Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fahri Hardiansyah

Rindu Terobati dalam Seporsi Sego Berkat Godhong Jati

Kuliner | 2021-05-18 06:41:00
Faiz sedang menyiapkan sego berkat kepada pelanggannya di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (16/5/2021).

Selain silaturahmi dengan keluarga, menikmati hidangan khas kampung halaman merupakan salah satu agenda yang tak boleh terlewatkan ketika mudik lebaran. Cita rasa masakan yang khas mampu memunculkan kembali ingatan akan tanah kelahiran. Sayang, kebijakan penyekatan arus mudik lebaran guna mencegah penularan Covid-19 yang dilakukan pemerintah membuat keinginan untuk kembali ke kampung halaman juga menikmati makanannya menjadi tertahan.

Beruntung di Jakarta, kota di mana seluruh budaya Indonesia bertemu, sering dijumpai tempat-tempat yang menawarkan kuliner khas dari berbagai daerah. Salah satunya terdapat di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat. Dari kios sederhana, sepasang suami istri asal Solo, Faiz dan Iim menjual makanan bernama sego berkat godhong jati yang merupakan kuliner khas dari daerah asal mereka.

Secara umum, sego berkat godhong jati merupakan nasi bungkus yang diberikan beragam lauk sebagai pendampingnya. Namun terdapat perbedaan dalam bungkusan yang digunakan. Selembar daun jati dipilih sebagai pembungkus seporsi sego berkat godhong jati karena dianggap memiliki aroma khas yang mampu membuat cita rasa sego godhong jati menjadi lebih nikmat.

Di daerah asalnya, makanan ini kerap diasajikan dalam setiap acara syukuran, selametan, atau hajatan di sebuah kampung. Tuan rumah mengirimkan sego berkat untuk tetangga yang sudah datang dan membantu selama acara berlangsung.

Kata berkat disematkan dalam makanan ini karena keberadaannya dipercaya mampu membawa keberkahan bagi siapa pun. Termasuk bagi Faiz dan Iim. Ide keduanya untuk membuka usaha kuliner ini ternyata mendapat sambutan positif dari masyarakat.

"Kita berpikir untuk mencari alternatif sarapan untuk masyarakat. Kalau biasanya orang itu sarapan dengan nasi uduk atau lontong sayur, kita coba tawarkan sego berkat ini. Alhamdulillah responnya positif," ungkap Iim.

Tingginya permintaan masyarakat terhadap makanan satu ini, membuat Faiz dan Iim memperpanjang waktu jualan mereka. Dahulu, sego berkat yang hanya dapat dinikmati sebagai menu sarapan, kini masyarakat dapat menyantap makanan ini kapan pun, bahkan hingga malam hari.

Faiz dan Iim yang berjualan sejak pukul 6 pagi hingga 10 malam mengaku mampu menjual sebanyak 100 bungkus lebih sego berkat per harinya. Bahkan, bila hari sedang ramai, bukan tidak mungkin lebih dari 250 bungkus dapat ludes terjual.

Untuk menikmati satu porsi sego berkat godhong jati pengunjung tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Cukup membayar di kisaran harga Rp15.000 sampai Rp20.000 satu porsi sego berkat lengkap dengan lauk orek tempe, telur pindang, potongan daging bacem, irisan ayam bertabur serundeng siap tersaji di atas meja. Bagi yang suka pedas, di sini juga tersedia sambal sebagai pelengkap.

Tidak hanya dari masyarakat Solo, penikmat makanan ini juga banyak berasal dari berbagai macam daerah. Contohnya Iwan. Pria asal Tegal yang sudah lama merantau di Jakarta ini mengaku beberapa kali menjadikan sego berkat sebagai pilihan sarapannya. Alasannya karena selain harganya yang terjangkau, rasa yang ditawarkan juga sangat nikmat.

Dalam menjalankan usahanya, Faiz dan Iim mengaku tidak memiliki strategi khusus untuk memperkenalkan sego berkat ini. Mereka hanya memanfaatkan taktik mulut-ke-mulut dan dibantu oleh teman dekat keduanya untuk menjangkau para penikmat dari sego berkat ini.

"Awalnya kita dari tetangga-tetangga aja. Kita sering duduk di depan buat nawarin ke tetangga sekitar sini. Terus temen-temen saya juga ada. Kadang-kadang ada komunitas gowes mampir makan di sini. Akhirnya, jadi banyak orang yang tahu sama sego berkat ini," Terang Iim

Kehadiran media sosial juga dianggap turut membantu Faiz dan Iim dalam memperkenalkan makanan ini ke khalayak luas. Banyak pelanggan setianya yang berasal dari Bintaro, Ragunan, hingga Pluit.

"Tadi pagi baru aja nih ada 25 bungkus pesanan untuk dikirim ke Ciputat," sambung Iim.

Bagi Faiz dan Iim, membuka usaha sego berkat godhong jati tidak hanya demi kepentingan bisnis semata. Lebih dari itu. Keduanya selalu berusaha memberikan kehangatan kepada setiap pengunjung yang datang layaknya mereka sedang kembali ke kampung halaman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image