Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Vivi Pulukadang

GEN Y Z & Perbankan Syariah: Jantung Ekonomi Nasional

Bisnis | Tuesday, 25 May 2021, 23:54 WIB
(Sumber: Dokumen Pribadi)

Apabila sektor perekonomian diibaratkan sebagai tubuh manusia, maka perbankan merupakan jantung yang memastikan perekonomian terus hidup dan berjalan. Jantung tersebut menyedot darah (giro, tabungan, deposito) dari masyarakat untuk kemudian dipompa kembali ke dalam perekonomian masyarakat dalam bentuk kredit. Adapun jantung yang kuat dan sehat senantiasa didukung oleh jaringan otot yang kuat dan bekerja dengan baik dalam memompa darah. Jaringan otot yang kuat inilah yang diibaratkan sebagai GEN Y dan Z.

GEN Y lebih populer dengan sebutan “Generasi Milenial” yaitu generasi yang lahir antara tahun 1980 sampai 1994 dan saat ini berusia antara 26 sampai 40 tahun. Sedangkan GEN Z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1995 sampai 2015 dan saat ini berusia antara 5 sampai 25 tahun. Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2020, kedua generasi ini mendominasi jumlah total populasi di Indonesia. Jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94% dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa. Sementara generasi Y mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87%. Dengan demikian, gabungan dua generasi yang memiliki rentang usia antara 11-41 tahun tersebut mencapai 145,39 juta jiwa atau 53,81% dari total populasi. Sebuah angka yang fantastis, namun bisa jadi sia-sia bila tidak dimanfaatkan sebaik mungkin. Terlebih, Indonesia tengah mengalami persoalan ekonomi yang membutuhkan peranan aktif dari seluruh pihak, khususnya Generasi Y dan Z yang mendominasi jumlah populasi saat ini.

Situasi pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak 2019 mengakbatkan stagnasi kegiatan ekonomi yang memicu kesulitan moneter yang terjadi sepanjang tahun lalu, Kondisi ini menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, bahkan menyebabkan kemunduran dalam beberapa aspek ekonomi. Situasi pun mulai menjadi tak terkendali disebabkan dilema berkepanjangan yang dialami oleh pemerintah, antara memperketat penanganan pandemi atau sedikit memberikan toleransi agar roda ekonomi dapat berjalan dengan baik meski diterpa krisis.

Berita baiknya, meski berada di tengah situasi yang kurang menguntungkan ternyata industri keuangan Syariah dapat bertahan dan bertumbuh, bahkan melampaui capaian industri keuangan konvensional. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang 2020 pertumbuhan aset industri keuangan syariah mencapai 21,48 persen menjadi Rp1.770,32 triliun. Jumlah ini mencakup aset yang dimiliki industri perbankan syariah sebesar Rp593,35 triliun, pasar modal syariah Rp1.063,81 triliun, dan industri keuangan non bank (IKNB) syariah Rp113,16 triliun. Angka-angka ini merupakan angin segar dalam kegersangan ekonomi nasional di Indonesia. Keberadaan perbankan Syariah yang kini terintegrasi dalam PT Bank Syariah Indonesia Tbk, sebagai entitas hasil merger tiga bank syariah milik negara dapat mengoptimalisasi dan merangsang perwujudan multiplier effect bagi ekonomi nasional. Akhirnya, jantung ekonomi nasional dapat menjadi sehat kembali.

Mendukung Kesehatan jantung ekonomi nasional, GEN Y dan Z memegang peranan yang teramat krusial. Pertama, GEN Y dan Z diberkati dengan karakter melek teknologi. Karakter ini menjadikan mereka kaya akan skill dan pengetahuan yang diperlukan dalam mendukung atau bahkan menginisiasi lahirnya produk perbankan Syariah yang sesuai dengan tuntutan jaman dan keadaan saat ini. Mereka mampu menghadirkan ide-ide cemerlang dan “Out of The Box” sehingga dapat lebih mempopulerkan ekosistem Syariah di Indonesia, khususnya dalam bidang perbankan.

Kedua, tak hanya melek teknologi, GEN Y dan Z juga memiliki karakter unggul dan kompetitif secara professional yang dapat dimanfaatkan sebagai Sumber Daya Manusia untuk perbankan Syariah sehingga dapat bersaing dengan bank konvensional, fintech, atau Lembaga keuangan lainnya.

Terakhir, ekonomi Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam terus menerus tumbuh dan berkembang secara stabil berkat dorongan populasi muslim muda yang meningkat. Muslim muda dapat berperan aktif untuk perbankan syariah yang lebih cerah dengan melakukan investasi, mengajukan pinjaman, atau sekadar membuka tabungan untuk keperluannya di masa yang akan datang. Berbekal karakter melek teknologi, unggul, kompetitif dan ditunjang jumlah yang mendominasi keseluruhan populasi Indonesia, GEN Y dan Z merupakan jaringan otot yang kuat bagi perbankan Syariah untuk memacu jantung perekonomian nasional.

Bila Bung Karno dahulu pernah menyerukan “Beri Aku 10 pemuda, maka akan kuguncangkan dunia” maka kini mungkin saatnya 145,39 juta pemuda Indonesia membuktikan kehebatannya dalam menyelamatkan dan memajukan perekonomian nasional bersama Bank Syariah Indonesia.

Referensi:

1. https://faisalbasri.com/2013/07/30/ekonomi-terjangkit-anemia-akut/ (diakses 24 Mei 2021).

2. https://mediaindonesia.com/ekonomi/378224/ekonomi-syariah-katalis-pemulihan-ekonomi-nasional-pasca-pandemi (diakses 24 Mei 2021).

3. https://mahasiswaindonesia.id/peran-milenial-dalam-panggung-perbankan-syariah/ (diakses 24 Mei 2021).

#retizencompetition

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image