Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Slamet Samsoerizal

TENTANG PEMBELAJARAN BERAGAM DI KELAS

Guru Menulis | Monday, 18 Apr 2022, 20:57 WIB

(Bagian 2)

Strategi keempat pada pembelajaran diferensiasi adalah menargetkan indera berbeda dalam pembelajaran.

Dalam strategi pembelajaran ini, apabila guru hendak menerapkan konten (materi) pembelajaran yang menargetkan indera visual, taktil, pendengaran dan kinestetik harus beresonansi dengan lebih banyak siswa.

Jika dapat diterapkan, gunakan berbagai gaya belajar dengan:

· memutar video;

· menggunakan infografis;

· menyediakan buku audio;

· membuat siswa memerankan sebuah adegan;

· menggabungkan bagan dan ilustrasi dalam teks;

· memberikan arahan lisan dan tertulis untuk tugas;

· menggunakan objek fisik yang relevan, seperti uang saat mengajarkan keterampilan matematika;

· memberikan waktu kepada siswa untuk membuat refleksi artistik dan interpretasi pelajaran

Taktik ini tidak hanya akan membantu lebih banyak siswa memahami konsep inti pelajaran, tetapi juga membuat kelas lebih menarik.

Prodigy Math Game, misalnya, adalah cara yang menarik untuk mempermainkan kelas matematika dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh lembar kerja.

sumber foto: koleksi pribadi

Strategi kelima bagikan kekuatan dan kelemahan peserta didik.

Amati bahwa tidak semua peserta didikmampu memroses informasi dengan cara yang sama. Berikan contoh setiap anak dengan contoh yangberbeda dari sebuah materi yang sedangdiajarkan.Untuk membiasakan peserta didik dengan gagasan pembelajaran berdiferensiasi, tidak keliru apabilakepadapeserta didik diberikan pemahaman bahwa setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda.

Mengemukakan secara naratif sebagai bentuk refleksi tentang kekuatan dan kelemahan sendiri adalah salah satu cara untuk melakukan ini. Jelaskan -- secara pribadi -- bagaimana peserta didik mempelajari dan meninjau pelajaran. Bagikan taktik yang berhasil dan tidak berhasil dengan memotivasi peserta didik untuk mencobanya. Ini tidak hanya membantu mereka memahami bahwa orang secara alami belajar secara berbeda, tetapi memberi mereka wawasan untuk meningkatkan cara mereka memproses informasi.

Strategi keenam, gunakan strategi Think-Pair-Share

Strategi Think-Pair-Share menghadapkan peserta didik pada tiga pengalaman proses pembelajaran dalam satu aktivitas. Ini juga mudah untuk memantau dan mendukung siswa saat mereka menyelesaikan setiap langkah.

Sesuai dengan namanya, mulailah dengan meminta peserta didik untuk berpikir secara individu tentang topik yang diberikan atau menjawab pertanyaan tertentu. Selanjutnya, secara berpasangan peserta didik bersama-sama mendiskusikan hasil dan temuan mereka.

Terakhir, mintalah setiap pasangan berbagi ide mereka dengan anggota kelas lainnya, dan bukalah diskusi lebih lanjut.

Karena strategi pembelajaran yang berbeda, memungkinkan peserta didik untuk memroses konten (materi) pelajaran secara individu, dalam kelompok kecil dan dalam kelompok besar. Ini melayani berbagai jenis pembelajaran dan kepribadian pembelajaran yang terjadi di kelas.

(Bersambung)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image