Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ngaprak

Kreatif, Komunitas Ngaprak Banten Promosikan Wisata di Banten

Wisata | Friday, 11 Jun 2021, 17:45 WIB

Ngaprak Banten adalah komunitas yang terdiri beberapa pemuda asal Banten yang hobi jalan – jalan, traveling di Banten serta wadah millenial untuk mempromosikan wisata dan potensi - potensi lainnya di Banten. Ngaprak itu sendiri istilah Sunda yang artinya Ngaprak, ngalaprak atau berpergian.

Tidak hanya bepergian atau jalan-jalan tidak jelas, pemuda yang tergabung di Ngaprak ini juga banyak yang mengabadikan Ngapraknya dalam bentuk tulisan dan fotografi yang dishare di platform media sosial Ngaprak Banten.

Sehingga ada bentuk nilai edukasi yang dibagikan kepada masyarakat betapa mengasyikkannya jalan-jalan. Selain menghilangkan penat, kita di ajak merefleksikan kekayaan sumber daya alam yang sangat beragam dari hasil tulisan tersebut.

Ngaprak Banten digagas oleh Roby Ahdiyat dan Ecta Faisal Haq, dua pemuda asal Pandeglang Banten yang ingin mengorganisir teman-temannya untuk berlibur dan menikmati keindahan alam.

“Awalnya kami sekumpulan orang yang suka jalan-jalan dan mencari hiburan dengan menikmati tempat wisata, kami berinisiatif membentuk satu komunitas yang khusus jalan-jalan. Sehingga tahun 2017 dibentuklah Komunitas Ngaprak Banten. Namun Ngaprak mulai memunculkan diri dan mulai dikenal umum tahun 2019.” kata Roby.

Istilah Ngaprak itu sendiri berasal dari bahasa Sunda yang artinya pergi mencari kemana-mana, berpergian atau “bepergian untuk liburan.”

“Diambil dari bahasa Sunda karena kata “Ngaprak” sangat simple dan gampang diingat orang. Selain itu, karena anggota Ngaprak berasal dari orang-orang Sunda asli yang awalnya ingin mempromosikan wisata-wisata yang ada di Banten yang begitu luar biasa indahnya.” Menurut keterangan Roby.

Namun tahun 2020 saat Covid-19 mulai menyerang Indonesia, Pemuda yang tergabung di Ngaprak Banten mulai tergoyahkan jiwa pengaprakannya.

“Karena pemerintah melarang seluruh warga Indonesia keluar rumah dan memang harus berdiam diri di rumah, menjaga jarak serta menghindari kerumunan demi melindungi diri dari Covid-19 dalam waktu yang lumayan lama, hal ini dirasa sangat membosankan oleh para pemuda Ngaprak.” kata Roby. Pasalnya mereka tak bisa lagi bepergian menikmati dan mempromosikan keindahan alam yang eksotis.

Namun, kesempatan berada dirumah lama dimanfaatkan oleh Roby untuk mengembangkan komunitas yang baru dirintisnya ini.

Seiring berjalannya waktu, menurut keterangan Roby, Ngaprak berusaha terus melebarkan sayap dan bertemu dengan banyak para tokoh dan sesepuh Banten.

“Dari bertemu dengan banyak tokoh tersebut, banyak membahas tentang kebantenan, alam Banten dan potensi – potensi yang ada di dalamnya, sehingga hal ini banyak membuka mata dan menyadarkan para pemuda Ngaprak akan kekayaan sumber daya alam Banten ini. Kami merasa semakin bangga menjadi bagian dari Banten ini.” ujar Roby.

Hal demikianlah yang menjadikan Ngaprak Banten bertransformasi menjadi penggiat wisata, membuat artikel literasi seputar Banten khususnya potensi alam Banten, Jasa Tour dan Travel di Banten.

“Sampai dengan hari ini telah banyak program – program Ngaprak Banten yang telah dijalankan, baik secara formal maupun non formal.

Diantaranya; reboisasi atau penanaman pohon seadanya di pinggir sungai – sungai, konservasi terumbu karang, dan lain – lain yang mengalir begitu saja dan dilakukan secara santai.

Hingga sekarang, Ngaprak Banten sudah terbuka untuk menjalin kerja sama promosi wisata atau partner dengan pihak pengelola tempat wisata, usaha kuliner, event organizer, agen travel, layanan jasa tour dan travel, serta masih banyak program lainnya.” ujar Roby.

“Sebetulnya, fokus Ngaprak secara umum adalah Wisata, Reboisasi, Konservasi, Literasi dan Edukasi. Dalam hal edukasi, Ngaprak Banten juga pernah menggelar pelatihan untuk Tour Guide di Banten yang di khususkan untuk anak-anak millenial di Banten.” imbuh Roby.

Ngaprak Banten juga menerima berbagai jenis layanan seperti Komunitas Jasa Tour and Travel, info tentang wisata, Literasi Potensi Alam di Banten dan berbagai event.

“Di Banten ini, Minimnya literasi soal potensi-potensi yang ada, dan ngaprak akan menggali potensi – potensi itu, mengabarkan pada dunia bahwa Banten ini kaya alamnya. Dan pribumi harus berperan aktif mengelola dan berkarya di dalamnya !.” Kata Robi dengan bersemangat.

Selain itu ia juga menegaskan bahwa bahwa pariwisata akan mempengaruhi sektor-sektor lainnya termasuk sektor ekonomi.

“Terkait kebangkitan ekonomi kerakyatan juga, wisata merupakan bagian dari sektor yang utama.

Karena sektor pariwisata akan mengaktivasi sektor – sektor lainnya ”

Demi terselenggaranya seluruh program jalan-jalan sambil edukasi ini tentu saja ada orang-orang hebat yang berperan serta dalam mensukseskannya. Menurut profil Ngaprak Banten mempunyai struktur kepengurusan, diantaranya: Badan Pengurus Harian Ketua : Roby Ahdiyat Wakil : Ecta Faisal Haq Sekretaris Umum : Afif Maulana Bendahara Umum : Muadz Abdul Wahid Tim Kreatif : Dede Robi, Ahmad Syafaat, Zen, Revi, , Bayu, Apandi, Darmadi, Kiii Hesty, Faiz Romzi, Ari, Iwan, Farroby, Imron, Yayan Midat.

Semuanya berasal dari kabupaten dan kota di provinsi Banten. Ada yang dari Pandeglang, Lebak, kab. Serang, kota Serang, Kab. Tangerang, Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Cilegon. Ngaprak memiliki camp di daerah Palima Serang Banten.

Bila ingin menjadi bagian dari Ngaprak Banten, sebetulnya belum diadakan agenda perekrutan. Karena kata Roby itu masalah teknis. Yang jelas pasti sudah pernah ikut trip Ngapraknya.

Dalam penjelasan Robi, Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan dua sektor yang dapat saling berkaitan dan/atau dapat memperkuat satu dengan lainnya.

Untuk mengembangkan kegiatan wisata, daerah tujuan wisata setidaknya harus memiliki komponen-komponen sebagai berikut (UNESCO, 2009):

1.Obyek/atraksi dan daya tarik wisata. 2. Transportasi dan infrastruktur 3. Akomodasi (tempat menginap) 4.Usaha makanan dan minuman 5.Jasa pendukung lainnya (hal-hal yang mendukung kelancaran berwisata misalnya biro perjalanan yang mengatur perjalanan wisatawan, penjualan cindera mata, informasi, jasa pemandu, kantor pos, bank, sarana penukaran uang, internet, wartel, tempat penjualan pulsa, salon, dll).

“Dari ke 5 komponen tersebut, maka pemerintah harus memperhatikan itu. Dan memperhatikan masyarakat dalam rangka membangkitkan ekonomi itu sendiri. Sehingga, ngaprak menyimpulkan, bahwa jelaslah industri/sektor pariwisata bukanlah industri yang berdiri sendiri, tetapi dapat menjadi penarik bagi industri lainnya termasuk perkembangan industri kreatif beserta ekosistemnya, khususnya di Banten.” Ujarnya.

Untuk diketahui, Ngaprak Banten saat ini telah mendapatkan sertifikat penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif karena keikutsertaannya sebagai bimbingan teknis Strategi Promosi Daya Tarik Wisata dan Ekonomi Kreatif Melalui Media Digital di Era Kenormalan Baru. Yang mana tidak semua komunitas wisata dapat mengikutinya.

Selain itu, Ngaprak Banten juga mengadakan rehabilitasi terumbu karang pulau liwungan 10 November 2020 yang tergabung dalam Forum Pelestari Terumbu Karang. dalam acara tersebut adanya adopsi biota laut sebagai upaya rehabilitasi terumbu karang.

Adapun untuk mempublish seluruh kegiatan Ngaprak, mereka memiliki akun media sosial diantaranya:

Instagram : NgaprakBanten Halaman Facebook : NgaprakBanten Channel Youtube : Ngaprak Banten Website ngaprak Banten: http://ngaprakbanten.com/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image