Siapa Cinta Surga, Cintailah Kematian
Eduaksi | 2021-07-03 21:52:10Kalau kita pelajari Al Qurâan maka dengan gamblang Allah Taâala sudah mengingatkan tentang kematian. Seperti dalam Al Qurâan surat Al-Jumuâah ayat 8, Allah berfirman :
Artinya :âKatakanlah; Sesungguhnya kematian yang kalian senantiasa berusaha lari darinya, dia pasti menemui kalian. Kemudian kalian akan dikembalikan kepada Dzat yang mengetahui perkara gaib dan perkara yang tampak, lalu Allah akan memberitakan kepada kalian apa-apa yang kalian kerjakanâ (QS. Al-Jumuâah: 8).
Atau dalam Al Qurâan surat Ali âImran ayat 185, Allah Taâala berfirman,
Artinya :âSetiap jiwa pasti merasakan kematianâ (QS. Ali âImran: 185).
Dan tentunya masih banyak lagi ayat-ayat dalam Al Qurâan yang mengingatkan akan kematian.
Berikut adalah petuah para ulama tentang kematian
1. Beruntunglah orang yang senantiasa mengingat waktu datangnya kematian. Tidaklah seorang hamba memperbanyak mengingat kematian kecuali akan tampak buahnya di dalam amal perbuatannya.
2. Cukuplah kematian sebagai pemberi nasihat dan pelajaran. Cukuplah keyakinan sebagai kekayaan. Dan cukuplah ibadah sebagai kegiatan yang menyibukkan.
3. Tentara kematian senantiasa menunggu kedatanganmu.
4. Barang siapa yang banyak mengingat kematian, niscaya akan menjadi sedikit kegembiraannya dan sedikit kedengkiannya.
5. Aku senang dengan kemiskinan, karena hal itu semakin membuatku merendah kepada Rabbku. Aku senang dengan kematian, karena kerinduanku kepada Rabbku. Dan aku menyukai sakit, karena hal itu akan menghapuskan dosa-dosaku.
6. Ibnu Abdi Rabbihi berkata kepada Mak-hul, âApakah Engkau mencintai surga?â Mak-hul menjawab, âSiapa yang tidak cinta dengan surga.â Lalu Ibnu Abdi Rabbihi pun berkata, âKalau begitu, cintailah kematian, karena Engkau tidak akan bisa melihat surga kecuali setelah mengalami kematian.â
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.