Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Silvia Putri

Ali & Ratu-Ratu Queens, tentang Keluarga, Persahabatan dan Mimpi

Gaya Hidup | Tuesday, 26 Apr 2022, 11:46 WIB

Mungkin sudah banyak yang menceritakan atau menggambarkan film Ali dan Ratu Ratu Queens. Tapi saya tetap ingin menulisnya, dimana sebenarnya ini masih dalam lingkup bulan April yang mengingatkan kita tentang Hari Kartini. Serta hiburan yang pas untuk ditonton bersama keluarga menjelang buka bersama.

Nonton film yang satu ini bisa di Netflix dan film ini sudah tayang sejak Juni 2021. Jadi nggak perlu bingung mau nonton dimana. Bisa dinikmati bersama-sama dengan keluarga ataupun teman-teman. Kalau kamu nggak punya akun Netflix bisa join sama temen dan keluarga yang punya. Biar lebih hemat dan bisa nonton film atau series apa saja. Netflix kan Nonton Puas Tanpa Batas, satu platform bisa nonton apa saja dimana saja. Pakai WiFi cepat tanpa buffering ya, biar nggak keki pas nontonnya.

Menggambarkan arti “rumah” yang sesungguhnya.

Yang paling saya sukai dari film ini adalah penggambaran dari arti ‘rumah’. Bahwa rumah itu bukan hanya sebuah bangunan, rumah bukan hanya sebuah tempat tinggal yang menjadi pelindung di kala hujan atau pun terik matahari. Rumah bisa menjadi sosok yang ingin selalu kita datangi, rindukan dan sayangi. Rumah adalah tempat ternyaman untuk berbagi, memeluk kesedihan dan pastinya saling menguatkan.

Dalam film ini, digambarkan arti kata rumah dengan sangat baik. Dimana bagi Ali rumah adalah ke-4 tante-tante yang dikenalnya pertama kali datang ke kota New York. Membantunya menemukan sang ibu yang menolak kehadirannya di kehidupan baru.

Karakter ‘Ali’ Mengajarkan Arti Perjuangan Remaja di Masa Teknologi

Dalam film ini, awalnya Ali diceritakan seperti anak yatim piatu yang baru saja kehilangan sang Ayah. Dan pergi mencari ibu di salah satu kota teramai di dunia. Sosok Ali yang diperankan Iqbal Ramadhan terlihat sangat hidup. Bagaimana kerinduannya kepada sang Ibu (Marissa Anita), Bagaimana dirinya terlihat begitu kesepian dan Bagaimana cara dirinya mengatasi kesedihan. Peran Ali sangat penting dalam film ini, dimana dia memperlihatkan bahwa sebagai anak muda yang hidup di masa kini dapat bertahan hidup. Ali juga mengajarkan lewat perannya di film ini arti sesungguhnya mencintai diri dengan menghadapi setiap masalah dalam hidupnya.

Ketidaksukaan akan sesuatu ditunjukkannya lewat suatu hal yang positif. Dia juga mampu bertahan di kota baru dengan keahliannya. Bahkan kita juga diperlihatkan bahwa banyak pilihan hidup yang bisa diambil dalam setiap keadaan. Ali menceritakan kepada penonton arti melihat masa depan dari mimpi yang dirinya punya, cara menggapainya dan bersyukur atas hal-hal dimiliki.

Definisi Persahabatan dan Karakter Feminisme

Mungkin sekarang arti persahabatan agak sedikit berbeda ya dengan dulu. Karena sekarang kehidupan sosial telah berganti menjadi kehidupan media sosial. Tapi dalam film ini, Ali hidup dimasa dimana media sosial berkebang dengan pesat. Akan tetapi, dia adalah anak muda yang tahu bagaimana hidup bersosial. Mengajarkan kepada anak-anak zaman sekarang bahwa kehidupan sosial yang dilakukan secara langsung adalah yang terpenting. Media sosial penting, sebagai pendukung kehidupan sosial yang dijalani.

Dalam film diceritakan bahwa Ali hanya mengandalkan setiap surat yang dikirimkan Ibunya untuk alm. Ayahnya. Dia tidak mencari terlebih dahulu di media sosial kabar ibu yang biasa dilakukan oleh anak-anak generasi X dan Z sekarang. Dia mengandalkan keinginan yang kuat, dan ke-4 wanita dewasa yang menampungnya selama di New York.

Ali & Ratu Ratu Queens juga menggambarkan karakter feminisme. Mulai dari sang Ibu yang mencoba mendobrak bahwa perempuan memiliki peran yang bukan hanya sekedar sebagai seorang ‘Istri dan Ibu’. Mia mencoba peruntungan di New York, pergi jauh dari suami dan anaknya untuk mengejar mimpi yang dimiliki. Berjuang membuktikan bahwa perempuan juga memiliki hak lainnya. Bahwa dia juga ingin dianggap sebagai wanita mandiri Film ini juga memperlihatkan 4 karakter perempuan yang berbeda-beda. Walaupun tidak begitu dijelaskan masalah dari masing-masing karakter tapi setiap karakter dijelaskan memiliki tanggung jawab dan mimpi mereka. Seperti karakter Ance (Tika Pangabean) ibu tunggal yang membesarkan anaknya sendirian di New York, ada juga Party (Nirina Zubir), Cinta (Happy Salma) dan Biyah (asri Welas).

Bagi saya, film ini sangat cocok dinikmati oleh seluruh anggota keluarga. Hadir eksklusif di Netflix sehingga bisa di tonton bersama seluruh anggota rumah dan ruang keluarga. Saya bersyukur dengan hadirnya IndiHome dari Telkom Group yang sudah bekerja sama sehingga Netflix dapat dinikmati di tv pintar di ruang keluarga. Sehingga bisa dinikmati bersama. Tidak perlu harus di smartphone masing-masing. Dan dapat memetik setiap manfaatnya secara bersama-sama. Memang sih Internet di rumah / Internet keluarga cukup baik sehingga bisa nonton di smartphone masing-masing. Tapi jika bisa bersama kan bisa sekalian diskusi untuk memetik setiap manfaat dari film ini. Iyakan .?

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image