Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aisyah Putri

Eksistensi Perbankan Syariah Melalui Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Bisnis | Monday, 24 May 2021, 00:43 WIB

Tingkat pertumbuhan ekonomi sebuah negara dapat dilihat dari kemampuan masyarakatnya dalam menghasilkan barang dan jasa. kemampuan produksi tersebut dihitung dalam Produk Domestik Bruto (PDB). Bila nilai PDB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, maka ekonomi negara tersebut dikatakan sedang tumbuh dan masyarakatnya relatif produktif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: ketersediaan barang modal, kualitas tenaga kerja, perkembangan teknologi, dan kemampuan finansial serta kemampuan manajerial.

Peluang jasa keuangan dan ekonomi berbasis syariah terbuka lebar dalam memberikan peluang untuk menopang kegiatan ekonomi dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di indonesia. apalagi dengan adanya bonus demografi, dimana kelas menengah tumbuh berkembang dengan pesat. kebutuhan kelas menengah untuk menggunakan produk-produk layanan bank syariah diperkirakan juga akan meningkat. Salah satu upaya yang dilakukan perbankan syariah dalam menjaga eksistensinya adalah dengan meningkatkan kontribusinya untuk pertumbuhan ekonomi. sebagai bagian dari dual banking system, eksistensi perbankan syariah terus menunujukkan perkembangan positif, walaupun market share bank syariah baru sebesar lima persen, namun pertumbuhan setiap tahun yang mencapai 40 persen merupakan sinyal yang membanggakan untuk tetap dipertahankan. Bank syariah terus melakukan inovasi layanan supaya nasabah dan masyarakat lainnya tertarik dan mulai beralih untuk melakukan transaksi keuangan dengan perbankan syariah.

Keuangan berbasis syariah ini memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, dapat dilihat dari dua aspek, yaitu:

1. Dalam menjalankan kegiatannya keuangan syariah bertumpu pada nilai-nilai luhur dan etika berbisnis yang santun sesuai tradisi bangsa indonesia, seperti kejujuran bertransaksi, investasi yang beretika, menghindari prilaku spekulatif dalam transaksi keuangan dan penerapan sistem jaminan sosial melalui konsep zakat, sedekah dan wakaf. dengan nilai-nilai ini, usaha berbasis syariah menyeimbangkan antara aspek keuntungan dan aspek kemanusiaan. usaha berbasis syariah tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi semata, namun juga distribusi ekonomi yang lebih merata. prinsip kegiatan usaha dalam ekonomi syariah menempatkan aspek keuntungan ekonomi dan aspek humaniora secara seimbang, diharapkan dapat menciptakan sistem keuangan yang tidak berorientasi pada keuntungan semata, namun juga memperhatikan aspek kemanusiaan.

2. Keuangan berbasis syariah merupakan salah satu pilar dalam membangun perekonomian nasional, khususnya terkait dengan pengembangan UMKM dan pembiayaan infrastruktur. saat ini jumlah nasabah keuangan syariah sudah mencapai lebih kurang 18 juta rekening, di mana saat ini indonesia merupakan negara yang memiliki lembaga keuangan mikro terbesar di dunia, yang sebagian berbentuk Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan koperasi jasa keuangan syariah.

Indonesia juga merupakan negara penerbit sukuk negara terbesar, serta merupakan satu satunya negara yang menerbitkan sukuk ritel. hal ini merupakan modal awal yang harus terus dikembangkan agar keuangan syariah menjadi pilar utama dalam pembangunan nasional, khususnya dalam mendukung pengembangan UMKM dan pembiayaan infrastruktur. Pentingnya untuk meningkatkan infrastruktur keuangan seperti peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia untuk memenuhi permintaan industri keuangan syariah yang diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di masa mendatang.

Ada lima strategi yang dirumuskan oleh Bank Indonesia agar bank syariah dapat memberi dorongan positif bagi perekonomian nasioanal. pertama, mendorong pembiayaan syariah ke sektor produktif; kedua, mendorong inovasi produk agar tidak kalah dengan produk yang dipasarkan bank konvensional; ketiga, melakukan koordinasi dengan lembaga pengawas baru, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keempat, mendorong efisiensi bank syariah dengan cara bersinergi dengan bank induk; kelima, semakin meningkatkan sosialisasi dan edukasi agar positioning bank syariah di mata nasabah semakin kuat.

Dengan adanya penguatan eksistensi perbankan syariah diharapkan akan lebih mampu mendorong dan memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat sehingga masyarakat menjadi produktif. Jika produktivitas masyarakat meningkat maka akan sangat berdampak positif terhadap angka pertumbuhan ekonomi indonesia kedepannya.

Sumber:

Ibrahim, Zaini. (2015). Kontribusi Perbankan Syariah Terhadap Perekonomian Banten. Jurnal Ekonomi Islam, 6 (1), 1-9.

Saragih, Ilham Syahputra dan Irawan. (2019). Peran Perbankan Syariah Dalam Mendorong Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Kitabah, 3 (1), 35-36.

setkab.go.id. Potensi Keuangan Syariah Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi. https://setkab.go.id/potensi-keuangan-syariah-dalam-mendukung-pertumbuhan-ekonomi/. Diakses pada 23 mei 2021.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image