Tentang Minat Peserta Didik dalam Pembelajaran Keberagaman
Guru Menulis | 2022-04-29 23:12:51Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul “How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom” menyampaikan bahwa dalam pembelajaran, kita dapat mengategorikan kebutuhan belajar peserta didik, sesuai tiga aspek. Ketiga aspek tersebut adalah kesiapan belajar peserta didik, minat peserta didik, dan profil belajar peserta didik.
Artikel “Kesiapan Belajar Peserta Didik” yang ditayangkan pada 28 April 2022, telah membahas tentang kesiapan belajar. Pemaparan berikut, berkaitan dengan minat peserta didik dalam konteks pembelajaran keberagaman.
Minat Peserta Didik
Setiap peserta didik memiliki minat yang berbeda. Ketertarikan minat ini bisa dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Ada peserta didik yang berminat pada bidang sosial, sastra, maupun sains. Minat adalah salah satu motivator penting bagi peserta didik untuk dapat ‘terlibat aktif’ dalam proses pembelajaran.
Menarik dicermati hasil penelitian Faiz Fakhruddin (2015) mengenai minat belajar Sejarah peserta didik SMA Negeri 1 Batang. Diketahui bahwa minat belajar peserta didik SMA Negri 1 Batang cenderung rendah. Minat belajar peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Batang pada pelajaran Sejarah dapat dikatakan rendah, karena berdasarkan pengamatan peneliti banyak peserta didik yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Peserta didik juga banyak yang melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan pelajaran yang sedang berlangsung saat itu.
Penggunaan media pembelajaran Prezi berbasis video interaktif dianggap dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, karena dinilai mampu menarik minat peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain itu Prezi berbasis video interaktif juga memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran karena dapat memberikan gambaran secara langsung mengenai materi yang sedang disampaikan.
Simpulan dari penelitian ini adalah minat belajar dengan media Prezi berbasis video interaktif, mampu memberikan pengaruh terhadap minat belajar peserta didik. Media ini dapat dijadikan salah satu alternatif pada pembelajaran sejarah karena dinilai lebih menarik, serta lebih inovatif dengan tampilannya yang unik tidak seperti media presentasi lain yang sudah biasa digunakan.
Adanya video yang digunakan dalam Prezi juga membuat peserta didik lebih mudah memahami pelajaran sejarah karena peserta didik dapat secara langsung melihat gambaran mengenai materi pelajaran yang sedang dijelaskan oleh guru.
Rancangan Pembelajaran
Tomlinson (2001) menjelaskan bahwa mempertimbangkan minat peserta didik dalam merancang pembelajaran memiliki tujuan. Berikut cakupannya.
● Membantu peserta didik menyadari bahwa ada kecocokan antara sekolah dan keinginan mereka sendiri untuk belajar;
● Menunjukkan keterhubungan antara semua pembelajaran;
● Menggunakan keterampilan atau ide yang familiar bagi peserta didik sebagai jembatan untuk mempelajari ide atau keterampilan yang kurang familiar atau baru bagi mereka, dan;
● Meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar.
Sepanjang tahun, peserta didik yang berbeda akan menunjukkan minat pada topik yang berbeda. Gagasan untuk membedakan melalui minat adalah untuk "menghubungkan" peserta didik pada pelajaran untuk menjaga minat mereka. Dengan menjaga minat peserta didik tetap tinggi, diharapkan dapat meningkatkan kinerja peserta didik.
Gagasan berikut dapat dilakukan untuk meningkatkan dan mempertahankan minat.
● Meminta peserta didik untuk memilih apakah mereka ingin mendemonstrasikan pemahaman dengan menulis lagu, melakukan pertunjukan atau menari.
● Menggunakan teknik Jigsaw dan pembelajaran kooperatif.
● Menggunakan strategi investigasi kelompok berdasarkan minat.
● Membuat kegiatan “sehari di tempat kerja”. Peserta didik diminta mempelajari bagaimana sebuah keterampilan tertentu diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Mereka boleh memilih profesi yang sesuai minat mereka.
● Membuat model
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.