Sejarah Akuntansi Dunia
Sejarah | 2021-06-20 07:53:15Berdasarkan sejarah, kita ketahui bahwa akuntansi berpasangan muncul sekitar abat ke 13. Walaupun kebanyakan literatur mencatat bahwa sistem tata buku berpasangan secara bertahap mulai muncul selama abad ke-13 dan ke-14 dibeberapa pusat perniagaan di Italia bagian Utara. Pada tahun 1494, Luca Pacioli memublikasikan buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica Proortioni et Propotionallia. Dalam buku tersebut, terdapat subjudul âTractus de Computies et Scriptorisâ yang mengajarkan sistem pembukuan berpasangan. Subjudul inilah yang menjadi cikal bakal munculnya akuntansi. Setahun setelah buku tersebut dipublikasi, akuntansi mulai diterapkan di Italia. akuntansi mulai diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia barat.
Di dalam bukunya, Pacioli mengajarkan tentang cikal bakal dari sistem pencatatan berpasangan atau double-entry system yang sampai saat ini masih dipelajari dalam ilmu akuntansi, yaitu bookkeeping. Selain itu Pacioli juga mengajarkan tentang sistem debit dan kredit, dimana jumlah/nominal debit yang dicatat di sebelah kiri harus sama jumlah/nominalnya dengan yang dicatat di sebelah kredit/kanan. Apabila jumlah pada sisi debit/kiri sudah sama dengan jumlah pada sisi kredit/kanan, sebuah buku besar baru bisa dikatakan seimbang atau balance.
Namun bisa diperkirakan bahwa akuntansi telah dipergunakan sejak jaman pra masehi. Di masa peradaban manusia cukup maju, maka tentunya pencatatan, peringkasan, pelaporan telah menjadi bagian dari proses transaksi. Terdapat beberapa bukti empiris yang bisa dijadikan telaah. Misalnya, bangsa Aztec dan Inca di pedalaman Amerika, bangsa Dravida di Dataran Asia Selatan, Cina dan Jepang di kawasan Asia Tengah Timur, dll. Semua bukti empiris tersebut tidak bisa ditinggalkan dalam sejarah peradaban manusia. Manuskrip-manuskrip yang ditemukan di goa-goa pra sejarah telah menunjukkan bahwa manusia di jaman itu telah mengenal adanya hitung-hitungan meski dalam bentuknya yang sederhana. Dalam Al-quran pun disebutkan adanya peradaban-peradaban dan ilmu pengetahuan yang tinggi semacam Bangsa Nuh, Tsamud dan Add.
Terdapat dua paradigma dalam studi atas sejarah akuntansi sebagaimana diuraikan dalam Carmona. Paradigma pertama adalah traditional accounting history yang merupakan paradigma mainstream dalam studi sejarah akuntansi. Paradigma kedua yang memberikan pendekatan alternatif dikenal dengan new accounting history. Perbedaan utama antara dua paradigma ini adalah pada sudut pandang yang digunakan untuk memberikan batasan mengenai apa yang dapat disebut sebagai akuntansi (what count as accounting). Batasan akuntansi dengan menggunakan pandangan bahwa hanya sistem pencatatan berpasangan (doubleentry) dan bookkeeping yang dapat disebut sebagai akuntansi serta keharusan akan adanya mata uang untuk menunjukkan adanya transaksi, telah menyebabkan studi sejarah akuntansi dilakukan dengan sudut pandang masa kini.
Salah satu perspektif yang digunakan dalam paradigma new accounting history adalah Foucauldian. Penggunaan konsep filosofis Foucauldian dalam studi sejarah akuntansi disebut sebagai paradigma postmodern yaitu studi sejarah akuntansi dengan menggunakan konsep yang disampaikan oleh Michael Foucault, yaitu konsep kekuatan-pengetahuan (power-knowledge). Konsep power-knowledge dalam melakukan studi sejarah akuntansi ini adalah melihat bagaimana akuntansi muncul dan eksis dalam organisasi maupun dalam masyarakat sebagai suatu kekuatan disipliner (disciplinary power), yaitu kekuatan yang dapat membentuk (constitutive) perilaku masyarakat dalam kehidupan sosial. Sebagai contoh adalah bagaimana satuan mata uang (currency unit) sebagai media transaksi maupun sebagai media penilaian yanag digunakan sejak Peradaban Yunani pada abad ke 7 SM tetap bertahan hingga sekarang.
Pendekatan Foucauldian ini merupakan pendekatan baru dalam studi sejarah akuntansi, dimana pendekatan ini tidak berusaha untuk menyajikan gambaran sejarah akuntansi secara lengkap dan kronologis dalam suatu periode, melainkan menguraikan sejarah akuntansi di masa lalu dengan cara mempelajari bagaimana masa lalu itu berbeda, terlihat aneh, serta memberikan pengaruh yang kuat. Perspektif Foucauldian dalam studi atas sejarah akuntansi telah membuka pikiran peneliti akuntansi untuk memandang akuntansi tidak hanya dari satu sudut pandang, tetapi melihatnya sebagai fenomena sosial, politik, dan ekonomi yang kompleks. Loft berpendapat bahwa hendaknya proses awal lahirnya akuntansi tidak semata dipandang sebagai tehnik untuk mengumpulkan dan menyajikan data keuangan untuk kepentingan pengambilan keputusan, melainkan sebagai kekuatan yang membentuk (constructive) kehidupan sosial masyarakat.
Referensi
Arfan Ikhsan, Herkulanur Bambang, 2008. Teori Akuntansi dan Riset Multiparadigma, Graha Ilmu, Yogyakarta. Hal 1
Tedy Rizkha Heryansyah. 2017. Sejarah Akuntansi di Dunia dan Idonesia Ekonomi Kelas 12. Ruangguru.com.
Alexander, J.R. 2002. History of Accounting. New York: Association of Chartered Accountants in the United States.
Taufik Kurrohman, Agus Freddy Maradonna. Akuntansi, Kekuatan, Pengetahuan: Peran Akuntansi Dalam Membangun Peradaban. Jurnal Universitas Jember. Hal 42
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.