Fashion Menjadi Pengantar Kepercayaan Diri bagi Fahrein Rachel
Gaya Hidup | 2021-05-28 13:07:46"Bukan cuma penampilan fisik atau busana, but how fashion can make us confident. Kepercayaan yang meningkat dengan kenyamanan kita." Begitulah pandangan seorang Fahrein Rachel Latisha terhadap sebuah fashion atau busana.
Lahir di Jakarta 20 tahun silam, wanita yang kerap disapa "Rein" ini telah menyukai bidang fashion sejak duduk dibangku Taman Kanak-kanak. Namun dirinya merasa bahwa fashion itu seperti sudah mendarah daging baginya, karena keluarganya sudah mengenalkan tentang hal itu sejak ia lahir.
Sejak duduk dibangku Sekolah Dasar, ia mulai menggambar dan mendesain pakaian yang hendak dipakainya sendiri. Sejak itu pun ia mulai memadukan warna-warni. Dengan desain yang dibuatnya, ia kerap diantar Ibunya untuk pergi ke tukang jahit. Sehingga jadilah sebuah desain ala seorang Fahrein Rachel.
Holo Fashion Show Menjadi Langkah Awal
Kecintaannya terhadap dunia fashion diekspresikan dalam sebuah acara pensi SMA Taruna Bakti Bandung yang terletak di Jalan Riau pada tahun 2018. Wanita berambut panjang ini menjadi inisiator dalam sebuah ajang fashion show dengan karya busana desain buatan sendiri.
Holo Fashion Show ini mengangkat tema atau konsep tentang hologram. Sebuah ciri khas dengan busana mengkilat saat terkena cahaya. Hal ini bermula dari kecintaannya terhadap warna.
Tak hanya sampai sini, ternyata karyanya dilirik oleh pihak Ardan Radio, salah satu Radio dengan segmentasi anak muda yang tersohor di Bandung. Dirinya diajak untuk berkolaborasi bersama dalam project photoshoot Ardan Radio dengan wardrobe Holo by Fahrein Rachel.
Di tahun 2021, dirinya berniat untuk melebarkan sayapnya dengan membuka bisnis di dunia fashion. Karya sebelumnya yang hanya dipamerkan nantinya akan ia jadikan sebuah bisnis.
Mendapat Award sebagai Mahasiswa Ter-Fashionable
Dari pengalaman serta kecintaannya terhadap dunia fashion, mengantarkan dirinya menjadi mahasiswa ter-fashionable atau termodis dalam acara Ilkom Award yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Ya, dirinya adalah mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Unpad. Sempat terlintas di pikirannya untuk mengembangkan kemampuannya dibidang fashion dengan melanjutkan studi, namun saat dirinya masuk SMA, dia seolah menemukan a whole new world-nya dibidang sosial yaitu komunikasi tetapi tidak meninggalkan fashion sebagai hal yang dia sukai
"Dari kenyamanan ini akan melahirkan suatu rasa percaya diri atau confident."
Dari fashion ini mengantarkan dirinya pada self love. Yang mana dia mampu mencintai dirinya sendiri dan pengantarnya adalah rasa bersyukur atas banyak hal. Selain itu, ia mampu menggapai sebuah self realization bahkan self achievment. Hingga saat ini dirinya terus memiliki semangat untuk bisa mengikuti apa yang ia inginkan. Salah satunya dengan mengikuti kompetisi Putra Putri Padjadjaran.
Gaya busana yang colorfull menjadi salah satu identitas atau bahkan menjadi ciri khas dari dirinya sehingga hal ini memengaruhi segalanya.
Seni dan Sosial
Lebih jauh lagi dirinya mencintai dunia seni, salah satunya adalah musik. Hal ini ia realisasikan dalam karya sebuah lagu berjudul "Terraform" yang menceritakan mengenai keluh kesahnya terhadap bumi yang sudah tua ini.
Selain mengenai bidang seni, dia menyadari bahwa dirinya adalah makhluk sosial, jiwa sosialnya cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi dari didikan orang tua, program sosial di Duta Bahasa Jawa Barat hingga project sosial lainnya. Pada prinsipnya dirinya ingin bisa bermanfaat bagi sesamanya terutama orang disekitarnya. Ini adalah salah satu bentuk rasa bersyukurnya atas orang sekitarnya yang selalu menjadi support system. Mulai dari keluarganya serta orang terdekatnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.