Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Galeh Kholis

Gairah Perbankan Syariah bagi Generasi Milenial di Indonesia

Bisnis | Tuesday, 25 May 2021, 23:26 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. Bank ini adalah hasil dari penggabunagn tiga anak usaha BUMN yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah. Sentimen positif dari publik mengawal rencana penggabungan ketiga Bank Syariah ber-pelat merah tersebut. Hingga bank dengan kode emiten BRIS di Bursa Efek Indonesia tersebut sempat menyetuh angka Rp.3420,- per lembar sahamnya menjelang peresmiannya.

ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir

Namun sebenarnya pemerintah sudah mewacanakan pembentukan bank syariah BUMN sejak beberapa tahun terakhir. Eks Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, pada Januari 2019 lalu meminta Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) untuk mendorong realisasi pembentukan bank BUMN Syariah. Hal tersebut juga didorong oleh fakta bahwa Indonesia yang menempati posisi 10 besar dalam industri halal menurut Global Islamic Economy Report 2020/2021, yang sayangnya hal tersebut tidak diikuti oleh sektor perbankan syariah-nya. Kondisi tersebut tidak terlepas dari fakta bahwa selama kurang lebih 3 dekade, market share perbankan syariah Indonesia tidak pernah menyentuh angka 10%. Sementara market share perbankan syariah di negara lain menunjukkan angka yang cukup bagus di antaranya Malaysia 25-30% dan negara-negara Timur Tengah berada di atas 60%. Bahkan data OJK memaparkan bahwa nilai unit aset Bank Syariah di Indonesia per November 2020 hanya sebesar Rp.559 Triliun, yang terlampau jauh jika dibandingkan dengan bank konvensional yang mencapai Rp.6200 Triliun. Di lain sisi menengok dari penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam dan dinobatkan sebagai negara dengan Muslim terbesar di dunia, keadaan ini bertolak belakang. Momentum ini kemudian dimanfaatkan oleh Menteri BUMN saat ini, Erick Tohir, untuk meneruskan estafet dengan merealisasikan penggabungan 3 Bank BUMN Syariah pada Oktober 2020 lalu yang mengatakan bahwa langkah melakukan merger merupakan inisiatif pemerintah untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam perbankan syariah. Sebab sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, Indonesia sudah sepantasnya memiliki bank syariah terbesar di dunia.

Meskipun dengan potensi perbankan di Indonesia sangat menggairahkan. Data dari survei keuangan nasional yang di lakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 literasi syariah masyarakat Indonesia hanya menyentuh angka 8,9%, angka tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya mencapai 8,1%. Namun angka-angka ini diekspektasikan akan terus meningkat kedepannya dengan lebih banyaknya generasi muda yang melek informasi. Kondisi tersebut juga didukung oleh program-program Bank Syariah Indonesia yang melakukan edukasi ke masyarakat untuk meningkatkan literasi syariah di Indoesia, terutama ke segmen pasar potensial anak-anak muda atau milenial dengan berbagai cara. Beberapa contohnya langkah tersebut adalah dengan membuat webseries Harmoni Cinta Mini Series dan Griya Ajar Cinta Webseries yang mengisahkan kehidupan generasi milenial dengan menyelipkan edukasi mengenai Bank Syariah Indoenesia dan keuangan syariah, mulai dari akad hingga cara memeroleh uang yang halal. Selain itu ada juga program Griya Simuda yang merupakan program cicilan rumah yang juga diperuntukkan untuk anak-anak muda yang ingin mempunyai rumah impiannya di usia muda (21-40 tahun). Program ini menggandeng developer seperti Perumnas, Ciputra, Sinarmas Land, Summarecon, dan beberapa developer lainnya. BSI juga menyediakan layanan investasi yang ramah pelajar dengan berbagai instrumen investasi dari deposito, emas, reksa dana syariah, hingga waqaf untuk investasi jariyah penuh berkah. Ada juga program perencanaan haji dan umrah bagi anak muda di bawah 17 tahun.

Dengan adanya merger dan program-program tersebut diharapkan mampu mecapai target bahwa pada tahun 2024 Bank Syariah Indonesia mampu menjadi 10 teratas bank syariah secara global mengejar Malaysia yang sudah lebih dulu menempati posisi tersebut dan BSI mampu menjadi pelopor majunya perbankan syariah di Indonesia kedepannya. Hingga mewujudkan Indonesia sebagai pusat perekonomian syariah di dunia. Selain itu ada juga tantangan yang harus dihadapi oleh BSI yaitu akses perbankan ke plosok-plosok Indonesia nantinya. Namun hal tersebut telah ditutupi dengan digitalisasi, yaitu dengan pelayanan berbasis online. Mulai dari pembukaan rekening hingga transaksi dapat dilakukan dengan BSI Mobile yang dapat diunduh di Playstore maupun App store. Aplikasi ini juga sudah dibekali fitur yang dapat menunjang ibadah umat Islam sehingga lebih nyaman dalam beribadah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image