Bank Syariah: Nyaman dan Tentramkan Hati
Olahraga | 2021-05-25 15:18:07Sebagai seorang Muslim, menabung di Bank Syariah mampu menciptakan rasa nyaman di hati yang sangat menentramkan. Senyaman tidur di malam hari saat kita sudah memastikan semua pintu rumah telah terkunci dan kompor di dapur telah dipadamkan.
Meskipun ada beberapa pihak yang berpendapat bank syariah juga masih tergolong riba karena sistemnya masih menginduk pada BI yang menggunakan sistem bank konvensional. Tetapi setidaknya bank syariah, sejauh yang saya tahu, tidak akan menginvestasikan dana nasabah ke perusahaaan yang banyak menyebabkan kemudharatan seperti perusahaan minuman keras yang jelas-jelas haram, perusahaan rokok atau dunia hiburan malam.
Hanya inilah yang dapat saya lakukan sebagai seorang Muslim yang sangat awam mengenai ilmu perbankan juga dalil syariah. Setidaknya, dengan menitipkan uang di bank syariah, saya sudah termasuk orang yang mencegah kemunkaran. Itu sudah cukup membuat saya nyaman dan tentram menabung di bank syariah.
Sistem Yang Adil
Bank syariah menerapkan sistem mudharabah yaitu bagi hasil. Bagi para pelaku usaha industri kecil, sistem mudharabah ini sangat membantu dan menguntungkan nasabah. Sistem bagi hasil ini disepakati di awal saat akad pinjam meminjam dilakukan. Berapa persen dari keuntungan akan diberikan kepada bank dan berapa persen akan menjadi hak pengelola usaha/nasabah.
Dengan sistem ini sudah pasti nasabah tidak akan diberatkan karena pembayaran bagi hasil yang dilakukan disesuaikan dengan jumlah keuntungan. Itu artinya tiap bulan saat membayar cicilan pinjaman, nasabah akan membayarkan nominal bagi hasil yang berbeda-beda sesuai dengan keuntungan yang didapat. Idealnya jika usaha itu merugi, maka nasabah tidak perlu membayar mudharabah-nya dan hanya perlu membayar hutang pokok saja.
Di UK sendiri yang notabene penduduknya bukan mayoritas Muslim, mampu membuat bank syariah menjadi bank unggulan yang paling banyak diminati para pengusaha besar di sana. Karena, mereka merasa aman dan nyaman dalam berinteraksi dengan bank syariah. Dengan sistem mudharabah, para pengusaha di UK mengungkapkan bahwa mereka lebih diuntungkan ketimbang sistem bunga yang ditawarkan bank konvensional.
Tingkatkan Pelayanan
Untuk masalah kenyamanan dalam artian pelayanan terhadap nasabah sepertinya bank syariah mesti banyak berbenah. Bagaimana perasaan kita di saat mencoba makanan dari restauran terkenal, yang berdasarkan testimoni artis terkenal, makanan tersebut sangat lezat. Terlebih ditampilkan pula adegan sang artis mengunyah makanan yang menimbulkan saliva di mulut berebut hendak keluar. Namun, setelah kita membeli dan mencobanya, ternyata jauh pangang dari api, makanan tersebut jauh dari rasa lezat. Pasti kita akan kecewa.
Sama halnya di saat kita sudah sangat percaya dengan bank syariah, namun ternyata pelayanan yang diberikan pada nasabah tak sesuai dengan promosi yang digadang-gadangkan, pasti nasabah akan kecewa. Diantara ketidaknyamanan tersebut adalah jumlah mesin ATM bank syariah yang sangat minim, tidak seperti salah satu bank konvensional yang menyediakan mesin ATM dimana-mana sehingga mempermudah nasabah untuk melakukan transaksi keuangan.
Meskipun kartu ATM bank syariah dapat digunakan di mesin ATM bank lain, tetapi akan dikenankan biaya dan itu menimbulkan ketidaknyamanan bagi nasabah. Mungkin ini bisa diatasi dengan penggunaaan m-Banking, tetapi tidak semua nasabah nyaman menggunakan fasilitas ini. Karena, banyak pula nasabah bank syariah yang sudah sepuh sehingga agak malas untuk menggunakan m-Banking.
Ceruk Pasar
Di negara yang mayoritas penduduknya Muslim ini, bank syariah sudah semestinya lebih diminati ketimbang bank lain. Lalu mengapa nasabah bank syariah masih lebih sedikit ketimbang bank konvensional. Inilah yang perlu dikaji ulang mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Alasan pertama, sejauh yang saya pahami, mereka tidak menggunakan bank syariah karena kenyamanan yang ditawarkan tak sesuai dengan harapan nasabah. Beberapa teman saya yang notabene pengusaha kecil, mereka lebih memilih bank konvensional karena lebih nyaman dan lebih mudah dalam proses transaksi seperti penarikan uang. Kantor kasnya pun ada dimana-mana. Sehingga, jika ada masalah, tidak harus jauh-jauh untuk mencapainya.
Tetapi teman tersebut sudah memahami bahwa bunga bank itu haram, maka mereka mensiasati dengan tidak mengambil bunganya dan hanya mengambil uang pokok tabungannya saja. Seolah-olah hanya menitipkan uang tanpa keuntungan apapun.
Ini adalah peluang besar bagi bank syariah untuk menggaet calon nasabah seperti ini. Karena nasabah jenis ini sudah mengetahui bunga bank itu haram, jadi tinggal meyakinkan mereka saja untuk beralih ke bank syariah. Mereka hanya perlu diedukasi dan diberi penjelasan mengenai fasilitas-fasilitas dan keunggulan menjadi nasabah bank syariah.
Selain soal ketidaknyamanan, alasan keduanya adalah masalah keyakinan. Banyak di antara kaum Muslimin yang menyakini bank syariah dengan bank konvensional sama saja. Hanya kata bunga dalam bank konvensional diganti dengan kata mudharabah dalam bank syariah, namun sistem kerjanya sama saja.
Seperti kita pahami selama ini bahwa di dalam Islam penentuan niat sangatlah penting. Perbuatan yang sama namun dilakukan dengan niat yang bebeda, maka penilaiannya di mata Allah pun akan berbeda. ââAmal itu tergantung niatnya. Dan, seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.ââ (HR. Bukhari dan Muslim).
Jadi, jika kita memakai bank konvensional sudah pasti kelebihan dari nominal pokok itu memang bernama (diniatkan atau diakadkan) bunga yang digolongkan riba dan berhukum haram. Namun jika di bank syariah kelebihan dari nominal pokok tersebut diniatkan (diakadkan) sebagai mudharabah atau bagi hasil yang berhukum halal. Tentu di mata Allah SWT penilaiannya akan berbeda.
Lalu, alasan ketiga yang menyebabkan kaum Muslim belum menggunakan bank syariah adalah minimnya informasi yang diperoleh tentang bank syariah. Banyak diantara kaum muslimin yang belum memahami atau belum mendapatkan informasi lengkap mengenai keuntungan dan keunggulan menggunakan bank syariah.
Fenomena seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi jika bank syariah mampu menawarkan dan menjamin fasilitas-fasilitas yang mendukung untuk kenyamanan nasabah. Sebenarnya pelayanan bank syariah akhir-akhir ini sudah jauh lebih baik ketimbang dahulu saat bank syariah baru pertama kali muncul di bumi pertiwi pada awal 1990an. Namun, jika dibanding bank konvensional, perkembangan bank syariah dalam hal pelayanan dan fasilitas masih terbilang lambat.
Namun jangan sedih, karena masih banyak kesempatan bagi bank syariah untuk lebih berkibar di negeri yang mayoritas beragama Islam ini. Dengan menjadi sponsor acara-acara atau kegiatan-kegiatan keislaman, maka bank syariah bisa menarik hati penduduk muslim. Menjadi sponsor tunggal dalam gerakan kemanusiaan yang mengusung nama besar Islam, atau menjadi donatur kegiatan yang banyak melibatkan kaum Muslimin di dalamnya, tentu akan memberi peluang besar bagi bank syariah untuk lebih memperkenalkan diri dan memaparakan program-programnya, fasilitas dan keunggulan-keunggulan yang ditawarkan pada nasabah.
Semangat untuk bank syariah, yakin pasti bisa membuat seluruh Muslim di Indonesia menjadi nasabah bank syariah. Atau paling tidak bank syariah mampu menggaet semua pengusaha muslim untuk menjadi nasabahnya. Amin...
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.