PERSETERUAN ANTARA MANIS DAN PAHIT
Sastra | 2022-04-20 06:25:18Tak usah kau mengerutkan kening cuma membaca ide Mas Nakurat yang memang "danta". Mari kita bernalar logis, mengapa yang manis kau benci dan yang pahit kau suka?
(Mas Nakurat biasanya kasih contoh tentang "kerumunan". Kerumunan itu tidak sekadar manis, pun elok dipandang. Itu khas kerukunan-kedamaian.
Pengopi sejati, kata mereka, adalah penyeruput seduhan kopi dengan air mendidih 100 derajat Celcius tanpa gula. Padahal, bagi lidah Mas Nakurat si penyuka manis --tercakup: kenangan manis, pahit identik dengan ketaknyamanan).
Perseteruan antara manis dan pahit, tercatat dalam risalah sudah terjadi ketika Mas Nakurat bahkan belum lahir.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.