Maria Tanjung Sari

    FOLLOW  

Ramadan 2022: Saatnya Lakukan Introspeksi

Agama | Wednesday, 27 Apr 2022, 20:03 WIB

Sudah tanggal 27 April 2022 saja dimana kurang lebih 4 hari lagi umat Islam akan merayakan kemenangan dengan datangnya Hari Raya Idul Fitri. Selama sebulan berpuasa menahan godaan lapar, haus, emosi serta energi negatif lainnya tentu saja diharapkan agar setiap insan manusia yang berpuasa dapat memetik hasil manisnya ketika Idul Fitri tiba.

Menjadi manusia yang kembali fitrah setelah sebulan penuh menahan godaan dengan berpuasa tentu saja dambaan kita semua. Menjadi manusia yang lebih berkualitas dari sisi keimanan, perilaku dan juga hubungan dengan Tuhan tentu saja merupakan harapan dan doa semua umat Muslim di setiap Ramadan tiba.

Mungkin terdengar sederhana manakala kita berpuasa, yaitu hanya menahan lapar dan haus, namun sejatinya ada esensi di balik kita berpuasa. Kalau saya pribadi, berpuasa selain menahan lapar dan haus, maka beberapa perilaku berikut sebisa mungkin dihindari, yaitu:

1. Marah

Marah atau melampiaskan emosi terkadang suka sekali dilakukan oleh manusia. Apalagi jika itu seolah menjadi suatu kebiasaan. Jika tidak suka melihat sesuatu hal di jalan, maka kita akan mengumpat atau mengeluarkan kata-kata kasar. Mungkin terdengar biasa bagi sebagian orang, namun alangkah baiknya apabila kita tahan untuk mengeluarkan kalimat kasar dari bibir ini.

Daripada mengumpat tak jelas, lebih baik kita berzikir dan berdoa saja untuk kebaikan dunia akhirat. Bukankan setiap amalan di bulan Ramadan akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Jika dalam setiap Ramadan kita terbiasa untuk menahan amarah dan juga emosi, maka Insha Allah kita dapat menjadi manusia berkualitas yang bisa menahan diri ketika menghadapi peristiwa yang menyulut emosi.

2. Ghibah

Ghibah sendiri memiliki arti membicarakan kejelekan orang lain di belakang yang bersangkutan. Terlepas dari kebenaran cerita tersebut, namun tetap saja ghibah tidak diperbolehkan.

Walau sekarang seakan kegiatan ghibah mungkin menjadi hal yang biasa, namun ketika kita melakukan ghibah terhadap orang lain, maka bisa jadi suatu saat diri ini akan dijadikan bahan ghibah oleh orang lain pula. Kalau kalian tidak keberatan sih tidak apa-apa.

3. Malas

Puasa memang menjadikan badan sedikit lemas pada beberapa orang. Bisa jadi karena dia kurang asupan nutrisi, atau memang tidak terbiasa untuk melakukan puasa. Namun jika seseorang sudah terbiasa untuk berpuasa maka mau dalam keadaan apapun, seperti sih kuat-kuat saja. Kalau sudah merasa lemas maka yang ada cenderung untuk malas beraktivitas.

Puasa cenderung menyebabkan diri kita menjadi sedikit malas mungkin. Contohnya saya sendiri. Jika hari libur tiba dan saya sedang berpuasa, maka saya cenderung tidak melakukan aktivitas apapun dan hanya rebahan sambil scroll media sosial.Sebenarnya hal ini tidak dianjurkan karena tergolong membuang waktu.

Kita bisa melakukan hal yang bermanfaat misalnya membaca Al Qur'an atau tadarus. Kalau saya sebagai seorang blogger, maka menulis blog bisa jadi kegiatan bermanfaat di sela-sela puasa. Justru dengan bermalas-malasan, hari yang kalian jalani selama puasa akan lebih lama berlalu.

Sebagai umat Muslim, kita diberi waktu satu bulan penuh untuk melakukan instrospeksi terhadap segala bentuk perilaku kita sepanjang hidup. Lakukan instrospeksi di saat sedang menunaikan sholat lima waktu dan coba renungkan apa yang sudah kita perbuat selama 11 bulan sebelumnya.

Yuk, lakukan puasa dengan keikhlasan agar tidak menjadi beban ketika kalian menjalaninya.