Era Digital, Generasi Z Akrab Perbankan Syariah
Teknologi | 2021-05-24 23:16:32Perkembangan teknologi yang diciptakan manusia telah membawa banyak perubahan bagi dunia, terlebih pada sumber dayanya. Perubahan yang terjadi sudah mempengaruhi hidup dan kehidupan setiap mahluk yang bernyawa di dunia. Sumber daya manusia dirasa paling banyak mendapatkan pengaruh dari pesatnya perkembangan teknologi yang ada. Kehadiran teknologi dianggap sebagai angin segar oleh sebagian besar manusia yang dapat menjadikan kehidupan lebih baik dan mengalami kemajuan dalam segala aspek.
Salah satu wujud nyata adanya perkembangan teknologi adalah munculnya era digital, dimana segala bentuk digitalisasi dilakukan secara menyeluruh terhadap hal-hal yang dirasa tidak efektif apabila secara terus-menerus dilakukan secara konvensional. Era digital dimulai sejak tahun 1980 dan berlanjut sampai saat ini. Munculnya revolusi digital dipicu oleh sebuah generasi remaja yang lahir sekitar tahun 80-an.
Pada masa digital ini sangat jarang orang yang tidak bisa menggunakan maupun mengakses internet dan informasi seperti pada masa dimana belum munculnya era digital. Generasi yang lahir sesudah tahun 80-an telah menyadari kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh era digital. Tak terkecuali seperti yang dirasakan oleh generasi Z.
Generasi Z atau biasa disebut sebagai iGeneration, generasi internet dan generasi net merupakan generasi yang melambangkan sekelompok orang yang lahir pada tahun 1996 hingga tahun 2010. Tentunya generasi ini ada setelah generasi Y atau familiar didengar dengan sebutan generasi milenial, katakanlah generasi Z ini sebagai peralihan dari generasi Y dengan teknologinya yang semakin canggih.
Ditengah era digital seperti ini, mereka para generasi Z bisa mengatasi berbagai rasa penasaran mereka dengan cara memasukan kata kunci di kolom pencarian google. Kemudian generasi Z hanya memerlukan waktu untuk menunggu kurang dari 1 detik sudah bisa mendapatkan jawaban atas apa yang mereka cari. Terlebih saat ini Indonesia kesiapan Indonesia dalam hal koneksi internet semakin membaik pada era 4G dengan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Penetrasi internet dan penggunaan smarthphone terus mengalami kenaikan, ini berarti generasi Z menyambut baik adopsi hidup mendigital atau digitalisasi. Juga hal yang sangat disukai oleh generasi Z adalah dalam mengakses teknologi digital ini mereka tidak terbatas oleh ruang dan waktu, sehingga mereka dapat mengakses dimana saja dan kapan saja menggunakan smarthphone maupun personal computer.
Terdapat teknologi yang menjadi pondasi dalam meningkatkan industri biasa menjadi industri yang siap digital dalam revolusi industri 4.0, sistem 4.0 ini menitikberatkan pada alat yang memanfaatkan internet dan penggunaan Big Data pada teknologi IoT (Internet of Things). IoT ini sebenarnya merupakan alat yang terkoneksi dengan internet serta saling berhubungan. Pengembangan pemanfaatan Big Data dan IoT berperan aktif dalam kegiatan operasional bank syariah yang dinilai dapat meminimalisir permasalahan yang dialami nasabah serta dapat menjadikan kegiatan transaksi lebih simple.
Teknologi digital di atas juga sudah di adaptasikan ke dalam sistem pelaksanaan perbankan syariah. Dimana informasi mengenai apa itu perbankan syariah dapat diakses melalui platform Google, sedangkan untuk penggunaan pelayanan perbankan syariah bisa dijangkau melalui aplikasi BSI Mobile yang bisa diunduh di play store atau apps store (bagi pengguna iphone) pada smarthphone masing-masing. Penggunaan aplikasi perbankan syariah dinilai efektif tanpa harus menghabiskan tenanga dan waktu untuk melakukan penggunaan secara konvensional. Adopsi digital banking oleh masyarakat bisa dikatakan sebagai suatu bentuk perubahan gaya hidup menuju lebih modern.
Melalui era digital yang melahirkan teknologi internet berupa aplikasi M-Banking, membuat segala transaksi di atas menjadi sangat mudah, cepat dan efektif. Cukup dengan mengunduh aplikasi bank syariah yang kemudian dipasang pada smarthphone, apabila sudah selesai silakan ikuti prosedur yang muncul. Ketika segala prosedur sudah terpenuhi berarti aplikasi sudah bisa digunakan untuk melakukan transaksi.
Tersedianya fasilitas-fasilitas yang memudahkan generasi Z dalam mencari informasi dan kemudahan dalam melaksanakan aktivitas membuat mereka semakin menyukai hal-hal yang bersifat memudahkan dan lebih efektif. Kebutuhan akan cara transaksi yang ala ala anak generasi Z pun digemari. Tak terkecuali adalah bank syariah digital.
Sebagai salah satu Lembaga keuangan, bank di dalam perekonomian negara berperan sebagai perantara keuangan. Tak hanya untuk menabung, giro, menyimpa deposito, destinasi meminjam dana, bank juga dapat menjadi lembaga yang melekat dengan kehidupan manusia diseluruh dunia. Juga transaksi menjadi kebutuhan sekunder di era ini, hampir setiap hari manusia melakukan aktivitas transaksi ini untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ada berbagai jenis transaksi yang dilakukan dalam keseharian mulai dari membayar belanja online, membayar tagihan listrik, air maupun kendaraan, membayar pajak, transfer baik sesama bank maupun antar bank serta investasi.
Jadi, dengan kehadiran era digital generasi Z dapat menikmati kemudahan untuk melakukan transaksi syariah melalui internet dengan perantara mobile banking yang bernama Bank Syariah Indonesia (BSI). Penerapan teknologi pada bank syariah memberikan manfaat keefektifan aktivitas transaksi kepada nasabahnya. Bank syariah digital ini semoga kedepannya selalu dikembangkan lagi dan lagi agar dapat memenuhi kebutuhan generasi Z yang meningkat.
#retizencompetition
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.