Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Koiyudh

'Are Palestinians Radical Terrorists?'

Info Terkini | Wednesday, 19 May 2021, 09:02 WIB
 
 
ibnhattuta" />
Sumber: ibnhattuta

Are Palestinians Radical Terrorists?

Pertanyaan menyengat itu aku baca dari salah satu story instagram kemarin sore. Ia judul sebuah konten video. Pembuatnya bukan temanku. Ia sekadar men-share. Meski berupa cuplikan awal, konten itu bikin penasaran. Aku putuskan mengkliknya. Meneruskan menonton secara penuh.

Tayangan tersebut berdurasi 4 menit 58 detik. Pembuatnya bernama akun ibnhatutta. Ia mengenalkan diri sebagai Kasem, seorang Palestina. Mengenakan kaus dan sorban di atas kepalanya, ia berbicara luwes dalam bahasa Inggris dengan gaya informal namun lugas. Video yang aku tonton sampai habis itu sebagian besar berupa respons atas konten milik akun pengguna Instagram lain bernama hnaftal. Hnaftal seorang warga Israel.

Beberapa postingan hnaftal sangat menyudutkan Palestina. Kasem ingin meluruskannya. Menurutnya informasi itu berat sebelah dan di luar konteks sebenarnya. Salah satunya soal kejadian saat polisi Israel menyerang warga Palestina di komplek masjid Al-Aqsa. Warga Palestina dituding biang keladinya. Padahal sebaliknya. Mengapa polisi dari awal bisa ada di sana, alasan jamaah menyimpan batu, dan pemicu bentrokan, dijelaskan Kasem lewat tuturan dan rekaman video saat kejadian.

Kasem juga menyinggung soal pengusiran warga Palestina di kawasan Sheikh Jarrah. Menurutnya itu pangkal masalah konflik Palestina-Israel saat ini. Namun kok sedikit, dari pihak Israel dan media asing, membahasnya. Mereka justru menekankan pada perlawanan warga Palestina. Baginya tentu saja itu upaya mempertahankan diri.

Konten ini bukan satu-satunya yang dibuat Kasem soal Palestina. Ada empat konten lain membahas topik terkait. Mulai dari kawasan Sheikh Jarrah, hingga sejarah pendudukan Israel, dan konten palsu terkait warga Palestina yang dapat dia buktikan keliru.

Kasem termasuk pengguna yang sudah centang biru atau terverifikasi oleh Instagram. Ia memiliki 589 ribu pengikut. Pemuda berusia 25 tahun ini sebenarnya lebih dahulu dikenal sebagai bloger jalan-jalan. Itu dapat terlihat pada foto-foto sebelumnya di Instagram. Ia juga menyiarkan pengalamannya berpergian ke beberapa negara melalui video di kanal Youtube-nya 'Ibn Hattuta Travels'.

Namun, kini ia memutuskan berubah haluan. Dalam sebuah postingan soal Sheikh Jarrah, ia mengaku butuh melakukan apa yang dia lakukan sekarang. Sebab tidak banyak media internasional yang melaporkan nasib saudara sebangsanya.

Dalam konten yang sama ia memastikan penjajahan Israel bukan kisah masa lalu. Itu masih berlangsung sampai sekarang. Salah satunya dialami penduduk Sheikh Jarrah. Mereka tengah berjuang mempertahankan rumah yang puluhan tahun sudah mereka diami. Alih-alih dibela, mereka malah dianiaya, dipukuli, bahkan dibunuh. Itulah mengapa Kasem merasa butuh membahas ini di akunnya.

Kasem mungkin menyadari saat ini ia berada jauh di luar Sehikh Jarrah, Gaza, atau Palestina. Namun bukan berarti ia tidak punya cara berjuang untuk negaranya. Bila warga di Palestina melawan balik militer Israel pakai batu, Kasem melawan dengan kontennya. Kreativitas dan riset jadi senjatanya. Media sosial medan perangnya.

Ia pun mengajak semua yang melihat kontennya bisa men-share-nya seluas mungkin. Itu demi menunjukkan pada dunia apa yang sebenarnya terjadi pada Palestina. "Dont underestimate the power of social media," kata dia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image