Peran Palestina Dalam Kemerdekaan Indonesia
Info Terkini | 2021-05-26 12:46:57"Buat apa bantu Palestina? Di Indonesia saja masih banyak orang yang hidupnya susah?"
Pertanyaan seperti ini seringkali kita baca di media sosial seiring dengan maraknya aksi bela Palestina disertai dengan pengumpulan dana. Respon masyarakat Indonesia sangat tinggi dan antusias untuk memberikan donasi. Berbagai lembaga filantropi mengumpulkan dana melalui berbagai sarana dengan hasil yang luar biasa.
Komentar negatif alias nyinyir sebagian kecil orang bisa jadi disebabkan kurangnya pengetahuan tentang sejarah hubungan Palestina dengan Indonesia, ketidaksukaan atau kurangnya rasa kemanusiaan. Padahal Palestina dan Indonesia sudah menjalin hubungan yang erat sejak lama. Bahkan Palestina turut membantu kemerdekaan Indonesia.
Ada dua tokoh Palestina yang berperan penting mendukung lepasnya Indonesia dari penjajahan yaitu Muhammad Ali Thaher dan Syaikh Muhammad Amin Husaini. Ali Thaher adalah seorang pengusaha kaya raya yang menyumbangkan harta kekayaannya untuk membantu Indonesia pada tahun 1944. Sedangkan Syaikh Muhammad Amin Husiani adalah mufti Palestina yang melakukan perjuangan diplomasi mencari dukungan ke para pemimpin negara Arab untuk membantu kemerdekaan Indonesia.
Jasa kedua tokoh Palestina tersebut tidak bisa dilupakan begitu saja karena berkat kerja keras mereka negara-negara Arab menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat video berikut ini:
Hubungan saling tolong menolong ini juga terus berlanjut hingga kini. Palestina meski belum merdeka sering membantu ketika Indonesia terkena bencana. Misalnya ketika gempa di Padang pada tahun 2009 walikota Beit Lahia Palestina datang dan memberikan bantuan. Kota Padang dan Beit Lahia menjadi sister city dan saling menjalin kerja sama. Begitu juga ketika gempa dan tsunami melanda Sulawesi tengah tahun 2018, Palestina mengirimkan 20 truk bantuan.
Saling membantu dan tolong menolong sudah selayaknya dilakukan tanpa memandang batas negara. Bukan juga karena kesamaan agama tapi lebih karena kita sama-sama manusia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.