanggal 21 September 1965 tentang PEMBUBARAN PARTAI MURBA, karena sangat memusuhi PKI.

Tgl 30 September 1965 Pagi :

Ormas PKI Pemuda Rakyat dan Gerwani menggelar Demo Besar di Jakarta.

Tgl 30 September 1965 Malam :

Terjadi Gerakan G30S / PKI atau disebut GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh): PKI Menculik danunuh Membunuh 6 (enam) Jenderal TNI AD di Jakarta dan mencampakkan mayatnya ke dalam sumur di LUBANG BUAYA Halim, mereka adalah:

1. Jenderal Ahmad Yani,

2. Letjen R. Suprapto,

3. Letjen MT.Haryono,

4. Letjen S.Parman,

5. Mayjen Panjaitan dan

6. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo.

PKI juga menculik dan membunuh Kapten Pierre Tendean karena dikira Jenderal Abdul Haris Nasution. PKI pun kill Aiptu Karel Satsuitubun seorang Ajun Inspektur Polisi yang meningkatkan Rumah Kediaman Wakil PM Dr. J. Leimena yang bersebelahan dengan Rumah Jenderal AH.Nasution.

PKI juga menembak Putri Bungsu Jenderal AH. Nasution yang baru berusia 5 tahun, Ade Irma Suryani Nasution , yang berusaha menjadi Perisai Ayahandanya dari tembakan PKI, kemudian terluka tembak dan akhirnya meninggal pada tanggal 6 Oktober 1965.

G30S/PKI yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung yang membentuk tiga kelompok gugus tugas penculikan, yaitu:

1. Pasukan Pasopati dipimpin Lettu Dul Arief, dan

2. Pasukan Pringgondani yang dipimpin Mayor Udara Sujono, serta

3. Pasukan Bima Sakti dipimpin Kapten Suradi.

Selain Letkol Untung dan kawan-kawan, PKI didukung oleh sejumlah Perwira ABRI (TNI/Polri) dari berbagai Angkatan, antara lain:

Angkatan Darat:

1. Mayjen TNI Pranoto Reksosamudro,

2. Brigjen TNI Soepardjo dan

3. Kolonel Infantri A. Latief.

Angkatan Laut:

1. Walikota KKO Pramuko Sudarno,

2. Letkol Laut Ranu Sunardi dan

3. Komodor Laut Soenardi.

Angkatan Udara:

1. Pria / Pangau Laksda Udara Omar Dhani,

2. Letkol Udara Heru Atmodjo dan

3. Walikota Udara Sujono.

kepolisian:

1. Brigjen Pol. Soetarto,

2. Kombes Pol. Imam Supoyo dan

3. AKBP Anwas Tanuamidjaja.

Tgl 1 Oktober 1965:

PKI di Yogyakarta juga Membunuh:

1. Brigjen Katamso Darmokusumo dan

2. Kolonel Sugiono.

Lalu di Jakarta PKI mengumumkan terbentuknya DEWAN REVOLUSI baru yang telah mengambil alih Kekuasaan.

Tgl 2 Oktober 1965:

Letjen TNI Soeharto mengambil alih kepemimpinan TNI dan menunjuk Kudeta PKI gagal dan mengirim TNI AD menyerbu dan merebut Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma dari PKI.

Tgl 6 Oktober 1965:

Soekarno menggelar Pertemuan Kabinet dan Menteri PKI hadir serta berusaha Melegalkan G30S, tapi ditolak, bahkan Terbit Resolusi Kecaman terhadap G30S, lalu usai rapat Nyoto pun langsung ditangkap.

Tgl 13 Oktober 1965:

Ormas Anshor NU gelar Aksi unjuk rasa Anti PKI di Seluruh Jawa.

Tgl 18 Oktober 1965:

PKI sebagai Anshor Desa Karangasem (kini Desa Yosomulyo) Kecamatan Gambiran, lalu mengundang Anshor Kecamatan Muncar untuk Pengajian. Saat Pemuda Anshor Muncar datang, mereka disambut oleh Gerwani yang dianggap sebagai Fatayat NU, lalu diracuni, setelah Keracunan mereka di Bantai oleh PKI dan Jenazahnya dibuang ke Lubang Buaya di Dusun Cemetuk Desa / Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Sebanyak 62 (enam puluh dua) orang Pemuda Anshor yang dibantai, dan ada beberapa pemuda yang selamat dan ditembakkan, sehingga menjadi Saksi Mata peristiwa. Peristiwa Tragis itu disebut Tragedi Cemetuk, dan kini oleh masyarakat secara swadaya dibangun Monumen Pancasila Jaya.

Tgl 19 Oktober 1965:

Anshor NU dan PKI mulai bentrok di berbagai daerah di Jawa.

Tgl 11 November 1965:

Bentrokan PNI dan PKI di Bali.

Tgl 22 November 1965: DN Aidit ditangkap dan diadili serta di Hukum Mati.

Bulan Desember 1965:

Aceh dinyatakan telah bersih dari PKI.

Tgl 11 Maret 1966:

Terbit Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden Soekarno yang memberi wewenang kepada Letjen TNI Soeharto untuk mengambil langkah Pengamanan Negara RI.

Tgl 12 Maret 1966:

Soeharto melarang secara resmi PKI.

Bulan April 1966:

Soeharto melarang Serikat Buruh Pro PKI yaitu SOBSI.

Tgl 13 Februari 1966:

Bung Karno tetap menolak PKI, bahkan secara terbuka berbicara dalam pembicaraannya di muka Front Nasional di Senayan:

”Di Indonesia ini tidak ada partai yang Pengorbanannya terhadap Nusa dan Bangsa sebesar Partai Komunis Indonesia ”

Tgl 5 Juli 1966:

Terbit TAP MPRS No.XXV Tahun 1966 yang ditanda tangani Ketua MPRS - RI Jenderal TNI AH. Nasution tentang Pembubaran PKI dan Pelarangan Penyebaran Paham Komunisme, Marxisme dan Leninisme.

Bulan Desember 1966:

Sudisman wujud Aidit dan Nyoto untuk membangun kembali PKI, tapi ditangkap dan dijatuhi Hukuman Mati pada tahun 1967.

Tahun 1967:

Kader PKI seperti Rewang, Oloan Hutapea dan Ruslan Widjajasastra, berita di wilayah daerah daerah terpencil di Blitar Selatan bersama Kaum Tani PKI.

Bulan Maret 1968:

Kaum Tani PKI di Blitar Selatan Menyerang para Pemimpin dan Kader NU, sehingga 60 (enam puluh) Orang NU tewas.

harga 1968:

TNI menyerang Blitar Selatan dan menghancurkan persembunyian terakhir PKI.

Dari tahun 1968 s/d 1998

Orde Baru Secara Resmi PKI dan seluruh mantel organisasiya dilarang di Seluruh Indonesia dengan dasar TAP MPRS No.XXV Tahun 1966. Dari tahun 1998 s / d 2015

Pasca Reformasi 1998

Pimpinan dan Anggota PKI yang dibebaskan dari Penjara, beserta keluarga dan simpatisannya yang masih mengusung IDEOLOGI KOMUNIS, justru menjadi pihak yang paling diuntungkan, sehingga kini mereka meraja-lela melakukan aneka gerakan pemicu balikkan Fakta Sejarah dan memposisikan PKI. Sejarah Kekejaman PKI yang sangat panjang, dan jangan biarkan mereka menambah lagi daftar kekejamannya di negeri tercinta ini.

*****

Bersiaplah Menghadapi Kebangkitan PKI / KOMUNIS Baru

*"RAPATKAN BARISAN (JAGA UKHUWAH SESAMA MUSLIM) JANGAN BUANG WAKTUMU!"*

Ingatlah .. Tidak ada faham ideologi di dunia ini yang kejam, sadis dan tak berperikemanusiaan melebihi PAHAM KOMUNIS / PKI

*Karena itu kami memiliki Kaum Muslimin dan seluruh elemen Bangsa Wajib berkampanye Kebangkitan PKI / KOMUNIS di Indonesia*

Sebelum Para *Ulama dan Kaum Muslimin* dan bahkan Anggota TNI pun menjadi KORBAN MEREKA (KOMUNIS / PKI)

*Modus Gerak PKI / Komunis*

1. Nistakan ISLAM, Al Qur'an dan ajarannya

2. Lecehkan Ulama, Tokoh Masyarakat dan Aktivis kalau perlu di Kriminalisasi

3. Matikan Gerakan Islam

4. Tebar Fitnah

5. Adu Domba

*Tetap di ingat...*

PKI / KOMUNIS lebih SESAT dari Syaitan, sedangkan Syaitan masih percaya kalau Tuhan / PKI tidak percaya adanya Tuhan

*Agenda Neo PKI / Komunis Reborn*

1. Wacana minta maaf ke PKI / Komunis

2. Serang Partai, Lembaga, Ormas Islam

3. Sudutkan Khilafah

4. Hancurkan karakter Tokoh Muslim ataupun Tokoh Nasional

5. Bubarkan satu persatu Partai, Ormas, Lembaga Muslim

6. lepas Pemimpin Muslim (Fitnah via Media, dllnya)

7. Adu Domba antar Partai, Ormas, Lembaga Islam mengangkat satu dan menjatuhkan lainnya.

Dalam Surat Ali Imron : 103 :

"Wa'tasimu bihablillahi jami'a wala tafarroqu"

(Artinya: Dan berpeganglah pada kalian semua pada tali Alloh 'agama Islam' dan janganlah bercerai berai).

Disampaikan Pada Kajian Waspadai Neo KOMUNIS / PKI Bangkit di Indonesia , sekitar Tahun 2017 di Masjid Al Falah Bekasi Permai RW.15 Kota Bekasi Bersama: *KH. Dr. Alfian Tanjung, M.Pd* (Pakar Anti Komunis Nasional)

Penutup Tadzkiroh dari KETUA ANNAS / Aliansi Nasional Anti Syiah Pusat: *KH. Dr. Athian Ali Muhammad Da'i, Lc, MA*

"SAATNYA UMAT ISLAM BERSATU"

" Sudah saatnya Umat Islam segera bangun / bangkit mengisi selimut yang selama ini membuat mereka mimpi dan mimpi mengapa mengapa mengapa angan-angan lewat janji palsu yang sudah lama menina-bobokan Umat, AYO BANGKIT ... "

*Sadarlah Wahai Muslimin, Bersatulah Umat Islam ... (jadikanlah Komunis / PKI) Musuh Bersama, Allohu Akbar* ✊

* Biografi Singkat *Ustadz Abu Fayadh:*

Lahir Tahun 1984 di Jakarta, Status MENIKAH

*Pendidikan:*

1. TK Flamboyan Bekasi Timur Kota Bekasi

2. SD Negeri Bekasi Timur 2 (saat ini SD Negeri Bekasi Jaya 5) Kota Bekasi

3. MTS Ponpes NU Al Masthuriyyah Tipar Cisaat Sukabumi, (Cuma sampai Kelas 2 MTS

4. MTS Muhammadiyah 02 Kota Bekasi

5. MA Negeri 01 Kota Bekasi

6. FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Prodi/Program Studi PLS/Pendidikan Luar Sekolah UNTIRTA/Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten (S.Pd)

7. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (IMNI), Jakarta PASCASARJANA, Konsentrasi Manajemen Pendidikan (M.MPd)

8. PASCASARJANA Universitas Islam Jakarta/UIJ Jurusan PAI/Pendidikan Agama Islam (M.Pd, I)

*Baca Info ini Terkait Bahayanya Komunis / PKI:*

1. http://sapaislam.com/risalah-news-update-islam-terkait-bahaya-komunisme/

2. http://sekitarkami.wordpress.com/2017/02/08/risalah-news-update-islam-terkait-bahaya-komunisme/

3. https://www.nahimunkar.org/daftar-88-bahaya-pki-komunis/

4. https://www.nahimunkar.org/pki-berontak-membantai-ribuan-tokoh-dan-ulama-di-madiun-september-1948/

5. https://www.nahimunkar.org/daftar-rentetan-gerakan-orang-gila-berupaya-bunuh-ulama-dan-tokoh-islam/

6. https://www.nahimunkar.org/awas-jaga-para-ulama-pki-komunis-sudah-tidak-ada-rasa-takut-stop-isu-orang-gila/

7. https://www.nahimunkar.org/1945-ketika-mulai-merdeka-indonesia-masih-kaya-raya-tanpa-utang/

8. https://www.nahimunkar.org/gatot-nurmantyo-kalau-ksad-tidak-berani-perintahkan-nobar-film-g30s-pki-pulang-kampung-saja/

9. https://www.nahimunkar.org/daftar-para-pendeta-yang-meninggal-dalam-pandemi-covid-19-flu-china/#comment-75301

#GanyangKomunis/PKI

#GebukPKI / Komunis

#komunis/PKIMusuhIslam

#BersatuLawanNeoPKI / Komunis

#StopKriminalisasiUlamadanAktivisIslam

#SaveUlamadanAktivisIslam

#JASMERAHJanganMelupakan Sejarah

Disebarkan Oleh: *Taruna Muslim, Tangerang-Banten*

Semoga ALLOH ï·» melindungi Kita semua

BAGIKAN SEJARAH INI.

JADIKAN PELAJARAN

BUAT GENERASI YANG AKAN DATANG

*Silahkan di Sebarkan Info ini Syukron, Barokallohu 'fiikum*

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image