Program Kampus Mengajar pada SD Terdampak Pandemi Covid-19
Eduaksi | 2021-06-09 19:58:08Nama Penulis: Dennita Manik dan Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd.
Pendemi Covid-19 merupakan krisis kesehatan yang terjadi di dunia saat ini. Virus ini sangat cepat menyebar dan meluas sampai di seluruh dunia yang mengakibatkan kerugian besar di berbagai sektor. Menurut Khasanah, dkk (2020:41) salah satu sektor yang mengalami dampak dari pendemi ini adalah pendidikan. Banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi dan universitas sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Proses belajar mengajar dilakukan secara daring dan menghindari kegiatan tatap muka. Adanya Pandemi Covid-19 membuat program-program implementasi Kampus Merdeka yang telah direncanakan terpaksa mengalami penyesuaian. Meskipun demikian, beberapa program Kampus Merdeka tetap dilaksanakan, salah satunya adalah program Kampus Mengajar (KM).
Kampus Mengajar (KM) merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan secara langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Program Kampus Mengajar Perintis ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah Dasar yang terdampak pandemi dengan memberdayakan para mahasiwa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah untuk membantu para Guru dan Kepala Sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.
Manfaat dari program ini adalah pembimbingan belajar bagi para siswa SD, dan sekaligus pemberdayaan mahasiswa untuk membantu kegiatan sekolah. Kampus Mengajar adalah salah satu bentuk kepedulian mahasiswa untuk pendidikan siswa SD baik di desa maupun kota, yang saat ini mengalami kondisi yang sangattidak nyaman.
Para siswa dituntut harus tetap belajar, sementara tidak bisa melakukan tatapmuka dengan guru, tidak bisa bertemu dengan teman-temannya, dan ini adalah tantangan bagi dunia pendidikan ke depannya (Aji, 2020). Pembelajaran jarak jauh di sekolah sangat terkendala permasalahan logistik, dan ada risiko hilangnya proses pembelajaran yang efektif (Malyana, 2020).
Dengan kehadiran mahasiswa di sekolah, diharapkan dapat membantu pembelajaran di luar kelas yang sederhana dan menggunakan contoh seharihari. Siswa SD juga mendapat kesempatan berinteraksi dan terinspirasi oleh mahasiswa pengajar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Pelaksanakan pembelajaran daring adalah salah satu model pembelajaran yang dilakukan ada masa pandemi, karena dalam prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid- 19 adalah mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, para pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat pada umumnya, dalam rangka pemenuhan layanan pendidikan selama masa pandemic (Sadikin, 2020). Dari sisi mahasiswa, pembelajaran jarak jauh menyebabkan mereka kurang mendapat kesempatan mengasah kemampuan interpersonal dan kepemimpinan.
Dengan mengikuti kegiatan Kampus Mengajar Perintis, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk mengasah jiwa kepemimpinan dan karakter, serta mendapat pengalaman mengajar.Program KM ini berkaitan dengan tujuan dari dilaksanakannya Kampus Merdeka yakni agar ada hubungan antara dunia perguruan tinggi dengan dunia nyata atau dunia kerja.
Program KM ini mengharapkan para mahasiswa akan menjadi agen yang bisa menginspirasi lingkungan masyarakat dan tentunya membantu sekolah untuk bisa bertahan melaksanakan pembelajarannya dengan menggunakan teknologi-teknologi yang dikuasai oleh para mahasiswa. Penerapan pembelajaran daring ini tentu menuntut kesiapan berbagai pihak, baik dari pihak sekolah, pemangku jabatan, dan pihak peserta didik itu sendiri (Andraini, 2020). Pembelajaran daring dapat dilaksanakan
dengan menggunakan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LSM). Misalnya dengan menggunakan aplikasi WhatsApp, Google, Zoom, dan lainlain (Arina et al., 2020). Tujuan dilaksanakannya program KMP adalah memberdayakan mahasiswa untuk membantu proses pengajaran di SD sekitar desa/kota tempat tinggalnya.
Tujuan kampus mengajar:
1. Memaksimalkan proses pembelajaran siswa secara daring / luring
2. Membantu adaptasi teknologi dalam proses pembelajaran baik luring / daring
3. Membantu guru dalam pelaksanaan belajar dari rumah atau tatap muka di sekolah, khususnya dalam pembelajaran literasi dan numerasi
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat sekolah terhadap pentingnya protokol kesehatan di tengah pandemi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.