Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Gina Atikah

Yuk, ketahui lebih dalam mengenai Business Plan dan BMC(Business Model Canvas)

Bisnis | Sunday, 20 Jun 2021, 14:37 WIB
mambuat rencana usaha

Dalam membuat Bussines Plan atau rencana bisnis tak akanjauh pebahasannya dengan BMC. Karena, sebelum membuat rencana bisnis kita harus kenal terlebih dahulu dengan BMC/Bussiness Model Canvas. Untuk itu saya menulis pengertian singkat dan beberapa unsur yang terkait didalamnya.

Sebenarnya apasih manfaat dari Bussines Plan dan BMC ini? tentu saja sangat berpengaruh pada keberlangsungan bisnis yang baru akan dimulai oleh seorang pengusaha ataupun start up, planning bisnis juga merupakan syarat penting agar bisnis bisa dijalankan dengan efektif dan profitable.

Business plan/perencanaan usaha merupakan kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan. Berikut adalah beberapa unsur penting dalam pembuatan Perencanaan Bisnis :

1. Ringkasandibuat di bagian awal proposal yang memuat Uraian singkat dari keseluruhan konsep/isi proposal (maks. 500 kata).

2. PendahuluanBagian ini menjelaskan mengenai latar belakang, motivasi, justifikasi pemilihan bisnis serta tujuan yang hendak dicapai dari bisnis tersebut\

3. Kelayakan Aspek ProduksiBagian ini menjelaskan secara detail produk atau jasa yang menjadi ide bisnis meliputi jenis dan nama produk, karakteristik produk, harga produk, keunggulan produk dibandingkan produk saingan yang ada di pasar.

4. Kelayakan Aspek PasarBagian ini memuat analisis potensi dan peluang pasar, serta strategi yang akan diadopsi agar produk dapat bersaing dengan produk sejenis di pasar

5. Kelayakan Aspek OperasionalBagian ini menjelaskan bagaimana produk atau jasa dihasilkan, mencakup: bahan baku, bahan penolong dan peralatan yang digunakan, pasokan bahan baku, proses produksinya, jumlah produk/jasa yang dihasilkan.

6. Kelayakan Aspek KeuanganBagian ini menjelaskan tentang investasi yang dibutuhkan (biaya investasi dan modal kerja), penentuan harga pokok produksi, proyeksi laporan arus kas, perhitungan kriteria kelayakan investasi (NPV, IRR, Net B/C, Payback Period, dan Profitability Index), serta proyeksi laporan neraca dan laporan laba/rugi minimal 3 tahun ke depan.

7. Kelayakan Aspek SDMBagian ini menjelaskan tentang analisis kebutuhan sumber daya manusia (SDM), penggunaan SDM, kualifikasi SDM yang dibutuhkan, uraian tugas masing-masing, serta sistem penggajian dan kompensasi.

Suatu rencana kerja yang dibuat secara tertulis dan resmi berguna untuk menjalankan perusahaan, dan ini merupakan perangkat yang tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang. Pandangan ini sudah berlaku di negara maju. Para wirausaha baru di Indonesia kebanyakan menyimpan rencana perusahaan di dalam pikirannya. Ini bukan berarti membenarkan model perencanaan di dalam pikiran saja. Akan tetapi seorang pengusaha minimal harus memiliki catatan-catatan tertentu secara tertulis yang akan diikuti dalam pelaksanaannya.

BUSINESS MODEL CANVAS / BMC

contoh tamplate BMC

Business Model Canvas/BMC adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mendefinisikan model bisnis baru / startup yang berupa visual chart dan terdiri dari 9 elemen, Stategi BMC ini dikenalkan oleh Alexander Ostelwalder dalm bukunya yang berjudul Business Model Generation. Tujuan dari disusunnya BMC adalah untuk menjelaskan, menilai, memvisualisasikan, dan mengubah model bisnis sehingga kinerja yang dihasilkan oleh startup lebih maksimal. Model bisnis ini bisa diterapkan oleh semua jenis startup tanpa terbatas jenis dan sektor usaha.

Terdapat 9 unsur untuk membuat sebuah BMC, yaitu:

1. Costumer Segments (Segmentasi Konsumen) yaitu menentukan pelanggan yang akan menjadi target bisnis, target dilihat dari segala segi, baik umur, hobby dan lainnya.

2. Value Proposition (proposisis nilai konsumen) ini berupa keunggulan jasa atau produk yang akan diberikan pengusaha kepada konsumennya, sehinnga bisa memuaskan pelanggan dan memdapatkan pelanggan yang loyal terhadap perusahaannya

3. Channels (Saluran) bagaimana produk yang dikeluarkan oleh pengusaha sampai kepada konsumen.

4. Revenue Stream (Sumber Pendapatan)bagian ini adalah bagian yang sangat vital, dimana organisasi memperoleh pendapatan dari konsumen. Maka, elemen ke 4 ini harus dikelola dengan sangat maksimal, karena akan berpengaruh pada profir perusahaan.

5. Key Resources (Sumber Daya) setiap perusahaan pasti membutuhkan sumber daya, dan sumber daya tersebut harus direncanakan dan dimiliki oleh perusahaan untuk mewujudkan value proposition.

6. Costumer Relationship (Hubungan Konsumen) hubungan yang terjalin antara pelanggan dan perusahaan. Ini membutuhkan pengawasan dan strategi yang tepat agar pelanggan tidak mudah berpaling ke bisnis serupa lainnya.

7. Key Activities (Aktivitas yang dijalankan)semua aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas perusahaan, dimana kegiatan utmanya adalah menghasilkan proposisi nilai

8. Key Partnership (Kerjasama)untuk pengorganisasian aliran suatu barang / jasa. Fungsi dari keyparnership adalah untuk efisiensi dan efektivitas dari key activitiis agar terbentuk siklus bisnis sesuai ekspektasi.

9. Cost Structure (struktur biaya)berupa laporan keuangan dan struktur pembiayaan bisnis. Mengelola secara efisien akan membuat bisnis yang dijalani menjadi lebih hemat dan meminimalkan risiko kerugian.

Bisnis Model Canvas/ BMC sangat kuat kaitannya dengan perencanaan bisnis sebelum memulai sebuah usaha, dengan membuat gambaran pada BMC yang berupa point-point penting, dan akan memudahkan untuk dijabarkan ke perencanaan bisnis yang berupa sebuah laporan agar dapat dipahami oleh penerima proposal bisnis tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image