Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image fatimah azzahra

The Opportunities for Islamic Banking In Indonesia: Explained

Bisnis | 2021-05-16 16:59:52
Sumber: www.abl.com/islamic-banking

Pada tahun 2018, penulis sempat melakukan projek di kampus Institut Pertanian Bogor untuk melihat faktor apa yang mempengaruhi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian dalam menabung di Bank Syariah. Pada saat itu terdapat sekitar 100 responden, 91% dari mereka masih dalam tahap "Aware" atau sadar akan keberadaan Bank Syariah, 85% menunjukkan sikap tertarik atau "Interest", 41% sudah dalam tahap "Desire" atau berkeinginan untuk menabung di Bank Syariah, dan 35% telah mengambil langkah atau "Action". Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi mahasiswa untuk menjadi nasabah Bank Syariah adalah sistem yang digunakan Bank Syariah itu sendiri yang dinilai baik dan menjadi pembeda dengan Bank Konvensional. Di sisi lain, mahasiswa yang belum tertarik dengan Bank Syariah sebagian besar beralasan bahwa mereka belum memiliki cukup ilmu dan pengetahuan seputar Bank Syariah.

Pada dasarnya, prinsip-prinsip syariah yang digunakan dalam sistem perbankan seperti profit and loss sharing atau interest-free banking telah menarik perhatian dunia sejak lama. Indonesia telah menangkap respon kultur syariah dalam perekonomian tersebut dan mulai mempercepat progresnya pada tiga dekade terakhir. Sebagai hasilnya, statistik OJK per Februari 2021 mengemukakan bahwa terdapat 14 Bank Umum Syariah dan 20 Unit Usaha Syariah yang ada di Indonesia yang meramaikan perekonomian syariah dan menarik perhatian masyarakat. Mengutip Rasheed Al Maraj, sebenarnya konsep Bank Syariah cukup mudah dipahami oleh berbagai kalangan.

"In Islamic Banking, there is no black box that needs the genius to unwind it. Many of these conventional products that have been under stress lately are very complex and need special risk management tools. In Islamic banking, you will not have this kind of thing. -Rasheed Al Maraj, Bahraini Central Bank Governor (Routers, 2008).

Pertumbuhan perbankan syariah dalam perekonomian nasional dinilai baik. Sepanjang tahun 2020, meskipun terjadi krisis global akibat Covid-19, sektor perbankan syariah mampu mempertahankan kinerja yang stabil. Kemudian di awal tahun 2021, berdirilah PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai entitas hasil merger tiga bank syariah milik negara. Bank Syariah Indonesia akan bergerak bersama dengan Bank Syariah lainnya dan bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan syariah untuk meningkatkan perkembangan ekonomi syariah dengan lebih gesit. Kedepannya, diharapkan Perbankan Syariah akan lebih efektif dalam menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat, seperti misalnya pada area ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf). Status kedermawanan masyarakat Indonesia yang sudah tidak diragukan lagi karena berhasil meraih peringkat 10 besar di laporan tahunan World Giving Index (WGI) edisi ke-10, mengindikasikan bahwa kerjasama Bank Syariah dalam mengembangkan dana ZISWAF ini akan sangat berpengaruh positif. Dengan penambahan berbagai upaya lain seperti pada area variasi produk digital, UMKM, investasi saham, serta kampanye di media massa sebagai upaya peningkatan kesadaran dan partisipasi dari masyarakat, perekonomian syariah diprediksi akan terus tumbuh positif dan industri perbankan syariah akan memainkan peran yang dominan.

Gambar 1. Prediksi Total Aset BUS dan UUS (sumber: SPS OJK Februari 2021, data diolah).

Penulis mencoba memprediksi total aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah kedepannya dengan metode Exponential Smoothing, yaitu teknik peramalan data time series yang menggunakan histori data yang bobot pengaruhnya menurun secara eksponensial. Artinya, data yang lebih up-to-date akan lebih berpengaruh terhadap hasil prediksi. Data yang dianalisis adalah data SPS OJK mengenai Total Aset BUS dan UUS dari Januari 2020 sampai April 2021. Dari metode ini, penulis memperkirakan bahwa total aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah akan mengalami tren naik seperti yang terlihat pada Gambar 1. Dengan tingkat kepercayaan 95%, prediksi total aset Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah pada Mei 2022 berada pada kisaran 499 - 849 triliun rupiah dengan titik prediksi sebesar 674 triliun rupiah, naik sekitar 15% dari total aset bulan Februari 2021. Hal ini memunculkan ekspektasi bahwa pertumbuhan dan pencapaian perbankan syariah Indonesia akan semakin signifikan di masa yang akan datang. Dengan potensi yang sebesar ini, Bank Syariah Indonesia--yang menyumbang sekitar 240 triliun rupiah pada total aset di Februari 2021, dengan visi menjadi Top 10 Global Islamic Bank, akan sangat fisibel untuk meraih visi tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image