Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muh Radit

Perkembangan Akuntansi di Dunia

Eduaksi | Tuesday, 17 Oct 2023, 13:13 WIB

Perkembangan Akuntansi di Dunia

Akuntansi sudah ada sejak manusia mulai dapat menghitung dan membuat suatu catatan secara terperinci dan teliti, dengan menggunakan batu, kayu, bahkan daun. Akuntansi pertama kali terdokumentasikan pada buku “Summa De Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita”. Buku ini ditulis oleh Luca Pacioli pada tahun 1494, ia adalah seorang ahli matematika asal Italia. Ia juga mengarang sebuah buku berjudul “Tractatus de Computis et Scriptorio”, dalam bukunya ini ia mengajarkan sistem pembukuan berpasangan yang disebut dengan sistem kontingental. Ia juga menulis beberapa buku seperti Summa De Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Propotionalita. Selain dikenal sebagai sahabat dekat Leonardo da Vinci, Luca Pacioli sendiri juga dikenal sebagai Bapak Akuntansi Dunia.

Luca Pacioli juga menuliskan pengetahuan dasar akuntansi, yaitu sistem pencatatan berpasangan (double-entry bookkeeping) yang dikenal dengan dengan nama Metode Venessia. Sistem ini telah diterapkan di masyarakat pada masa itu, tetapi belum dianggap terdokumentasi secara memadai. Hal menariknya, sistem pencatatan berpasangan ini tidak mengalami perubahan secara signifikan sejak jaman tersebut, dan masih kita gunakan hingga saat ini. Itulah sebabnya metode ini dianggap sebagai tonggak sejarah akuntansi modern.

Pada abad ke-19, perkembangan Akuntansi modern dimulai di Eropa. Saat itu, banyak negara di Eropa yang mulai menerapkan standar akuntansi yang sama, contohnya seperti standar yang diterapkan oleh Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) pada tahun 1880. Sedangkan di Amerika Serikat, American Institute of Certified Public Accounts (AICPA) adalah lembaga akuntansi pertama di dunia yang mengeluarkan sertifikasi CPA (Certifed Public Account). AICPA sendiri didirikan pada tahun 1887. Lalu lembaga yang bertugas untuk bertanggungjawab dalam mengeluarkan standar akuntansi yang berlaku di AS adalah Financial Accounting Standards Board (FASB) yang didirikan pada tahun 1973.

Di Indonesia sendiri, perkembangan akuntansi dimulai sejak tahun 1950-an pada saat pelaksanaan pembangunan nasional.. Saat itu, pemerintah Negri kita mulai memperkenalkan akuntansi sebagai salah satu bidang ilmu ekonomi. Tahun 1973, diluncurkanlah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang kemudian dilakukan revisi berkali-kali unntuk memenuhi kebutuhan perkembangan informasi keungan di Indonesia.

Perkembangan sistem akuntansi di dunia kemudian diberi nama sesuai dengan nama orang yang mengembangkannya atau dari nama negaranya masing-masing. Contohnya pada Sistem Amerika Serikat diberi nama Sistem Anglo Saxon, sedsngksn di negara Belanda diberi nama Sistem Continental. Namun pada abad sekarang ini sistem akuntansi yang paling banyak digunakan yaitu Sistem Angli Saxon. Sistem ini mencatat bebragai macam transasksi, jika dibandingkan dengan sistem lainnya yang cukup sulit digunakan karena memisahkan antara pembukuan dengan akuntansi.

Perbedaan Pembukuan dengan Akuntansi yaitu :

Pembukuan adalah aktivitas atau proses akuntansi meliputi pencatatan, pengelompokan serta kegiatan lain yang bertujuan untuk menghasilkan informasi akuntansi berdasarkan data yang diperoleh. Sedangkan Akuntansi adalah aktivitas analisis dan intepretasi berdasarkan pada data informasi akuntansi.

Jadi dalam perkembangannya, akuntansi telah mengalami masa transformasi dan juga inovasi. Sejarah akuntansi telah menunjukkan bagaimana akuntansi berkembangcdari sistem manual menjadi sistem digital yang disebabkan oleh kemajuan teknologi seiring perkembangan zaman. Tantangan dan peluang akan muncul di bidang akuntansi. Teknologi akan terus berubah serta terus menghadirkan solusi baru dalam pengelolaan uang. Oleh sebab itu, para akuntan harus terus mengikuti perkembangan teknologi yang ada, lalu memanfaatkan teknologi tersebut secara maksimal.

Muhammad Raditya Firmansyah Manajemen Universitas Pembangunan Jaya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image