Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Maria Alsabina Ningsih Lado

Ragam Cerita Tentang Super Blood Moon

Curhat | Sunday, 30 May 2021, 20:04 WIB
Super Blood Moon. Sumber foto: Pixabay.com

Super Blood Moon atau yang biasa dikenal dengan gerhana bulan ini jatuh pada 26 Mei 2021. Selain pengertian gerhana bulan secara sains, ternyata banyak cerita mengenai gerhana ini dari leluhur dan mitos-mitos yang masih berkembang di masyarakat sampai saat ini. Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan ilmu sains yang selama ini dipelajari.

Menurut ilmu astrology

Dalam ilmu astrology saat ini sendiri gerhana bulan tanggal 26 ini menandakan keberuntungan bagi setiap orang. Selain itu kita sebagai individu akan lebih mengeksplor kebebasan tetapi alangkah baiknya kita mengeksplor keinginan pribadi kita dan merenung tentang kehidupan pribadi.

Lunar eclipse di sagitarius yang berlawanan dengan musim gemini sekarang (di astrology gemini dan sagitarius ibaratnya sister sign alias bertolak belakang). Maka dari itu perlu banyak pertimbangan mengenai kebebasan, tindakan serta kejadian yang terjadi dianggap murni takdir dan memang sudah sharusnya terjadi.

Cerita atau mitos yang berkembang di masyarakat

Masyarakat Indonesia sangat kental dengan kebudayaan, terlebih lagi mereka yang tinggal di daerah pendalaman atau daerah yang masih memegang teguh adat istiadat. Seringkali semua kejadian alam mereka sangkut pautkan dengan hal mistis.

Seperti fenomena alam super blood moon yang terjadi baru-baru ini masyarakat kaitkan dengan berbagai keyakinan yang telah mereka percaya bahwa fenomena ini berkaitan erat dengan kehidupan mereka.

Masyarakat Desa Banderan, yang berada di kabupaten sampang, Madura, mereka meyakini bahwa pada saat gerhana terjadi mereka harus membangunkan hewan-hewan peliharaan supaya hewan-hewan tersebut dapat berkembang biak dengan baik. Bahkan mereka harus membangunkan bibit-bibit tanaman yang bertujuan untuk menyuburkan tanaman dan mencegah gagal panen.

Di daerah Banderan sendiri masyarakat setempat menyebut gerhana bulan dengan istilah “Bulan Gherring” yang berarti “Bulan Sakit”.

Selain masyarakat Desa Banderan adapula masyarakat Kupang, Nusa Tenggara Timur yang mempercayai dengan munculnya gerhana bulan menandakan bahwa waktu panen akan semakin dekat. Jadi munculnya gerhana menandakan para petani akan memasuki waktu untuk memanen.

Masyarakat salah satu daerah di papua juga mempercayai bahwa dengan terjadinya gerhana bulan ini menandakan bahwa manusia pemakan darah (bisa disebut dengan kanibalisme) berkeliaran untuk mencari darah segar.

Selain itu, ragam mitos mengenai gerhana bulan ini pun masih banyak kita temukan di daerah-daerah lain di Indonesia. Salah satunya di daerah Mbay, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat setempat biasanya membunyikan seng, atau memukul pentungan (membunyikan barang-barang yang dapat dibunyikan) hal ini dipercaya sebagai salah satu cara untuk menggagalkan kematian tetua-tetua adat, atau orang-orang yang berpengaruh di daerah tersebut. Mereka juga percaya bahwa pada saat membunyikan barang-barang tersebut secara tidak langsung mereka menggagalkan tertutupnya cahaya bulan dan bulan akan tetap bersinar seperti biasanya.

Shalat gerhana

Umat islam sendiri akan melakukan shalat pada saat terjadinya gerhana, salat ini dinamakan shalat sunnah gerhana. Tentu saja salat ini akan sedikit berbeda dari shalat biasanya, karena umat islam akan mengadakan shalat dengan waktu yang cukup lama, hal ini karena bacaan Al Fatihah dan ruku’ dilakukan sebanyak dua kali disetiap rakaatnya. Mereka biasanya melaksanakan shalat berjamaah atau bahkan shalat dilakukan secara sendiri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image