Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deta Utami

4 “Simbiosis Mutualisme” yang Majukan Perbankan Syariah Indonesia dan Rakyat Indonesia

Eduaksi | 2021-05-24 12:34:16
Ilustrasi Simbiosis Mutualisme Bank Syariah Indonesia dan Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar dunia, Indonesia juga akan memasuki periode Indonesia Generasi Emas di tahun 2024 yang berarti hampir 75% penduduk Indonesia merupakan penduduk usia produktif (informasi ini diketahui dari data sensus penduduk). Terdapat simbiosis mutualisme pada situasi yang akan datang ini, bahkan simbiosis sudah terjadi pada saat ini

Simbiosis mutualisme antara rakyat dan berbankan syariah...

Simbiosis mutualisme yang dapat memajukan perbankan syariah...

Simbiosis mutualisme yang berdampak pada perekonomian rakyat Indonesia...

Bagaimana simbiosis mutualisme ini bekerja untuk memajukan perbankan syariah dan perekonomian rakyat Indonesia? Mari simak penjelasan di bawah ini:

1. Memperlengkap Pelayanan dan Memperkuat Aset Perbankan Syariah.

Bank syariah dengan layanannya lengkap akan mempermudah nasabah dalam melakukan aktivitas ekonomi syariah tanpa harus menggunakan banyak platform. Hampir setiap bank syariah memiliki keunikan layanan masing-masing, misalnya tidak semua bank memiliki layanan investasi emas atau tidak setiap bank mudah diakses karena memiliki cabang atau jaringan ATM yang terbatas. Apabila kita menggabungkan kedua kelebihan dan keunikan ini maka nasabah tidak perlu berpindah platform untuk dapat mengakses kedua layanan ini. Hal tersebut menjadi penting karena menggunakan beberapa platform akan mempersulit dan memperlambat proses administrasi dan transaksi, sehingga one stop solution dalam seluruh aktivitas keuangan syariah merupakan pilihan yang strategis.

Layanan yang lengkap pada suatu bank syariah juga dapat menghemat biaya operasional, sehingga lebih efektif dalam keuangan.

Selanjutnya aset yang mapan seperti jaringan ATM dan cabang yang tersebar di lokasi dengan jumlah yang strategis dapat mempermudah akses transaksi. Sumber daya manusia yang handal juga dapat mempercepat pelayanan dan menyamankan nasabah sehingga aktifitas perbankan syariah jadi lebih efektif. Aset yang mapan ini dapat mempermudah masyarakat untuk menjangkau bank syariah dan mutualismenya adalah akan semakin banyak masyarakat yang menggunakan layanan bank syariah.

2. Melakukan Pendekatan Digital

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa digitalisasi di zaman ini terjadi di segala sektor dan kebutuhan. Produk dan layanan dalam berbagai bisnis pun sudah "dijajah" (dalam artian baik) oleh teknologi sehingga bisnis yang tidak menggunakan teknologi yang memempuni akan tertinggal dengan bisnis lain. Bermacam teknologi digunakan baik untuk mempermudah pelayanan, publikasi demi berbagai kepentingan seperti reputasi maupun awareness, bahkan untuk pembayaran. Salah satunya adalah penggunaan Website yang dapat berfungsi untuk memperkenalkan profil perusahaan, kemudian Sosial media yang berguna untuk membagikan aktivitas perusahaan, bahkan Aplikasi untuk menjalankan pelayanan dan akses produk.

Namun tidak semua bisnis melek digital di era teknologi ini. Bank syariah juga dapat menjadi salah satu fasilitator untuk membuat masyarakat melek digital. Hal ini telah dilakukan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI), tidak hanya memfasilitasi secara finansial namun juga mengedukasi masyarakat khususnya UMKM akan digitalisasi. Seperti memfasilitasi pelatihan untuk mereka, salah satu dari pelatihan ini adalah Micro Go Digital. Memfasilitasi UMKM merupakan hal yang tepat dilakukan oleh BSI, hal ini bukan tanpa alasan mengingat UMKM juga merupakan salah satu dari banyak jenis stakeholder BSI. Penulis mengerti bahwa tidak selamanya materi finansial adalah yang utama, pentingnya pembekalan pengetahuan dan pelatihan akan mengembangkan mindset dan membawa kemajuan secara mandiri bagi UMKM.

3. Bersahabat dengan Stakeholder

Simbiosis mutualisme adalah analogi yang pas dengan aktivitas BSI dalam memenuhi kebutuhan stakeholder.

BSI memiliki beragam jenis stakeholder dengan berbagai macam keperluan mulai dari nasabah individu, UMKM, perusahaan transportasi, properti, hingga pemerintah. Bentuk sinergi dengan stakeholder tersebut dapat dilihat di web resmi BSI. Dan tentunya masih banyak lagi stakeholder yang belum saya sebutkan..

Selain itu BSI juga melakukan pendekatan khusus kepada milenial atau anak muda dengan berbagai strategi seperti peluncuran Griya Simuda yang merupakan produk pembiayaan perumahan untuk mendukung milenial memiliki rumah tanpa meninggalkan hobi mereka, mengadakan kompetisi menulis bertema anak muda melek perbankan syariah, hingga yang menjadi favorit penulis adalah BSI membuat mini series yang tentu saja diperankan oleh anak muda.

Sedikit curhat! penulis yang juga menonton beberapa episode series ini menjadi agak ngefans dengan sosok Brisya yang cantik dan Bisma yang selalu pata hati.

4. Memberi Rasa Aman

Yang terakhir adalah kebutuhan akan rasa aman. Terkait kebutuhan ini bank syariah Indonesia bersinergi dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS memang berperan penting dalam simbiosis mutualisme antara BSI dan rakyat Indonesia. Pasalnya selain melindungi nasabah LPS juga melindungi bank.

Dilansir dari lps.go.id, LPS melindungi nasabah dengan menjamin simpanan nasabah penyimpan. Dan LPS memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. LPS juga melakukan penyuluhan baik kepada bank maupun kepada masyarakat tentang penjaminan simpanan.

Simpanan nasabah yang dijamin akan memberikan rasa aman untuk bank, sedangkan bank yang stabil juga akan memberikan rasa aman untuk nasabah. Bahkan Didik Madiyono anggota dewan komisioner LPS dalam sebuah siaran streaming di Jakarta mengatakan bahwa LPS telah membentuk Komite Syariah untuk memberikan pendapat, saran, serta nasihat terhadap pemenuhan prinsip syariah atas pelaksanaan penjaminan dan resolusi bank syariah.

LPS juga akan memberikan ruang khusus terhadap jaminan untuk bank syariah dengan nominal paling tinggi sebesar 2 miliar per nasabah per bank. Hal ini dikarenakan bank syariah tidak memiliki sistem bunga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image