UAS dan Masjid Ditutup Selama PPKM Darurat
Info Terkini | 2021-07-03 19:50:15*Tokoh Ulama Islam Nasional: UAS Tak Setuju Masjid Ditutup Selama PPKM Darurat*
http://t.me/anginnusantara/4650
Jakarta, Muslim Obsession â Ustadz Prof. H. Abdul Somad, Lc, MA, P.hD atau UAS tak setuju jika masjid ditutup selama PPKM Darurat Jawa-Bali. Kebijakan tersebut terkesan mengkambinghitamkan masjid atau tempat ibadah sebagai biang penularan virus corona, sehingga harus ditutup.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, Ustadz Abdul Somad meluapkan kekecewaanya atas larangan masjid beroperasi yang diatur oleh pemerintah. Ustadz Abdul Somad singgung tempat umum lain dibuka.
âMelarang orang ke masjid, tapi di mal, di pasar malah dibiarkan. Di mana letak hati kecilmu?â ujar UAS, Jumat (2/7).
Ustadz Abdul Somad mengungkapkan, selama pandemi melanda Indonesia, masjid kerap dijadikan kambing hitam penularan Covid-19. Padahal, kenyataannya belum tentu demikian.
âLima jam orang duduk di mal beramai-ramai. Ketawa dan tertular penyakit. Tapi, masjid yang engkau salahkan,â tegasnya.
Menegaskan pernyataanya, Ustadz Abdul Somad bertanya, apakah pemerintah tak malu kepada Tuhan usai membuat larangan tersebut? Sebab, menurutnya, masjid merupakan tempat yang paling disenangi Tuhan dan Rasul-Nya.
âTak malukah nanti engkau menyebut nama Allah dan Rasulullah? Padahal, tempat ini (masjid) yang dipanggil Allah dan Rasulullah?â kata dia.
Berkaca dari kenyataan tersebut, Ustadz Somad dalam ceramahnya mengimbau, masyarakat sebaiknya tetap beribadah di masjid namun jangan lupa mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Diketahui, Pemerintah Pusat resmi menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat mulai 3 hingga 20 Juli 2021. Pada aturan tersebut, pengetatan berlaku di 122 kabupaten/kota di Jawa dan Bali. Bahkan, imbasnya, rumah ibadah seperti masjid juga ditutup. (Albar)
Sumber via
http://muslimobsession.com/uas-tak-setuju-masjid-ditutup-selama-ppkm-darurat/ (dengan Sedikit Editan Redaksi)
*****
*WAHAI IKHWAH FILLAH..., "HARAM HUKUMNYA MENUTUP MASJID Maupun MUSHOLAH"*
Oleh: *Al Ustadz Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani, S.Pd, M.Pd, I* ØÙظ٠اÙÙÙٰ٠تعاÙÙ *
Bagi para DKM Masjid/Musholah yang membuat kebijakan menutup masjid/musholahnya gara-gara wabah ini dari kegiatan Shalat Berjama'ah, dll, ketahuilah bahwa kebijakanmu bertentangan dengan janji ALLOH ï·» dan Hadist Rasululloh Muhammad ï·º:
*Penyakit akan dijauhkan bagi orang-orang yang memakmurkan Masjid-Masjid atupun Musholah ALLOH.*
Dari Anas bin Malik رض٠اÙÙ٠عÙÙ, ROSUULULOH ï·º Bersabda:
Ø¥ÙÙÙ٠اÙÙÙ٠تÙعÙاÙÙ٠إÙØ°Ùا Ø£ÙÙÙزÙÙ٠عÙاÙÙØ©Ù Ù
ÙÙ٠اÙسÙÙÙ
Ùاء٠عÙÙÙ٠أÙÙÙÙ٠اÙأرÙض٠صÙرÙÙÙت٠عÙÙ٠عÙÙ
ÙÙار٠اÙÙÙ
ÙسÙاجÙدÙ.
Sesungguhnya apabila ALLOH ï·» menurunkan penyakit dari langit kepada penduduk bumi maka ALLOH Menjauhkan penyakit itu dari orang-orang yang meramaikan (memakmurkan) Masjid.
Dari Anas bin Malik رض٠اÙÙ٠عÙÙ, ROSUULULLOOH ï·º Bersabda:
Ø¥Ùذا أرÙاد٠اÙÙ٠بÙÙÙÙÙÙ
٠عاÙØ©Ù ÙÙظÙر٠إÙÙÙ٠أÙÙÙ٠اÙÙ
ÙساجÙد٠ÙÙصÙرÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙ
Ù
_Apabila Alloh menghendaki penyakit pada suatu kaum, maka ALLOH Melihat Ahli Masjid, lalu menjauhkan penyakit itu dari mereka._
Sahabat Anas bin Malik رض٠اÙÙ٠عÙÙ Berkata: "Aku mendengar ROSUULULLOH ï·º Bersabda:
ÙÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙ٠عÙزÙÙ ÙÙجÙÙÙÙ: " Ø¥ÙÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙÙÙÙ
Ù٠بÙØ£ÙÙÙÙ٠اÙÙØ£ÙرÙض٠عÙØ°ÙابÙا ÙÙØ¥ÙØ°Ùا ÙÙظÙرÙت٠إÙÙÙ٠عÙÙ
ÙÙار٠بÙÙÙÙتÙÙ ÙاÙÙÙ
ÙتÙØÙابÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙاÙÙÙ
ÙسÙتÙغÙÙÙرÙÙÙ٠بÙاÙÙØ£ÙسÙØÙار٠صÙرÙÙÙت٠عÙÙÙÙÙÙ
Ù "
ALLOH عز Ùج٠Berfirman : _"Sesungguhnya Aku bermaksud menurunkan azab kepada penduduk bumi, maka apabila Aku melihat orang-orang yang meramaikan rumah-rumah-Ku, yang saling mencintai karena Aku, dan orang-orang yang memohon ampunan pada ku maka Aku jauhkan azab itu dari mereka_Riwayat Al-Baihaqi ~ Syu'ab Al-Iman [2946]
Sahabat Anas bin Malik رض٠اÙÙ٠عÙÙ berkata, ROSUULULLOH ï·º Bersabda:
"Ø¥ÙØ°Ùا عÙاÙÙØ©Ù Ù
ÙÙ٠اÙسÙÙÙ
Ùاء٠أÙÙÙزÙÙÙت٠صÙرÙÙÙت٠عÙÙ٠عÙÙ
ÙÙار٠اÙÙÙ
ÙسÙاجÙدÙ"
Apabila penyakit diturunkan dari langit, maka dijauhkan dari orang-orang yang meramaikan (memakmurkan) Masjid.
Al Imam al Sya'bi, Ulama Salaf dari Generasi Tabi'in, رØÙ
٠اÙÙ٠تعاÙÙ berkata:
"ÙÙاÙÙÙا Ø¥ÙØ°Ùا ÙÙرÙغÙÙا Ù
ÙÙÙ Ø´ÙÙÙء٠أÙتÙÙÙا اÙÙÙ
ÙسÙاجÙد٠"
Mereka (para sahabat) apabila ketakutan tentang sesuatu, maka mendatangi masjid.Al Baihaqi ~ Syu'ab Al-Iman (juz 3 hlm 84 [2951]).
Beberapa Riwayat di atas mengantarkan pada kesimpulan, bahwa *Dalam situasi Wabah dan Virus yang mengancam Masyarakat ini, ummat Islam dianjurkan semakin rajin ke MASJID/MUSHOLAH. Bukan malah meninggalkan dan menjauhi Masjid/Musholah*
*Datangi Rumah ALLOH, Makmurkan Masjid/Musholah dimanapun Anda berada, Sholat Berjamaah 5 waktu dan Ta'lim bersama orang-orang Shalih.*
*INSYALLOH...**Tamu pasti Dijaga oleh Tuan Rumah-NYA.*
Untuk para jama'ah Masjid/Musholah, Antum pun punya kewajiban yang sama, ayo patuhi protokol kesehatan yang sudah dibuat dengan istiqomah, komitmen penuh demi terjaganya kesehatan bersama.
Ketahuilah bahwa seburuk2 nya tempat adalah Pasar dan Sebaik2nya tempat adalah MASJID/MUSHOLAH, Rumah ALLOH ï·».Justru hari ini terbalik, Pasar/Swayalan/Mall tetap buka, Masjid/Musholah malah ditutup, Nauzubillah Min Dzalik.
* Penulis Adalah Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Praktisi dan Pengamat PAUDNI/Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Aktivis Pendidikan dan Kemanusiaan, Domisili di Bekasi Jawa Barat (Kota dan Kabupaten/Babelan City)
Semoga Bermanfaat.
بÙارÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ
ÙÙ
Barokallohu' fiikum
ØسبÙا اÙÙÙ ÙÙعÙ
اÙÙÙÙÙ ÙعÙ
اÙÙ
ÙÙÙ ÙÙعÙ
اÙÙصÙر
" Hasbunalloh wa ni'mal wakiil ni'mal mawla wa ni'mannashiir "
Salam Ahadun Ahad âï¸ Allohu Akbar â عش ÙرÙÙ
ا ا٠Ù
ت Ø´ÙÙدا (Isy Kariman Aw Mut Syahidan/Hidup Mulia atau Mati Syahid)
*"BERHENTILAH MEMBUAL RAKYAT SUDAH MUAL"*
#AyoBackToMasjid/Musholah
#FMM/ForumMasjiddanMusholah
*Silahkan di Share info ini seluas-luasnya, Syukron*
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.