Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Desty Arba'atun Fitri

MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI MASA PANDEMI

Eduaksi | Sunday, 20 Jun 2021, 20:27 WIB

Mendikbud menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan (daring)/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Mendikbud mengajurkan bagi daerah yang sudah melakukan belajar dari rumah agar dipastikan guru juga mengajar dari rumah untuk menjaga keamanan para guru.

Ada banyak kendala yang dihadapi oleh siswa dalam menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran jarak jauh, khususnya untuk para siswa dan guru yang tinggal di daerah – daerah terpencil, mereka yang tinggal di pedalaman, ditambah lagi dengan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan orang tua peserta didik untuk memiliki HP smartphone dan harus membeli kuota internet guna mengakses internet setiap hari.

Ada tiga pihak yang memiliki peran penting terhadap pembentukan karakter anak yaitu: keluarga, sekolah dan lingkungan. Oleh karena itu pendidikan disetiap jenjang harus diselenggarakan secara terprogram dan sistematis mengarah pada nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Pendidikan karakter memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan motivasi untuk meraih prestasi. Sementara untuk menjadi manusia yang berkarakter dibutuhkan proses yang harus ditanamkan sejak dini, sehingga diharapkan dapat menghasilkan anak Indonesia yang cerdas kompetitif dan beraklak mulia. Para orang tua yakin bahwa guru sangat membantu mereka dalam membentuk dan membangun karakter anak-anaknya. Mereka merasa bahwa keberadaan guru dalam membangun karakter anak-anak sangat dibutuhkan.

Tanpa adanya peran serta guru maka orang tua tidak dapat secara maksimal membentuk dan membangun karakter anak – anak mereka. Kondisi saat ini dimana anak harus belajar dari rumah tidak memungkinkan bagi guru untuk membangun karakter peserta didik secara langsung ataupun melalui indirect teaching seperti di sekolah. Sayangnya pendidikan karakter berupa perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dll melalui pembelajaran jarak jauh saat ini dianggap minim oleh para orang tua murid meskipun pembelajaran jarak jauh ini difasilitasi oleh teknologi yang memadai.

Setiap anggota keluarga yang lebih dewasa harus dapat mengajarkan sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan di rumah dan hendaknya rumah menjadi tempat bagi setiap anggota keluarga, khususnya peserta didik untuk bisa memperoleh sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan untuk kehidupan yang penuh makna di masa yang akan datang.

Sikap spiritual dan sosial inilah yang akan membentuk karakter peserta didik. Karakter adalah sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki oleh manusia. Pendidikan karakter tidak selalu harus mengandalkan ruang-ruang kelas melalui guru yang secara resmi mengajar di sekolah, namun seyogyanya bisa diperoleh juga dari keluarga yang ada di rumah serta di lingkungan sekitarnya. Pendidikan karakter bertujuan untuk ewujudkan generasi bangsa yang cerdas dan baik dan memiliki akhlak mulia serta kepribadian Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image