Rudjak Ciherang Bisnis yang Mendekati Satu Abad! Apa Sih Rahasianya?
Kuliner | 2021-05-31 11:25:442021 adalah genap 96 tahun bagi bisnis kuliner Bumbu Rudjak Ciherang, Banjaran - Kabupaten Bandung. Bisnis Rudjak Ciherang mampu bertahan selama hampir satu abad ini bercitarasa manis, asem, pedas dan pastinya segar. Sehingga cocok sekali untuk dinikmati di siang hari.
Bumbu Rudjak Ciherang beralamat di Jalan Soreang-Banjaran No 81, RT 03/10 Kampung Ciherang, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Di tempat inilah sejarah bisnis kuliner legend ini berawal.
Penulis sempat beberapa kali bertemu pemilik yang merupakan salah satu generasi penerus bisnis ke-4 dari Rudjak Ciherang, Pak Asep sempat menyampaikan kalau Rudjak Ciherang ini kali pertama merintis sejak 1925.
"Dulu rujak ini dijual dengan cara dijajakan atau digendong menggunakan bakul oleh nenek buyutnya. Kini rujak ini dijual di sebuah toko kecil yang sangat sederhana oleh generasi ke empat keluarga ini," tutur pak Asep.
Yang spesial sehingga menjadi ciri khas dari Bumbu Rudjak Ciherang ini yaitu adanya komposisi bumbu rujak seperti gula aren, asem jawa, garam, dan cabai yang dipadukan dengan irisan kecombrang sehingga rasa dan aromanya berbeda dengan bumbu rujak lainnya. Itulah ciri khas yang menjadi kunci resep yang sudah dilakukan sejak generasi pertama sampai sekarang.
Meskipun bumbu rujak yang dikelola oleh Pak Asep memang sangat identik dengan rasa pedas dan segar namun sengaja tidak menambahkan cabai pada komposisi olahannya. Pak Asep menyediakan bubuk cabai merah kering secara terpisah tujuannya agar kita yang menikmati bisa mengatur tingkat kepedasan dengan sesuai selera.
Dalam rutinitas mengolah bumbu dan menyediakan bahan rujak, Pak Asep menyediakan paduan buah-buahan seperti jambu air, ubi, bengkoang, dan mentimun. Serta buah musiman seperti, kedongdong, mangga dan jambu.
Rudjak Ciherang Bisnis yang Mendekati Satu Abad! Apa Sih Rahasianya?
Apabila ditanya rahasia bisa mempertahankan hingga empat generasi seperti sekarang, pak Asep menjelaskan karena ada pembagian roda bisnis. Asep Rosadi (nama lengkap pak Asep) menyebutkan, "Usaha rujak dirintis buyutnya tahun 1925. Lalu usaha Bumbu rujak diteruskan oleh anak perempuannya, Hj. Tarsih. Dan sekarang dikelola oleh generasi keempat alias cicit buyut Ma Eumpeh."
"Selain di pusatnya di Ciherang Banjaran, rujak ini memiliki dua cabang lainnya, yaitu di Warung Lobak Soreang dan di Kampung Sadu, Jalan Raya Ciwidey," sambungnya.
Jadi rahasia dapat bertahan eksis sampai sekarang dari usaha kuliner Bumbu Rudjak Ciherang ini tersebut terletak pada kemampuan memimpin dan membagi rata ceruk bisnis sejak generasi pertama hingga generasi keempat.
"Ditambah dengan rukun, kompak serta kerjasama yang baik di antara kami semua. Kami dapat bisa seperti sekarang," tutup Asep.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.