Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Winda Novianti

Pemuda dan Bank Syariah di Masa Depan

Gaya Hidup | Saturday, 29 May 2021, 14:56 WIB
financial.bisnis.com

Pemuda dan Bank Syariah di Masa Depan

Indonesia adalah negara dengan mayoritas masyarakatnya yang beragama Islam membuat banyaknya kebutuhan akan sebuah lembaga keuangan yang bisa mengakomodir kebutuhan untuk mengelola dana yang sesuai dengan syariat Islam. Karena itu kehadiran sebuah bank syariah tentu adalah sesuatu yang sangat dinantikan bagi masyarakat.

Di masa depan kelak, Bank Syariah akan lebih diminati oleh masyarakat dan terutama bagi para pemuda. Hal ini bisa terjadi karena :

● Tren Hijrah

Naiknya tren hijrah dikalangan para pesohor negeri, membuat banyak para pemuda dan pemudi mengikuti jejak idola mereka. Tentunya ini adalah hal yang baik dan patut diacungi jempol.

Karena tren hijrah memberikan pandangan berbeda mengenai banyak hal bagi pengikutnya.

● Dakwah Melalui Sosial Media Tentang Riba

Selain itu tren hijrah, meningkatnya penggunaan sosial media dikalangan pemuda juga membuat para pendakwah menjadi mudah dalam menyebarkan ilmu dalam dakwah online mereka melalui Facebook, Twitter dan Instagram dan medsos lainnya.

Salah satunya adalah para pendakwah yang konsisten dalam membahas mengenai riba. Apa itu riba, bagaimana bisa riba dan apa saja hal yang menyangkut riba. Semua bisa didapatkan melalui materi dakwah online.

Seperti gayung bersambut, kehadiran para pehijrah dari kalangan muda yang ingin mencari ilmu, akhirnya para pemuda itu pun mendapatkan salah satu ilmu baru di kehidupan mereka yaitu tentang riba.

Semakin banyak orang yang mem-follow akun-akun pendakwah mengenai riba, maka semakin luas juga ilmu yang tersampaikan kepada khalayak ramai terutama kaum pemuda yang memang lebih rajin dalam menggunakan sosial media macam FB dan teman-temannya.

● Pembahasan Riba menjadikan masyarakat menjadi beralih Bank

Salah satu pembahasan riba adalah, bagaimana caranya agar bisa menyimpan uang dengan aman tanpa kita terkena riba. Di dalam bank-bank konvensional, menyimpan uang dalam waktu yang lama dan dalam jumlah yang terus bertambah akan membuat uang kita menjadi berbunga sekian persen setiap bulannya, bunga tersebutlah yang disebut dengan riba dan haram jika akan diambil dan digunakan.

Karena hal tersebutlah membuat mereka pun akhirnya berpikir, kemana sebaiknya menyimpan uang mereka? Dan jawabannya tentu saja adalah bank syariah.

Untuk kedepannya, prospek Bank Syariah dapat berkembang dan semakin ramai orang yang menggunakan Bank Syariah sebagai penyimpan dan pengguna fasilitas dari Bank Syariah. Semua karena Indonesia sendiri adalah negara dengan mayoritas muslim terbesar dan seperti yang saya katakan diatas, tren hijrah dan materi-materi dakwah mengenai riba, ikut andil dalam mengembangkan Bank Syariah di Indonesia.

Sebab, bagi yang sudah paham akan masalah riba mereka akan menghindari dan beralih dari Bank Konvensional kepada Bank Syariah.

● Peningkatan Pelayanan dan Teknologi di Bank Syariah

Dengan adanya perkembangan dalam hal pelayanan dan teknologi di Bank Syariah tersebut akan meningkatkan minat masyarakat muslim bahkan mungkin non muslim juga untuk menjadi nasabah. Seperti yang terjadi di negara-negara barat, Bank Syariah di sana pun memiliki nasabah yang bukan hanya muslim.

Dikarenakan hal-hal yang menjadi sebab diatas lah, saya optimis sebagai generasi muda (emak-emak milenial) bahwa prospek Bank Syariah di masa depan akan cerah dan memiliki banyak kemajuan.

Namun sebagai Bank Syariah yang memiliki dan mengikuti aturan dalam Al Qur'an tentu harus tetap konsisten seterusnya agar tidak ditinggalkan oleh para nasabahnya di tengah perjalanannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image