Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nisa Rahma Fadila

Potensi Kontribusi Bank Syariah Terhadap UMKM Ritel

Bisnis | Thursday, 20 May 2021, 14:26 WIB

Pandemi covid-19 selama setahun terakhir membawa pengaruh yang besar terhadap perekonomian nasional sebagai dampak dari pembatasan aktivitas sosial masyarakat. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2021 sebesar -0,74%. Angka ini lebih baik dari triwulan sebelumnya yaitu triwulan IV tahun 2020 yang mencapai -2,19%. Meskipun terdapat peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dibandingkan periode sebelumnya, angka ini belum mencerminkan pemulihan ekonomi nasional. Banyak sektor ekonomi yang masih mencatatkan pertumbuhan yang negatif hingga triwulan pertama tahun 2021 ini. Hal tersebut membuat sektor perbankan termasuk perbankan syariah lebih selektif dalam menyalurkan kredit/pembiayaan.

idntimes.com

Sektor ritel adalah salah satu sektor ekonomi yang terdampak akibat pandemi, namun masih bisa bertahan karena terkait dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Ritel adalah kegiatan perniagaan yang melibatkan penjualan barang atau penawaran jasa secara langsung kepada konsumen akhir (www.akseleran.co.id). Dengan demikian, ritel merupakan perantara distribusi akhir yang menghubungkan produsen atau grosir dengan konsumen yang membeli dalam jumlah satuan untuk konsumsi pribadi. Dikutip dari kontan.co.id, sektor ritel adalah salah satu sektor bisnis yang terperosok akibat pandemi. Banyak perusahaan ritel yang harus menghadapi gugatan pailit atau mengajukan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Selain itu, banyak gerai - gerai ritel di pusat-pusat perbelanjaan yang harus tutup karena terus merugi dan tidak bisa menutup biaya operasional. Hal tersebut dikarenakan pembatasan mobilitas dan penurunan daya beli masyarakat. Menurut data dari Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), omzet peritel untuk kategori super market atau hyper market turun hingga 20% - 30% selama tahun 2020, sedangkan untuk kategori department store bisa turun hingga lebih dari 50%.

majoo.id

Turunnya sektor ritel dalam skala besar, di sisi lain memunculkan potensi perkembangan UMKM ritel yang dijalankan oleh masyarakat dalam bentuk toko kelontong atau mini market. Penurunan daya beli memungkinkan masyarakat untuk beralih berbelanja di toko-toko kelontong atau mini market yang menawarkan harga lebih murah dibandingkan super market atau hyper market. Selain itu, pembatasan mobilitas juga memungkinkan masyarakat lebih nyaman berbelanja di toko-toko ritel yang dekat dengan lingkungan tempat tinggal dibandingkan berbelanja di pusat perbelanjaan yang terdapat banyak orang lalu lalang. UMKM ritel juga berpotensi merambah ke penjualan digital (e-commerce) selama pandemi untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Selama ini, UMKM ritel belum menjadi pilihan utama masyarakat dalam berbelanja karena barang-barang yang dijual belum selengkap barang-barang yang dijual di super market atau hyper market. Variasi jenis dan merk barang yang dijual pun juga lebih sedikit dibandingkan super market atau hyper market sehingga UMKM ritel belum menjadi prioritas utama masyarakat untuk berbelanja persediaan rumah tangga dalam jumlah banyak. Situasi pandemi saat ini menjadi peluang bagi pengusaha UMKM ritel untuk mengembangkan usahanya dengan menambah variasi barang yang ditawarkan.

seputartangsel.pikiran-rakyat.com/bisnis

Potensi perkembangan sektor UMKM ritel dapat ditangkap oleh perbankan syariah sebagai peluang untuk menyalurkan pembiayaan yang produktif. Banyaknya perusahaan skala besar yang kolaps akibat pandemi memungkinkan bank syariah lebih banyak menyalurkan pembiayaan kepada sektor UMKM yang lebih bisa bertahan di situasi saat ini. Pembiayaan kepada UMKM ritel dari sisi pengusaha, memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan usahanya dengan mendapatkan permodalan dengan skema akad yang lebih adil dan Islami. Dari sisi bank syariah, bank memiliki kesempatan untuk mendapat imbal hasil yang menguntungkan dari pembiayaan yang disalurkan, mengingat UMKM ritel adalah salah satu sektor bisnis yang masih bertahan di tengah-tengah pandemi. Dari sisi ekonomi, pembiayaan kepada UMKM ritel membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM. Kontribusi perbankan syariah terhadap UMKM ritel diharapkan secara perlahan dapat membantu pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image