Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Intan Oktavia Sari

PERMASALAHAN SAMPAH PLASTIK DI PANTAI YANG HARUS SEGERA DIATASI

Eduaksi | 2021-06-07 23:42:01
REFRENSI: https://yoursay.suara.com/news/2020/03/04/125908/kurangi-sampah-plastik-lautan-apa-strategi-indonesia

Persoalan sampah merupakan hal krusial yang harus segera diatasi sejak dini. Sampah yang ada di dunia ini seiring berjalannya waktu semakin menumpuk. Dikutip dari mongbay.co.id, Sampah yang terdapat di Indonesia bukan hanya di darat saja, melainkan di wilayah laut yang merupakan daerah perairan yang luasnya dua pertiga dari luas negara Indonesia. bisa dibayangkan apabila laut yang bagus harus tercemar oleh sampah plastik. Sampah-sampah yang terdapat di di pantai tersebut disebabkan oleh pembuangan sampah yang sembarangan dari sisa-sisa tempat makanan dan minuman. Sampah plastik yang sulit terurai yang mengakibatkan pencemaran air laut. Sayang sekali jika ekosistem yang ada di laut harus terganggu akan adanya sampah yang berserakan di laut.

Tercatat menurut liputan6.com, pada awal tahun 2021, permasalahan sampah terjadi di kawasan Pantai Kuta yang ada di Bali. Sebanyak 30 ton sampah diangkut dari kawasan pantai Kuta dalam kegiatan bersih-berish pantai yang dihadiri oleh personel TNI dan Polri, anggota Pramuka , aparat instansi pemerintah dan masyaraka lokal Badung. Hal ini merupakan ancaman bagi kita semua bahwa kesadaran akan membuang sampah pada tempatnya masih sangat rendah dilakangan wisatawan pantai Kuta, Bali.

Sampah plastik yang berserakan juga berdampak buruk terhadap air, tanah, laut bahkan udara. Hal ini dkarenakan bahan baku dari plastik itu sendiri yang terbuat dari poluchlorinated biphenyl (PCB) hal ini menyerupai struktur yang mirip dari DDT dan kantong plastik tersebut sangat sulit untuk terurai oleh tanah yang membutuhkan waktu antara 100 sampai 500 tahun lamanya. (dlh.bulelengkab.go.id)

Pantai tidak digunakan hanya untuk melihat pemandangan saja. Namun digunakan untuk berenang, berselancar, melakukan aktifitas ekonomi untuk masyarakat pesisir pantai dan lain sebagainya. Apabila hal tersebut dibarengi dengan adanya sampah yang berserakan di pantai. Maka sektor ekonomi di daerah tersebut akan menurun. Banyak ikan-ikan yang pada pergi dari wilayah tercemar sampah plastik bahkan sampai ika tersebut mati. Dari sektor pariwisata juga akan berdampak buruk bagi wisatawan yang aan berkunjung apabila kawasan yang akan dikunjungi terlihat buruk.

Dikutip dari mongbay.co.id, Seorang peneliti lingkungan mengatakan bahwa mengangkat sampah-sampah yang terdapat di laut merupakan suatu yang mustahil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di bawah ini:

1. Laut yang luas

Tidak bisa dipungkiri luas bumi ini yang mendominasi adalah perairan. Laut yang terdapat di dunia ini saling terhubung dan airnya tidak akan diam, selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut jika terdapat sampah dilaut maka sampah tersebut juga ikut bergeser mengikuti arus air. Apalagi jika terdapat ombak yang besar. Hal ini yang menyebabkan sulitnya mengangkat sampah dari laut.

2. Pengelolaan sampah masih di bibir pantai

Pembersihan sampah di pantai sudah banyak hal yang dilakukan, namun kemampuan dari manusia tidak dapat mengelola sampah tersebut jika sampah-sampah tersebut berada di lautan. Hal ini menjadi kesulitan tersendiri. Bahkan hampur tidak ada ahli spesialis khusus yang dapat menangani hal ini. Oleh karena itu, pemberisihan sampah hanya terbatas di wilayah pantai saja.

3. Beragam jenis sampah plastik yang terdapat di laut

Sampah plastik yang beredar di lautan tidak hanya satu jenis saja, terdapat beragam jenis mulai dari botol plastik, kantong plastik, sikat gigi dan lain-lain. Masing-masing dari sampah tersebut mempunyai ukuran yang berbeda, berat yang berbeda, bahan baku yang berbeda sehingga daya apung yang dimiliki oleh barang tersebut juga berbeda-beda. Hal ini membahayakan bagi organisme yang terdapat di bawah laut. Tidak hanya itu, hal ini juga mengakibatkan sampah-sampah yang tidak terapung yang justru mencemari langsung ekosistem dibawah laut.

Apabila sampah-sampah tersebut masih saja menyuplai daerah lautan. Maka dampaknya akan semakin memburuk. Untuk itu, segala upaya harus dilakukan agar terciptanya lingkungan yang bersih. Untuk itu, berbagai upaya yang dapat ditempuh untuk mengurangi pembuangan sampah yang berserakan di pantai sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik

Hal ini menjadi tugas bagi kita semuauntuk memberikan edukasi terhadap seluruh masyarakat terkait bahaya sampah plastik. Seperti mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah. Hal ini menjadi penting karena yang melakukan aktivitas dan mempoduksi sampah adalah manusia itu sendiri. (nusabali.com)

2. Menyediakan tempat sampah yang mudah dijangkau di kawasan pantai

Hal yang menyebabkan seseorang membuang sampah sembarangan adalah keberadaan tempat sampah yang jauh. Oleh karena itu, Tempat sampah yang banyak disekitar kawasan pantai memudahkan wisatawan untuk memulai hidup bersih dengan membuang sampah ke tempat yang benar. Dengan adanya tempat sampah yang mudah dijangkau oleh wisatawan, maka wisatawan tidak merasa malas untuk membuang sampah di tempatnya.

3. Memberikan teguran terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan di pantai

Ketika dua poin di atas sudah dilakukan dan masih terdapat oknum yang masih membuang sampah sembarangan, hal ini merupakan tindak yang tidak baik. Oleh sebab itu, teguran dilakukan agar meminimalisit terjadinya peningkatan jumlah sampah yang berserakan di pantai.

4. Mengelola sampah dengan maksimal

Pengelolaan sampah yang baik membawa dampak yang baik juga terhadap lingkungan. Oleh sebab itu, bagi wisatawan, pengelola resto dan pihak-pihak yang melakukan aktifitas di dekitar pantai, maka diharapkan untuk mengelola sampahnya dengan baik untuk lingkungan yang bersih dan sehat.

REFRENSI:

https://www.mongabay.co.id/2018/07/26/ancaman-sampah-plastik-untuk-ekosistem-laut-harus-segera-dihentikan-bagaimana-caranya/ (diakses pada 07 Juni 21)

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4448900/30-ton-sampah-diangkut-usai-pembersihan-di-pantai-kuta-bali (diakses pada 07 Juni 21)

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/dampak-plastik-terhadap-lingkungan-31 (diakses pada 07 Juni 21)

https://www.mongabay.co.id/2015/05/09/jika-laut-dipenuhi-sampah-bagaimana-mengatasinya/ (diakses pada 07 Juni 21)

https://www.nusabali.com/berita/69261/bangun-kesadaran-masyarakat-tentang-pengelolaan-sampah-plastik (diakses pada 07 Juni 21)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image