Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Siti Zharifah Najla Mehar 2020

Pengaruh Bahasa Gaul bagi Remaja dalam Bermedia Sosial

Eduaksi | Thursday, 24 Jun 2021, 22:31 WIB
https://www.istockphoto.com/photo/close-up-of-people-using-mobile-smart-phones-detail-of-friends-sharing-photos-on-gm1209693436-350147292?utm_source=pixabay&utm_medium=affiliate&utm_campaign=SRP_image_noresults&referrer_url=http%3A//pixabay.com/id/images/search/remaja%2520dan%2520handpone/&utm_term=remaja%20dan%20handpone

Remaja merupakan seorang individu yang dalam masa perkembangan menuju dewasa baik itu dalam tingkah laku maupun pikiran. Dan masa remaja juga merupakan masa di mana baru mengenal mana yang benar mana yang salah, mengenal lawan jenis, dan juga memahami peran dalam dunia sosial. Seiring berkembangnya zaman, para remaja semakin berkembang terutama dalam hal bermedia sosial dan menciptakan bahasa-bahasa yang aneh dan akan trend nantinya. Bahasa yang demikian biasanya disebut dengan bahasa gaul. Sebenarnya, bahasa gaul itu sendiri merupakan bahasa yang berasal dari bahasa Indonesia dengan dimodifikasi atau dikembangkan kembali sehingga membuat bahasa gaul itu tidak memiliki struktur gaya bahasa yang pasti. Contoh bahasa gaul seperti lo, gue, nyokap, bokap, sokap, kepo, kece, lol, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk media sosial adalah media atau sarana yang digunakan oleh masyarakat untuk mempermudah komunikasi. Media sosial saat ini sangatlah banyak contohnya misalnya WhatssApp, Instagram, Facebook, Twitter, Youtube, Line, dan lain sebagainya. Penggunaan bahasa gaul di media sosial itu ada yang berdampak positif dan juga berdampak negatif. Dampak positif nya seperti, menciptakan kreativitas para remaja. Sedangkan untuk dampak negatif nya seperti, para remaja jarang menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan aturan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image