Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Melia Senita

Islam Bukan Agama Penyebar Teror

Agama | 2021-05-03 20:11:06

Seorang perempuan tak dikenal menyerang Mabes Polri. Perempuan tersebut tampak membawa senjata.

Berdasarkan video yang diterima detikcom, Rabu (31/3/2021), perempuan tersebut mengenakan baju hitam. Dia juga tampak mengenakan jilbab berwarna biru.

Perempuan itu tampak santai berjalan di halaman gedung utama Mabes Polri. Perempuan tak dikenal itu membawa sebuah map warna kuning.

Seorang petugas polisi tampak duduk di sebuah kursi di depan sebuah gedung di dekat gerbang. Petugas itu kemudian tampak berdiri dan menuju ke dalam gedung.

Perempuan tersebut pun mulanya tampak berbelok ke kanan di samping gedung. Namun, dia kemudian mengikuti petugas yang masuk ke dalam gedung.

Sejurus kemudian, perempuan itu terlihat langsung menodongkan senjata api kepada petugas yang berada di dalam. Tiga petugas yang keluar untuk mengecek juga ditodong.

Perempuan itu tampak terus menodongkan senjata ke dalam dan di depan gedung. Tak diketahui apakah senjata tersebut ditembakkan atau tidak.

Perempuan itu pun kemudian terlihat berjalan menuju halaman sembari tetap menodongkan pistol. Tak berapa lama, polisi langsung menembak perempuan itu. Asap tampak muncul di sekitarnya. Perempuan itu pun terlihat langsung tergeletak.(kutip : Kompas.com).

Menyikap pemberitaan diatas dapat kita tarik kesimpulan, bahwa Kejadian itu sangat melukai seluruh kaum muslimin khususnya yang ada di Indonesia, pasalnya wanita yang melakukan penembakkan itu langsung dicap teroris, tanpa di ketahui motif perempuan yang bercadar itu masuk dan menodong senjata di wilayah itu dan siapa yang menjadi sasaran utama atas penodongan tersebut. Cap negative tertuju adalah Umat Islam. Ini menunjukkan stigma negatif terhadap kaum muslimin secara keseluruhan. Jika benar mengatasnamakan jihad yang menjadikan pertanyaan apakah Islam mengajarkan pemeluknya menjadi sosok yang brutal dan semena-semena?

Misi yang direncanakan

Jika dibalik kejadian ini menjadi pelajaran berarti bagi kita semua bahwa adanya factor yang disebabkan

a) Serangan dari luar : Orang-orang kafir,Yahudi dan nasrani dan semisalnya, mereka tidak akan ridho sampai kita mengikuti mereka. Allah berfirman

 

Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai. (QS : At-Taubah 32).

Ayat ini jelaskan bahwa adanya Media Memojokkan umat Islam yang disebabkan lemahnya benteng aqidah umat Islam, sehingga oknum-oknum yang melecehkan Islam itu sendiri. Terutama media sekuler yang menggoreng opini drama terorisme yang dikaitkan dengan umat islam memojokkan kaum muslimin, secara keseluruhan khususnya Indonesia.

b) Lemahnya aqidah ditubuh umat Islam sehingga terjadinya perpecahan disekte-sekte merusak Islam sehingga menjadi umat yang lemah dan dilemahkan. Menjadikan upaya control penguasa sekuler yang mengawasi gerak dakwah dengan mengatasnama serta mengawasi gerak ekstrim radikalisme. Lebih-lebih lagi pelakunya seorang muslim karena memang stigmatisasi itu yang dibangun stigmatisasi buruk itu adalah pada Islam sehingga ketika muslim pelakunya, sehingga Islam yang disalahkan Negara Islam yang disalahkan. umat Islam seluruh dunia turut disalahkan dianggap terorisme ini memiliki jaringan yang yang luas antar negera bahkan tidak terdengar menyebutnya oknum sebagai pelaku penodongan, pemboman bahkan bom bunuh diri.

Islam Bukan Teroris

Islam adalah agama yang sempurna yang diturunkan Allah SWT yang dirisalahkan kepada Baginda Rasulullah SAW dengan perantara malaikat Jibril. Bahkan Kemurnian dan kesempurnaan sangat terjaga yang dicantum dalam kitab Al-Quran. Membunuh dan menzholim terhadap orang lain juga diatur dalam Islam. Seorang Muslim sejati seharusnya tidak bisa menjadi teroris dan Islam bukanlah agama yang menghasilkan teroris, Sebagaimana Allah Taala berfirman,

 

Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. (QS. Al Maidah: 32)

Jika disematkan dalam tubuh kaum muslimin bahwa islam mengajarkan kekerasan dalam hal ini zholim, lebih khusus di Indonesia adalah negara damai yang mana kaum mayoritas sangat melindungi kaum minoritas, jika penanaman sikap terorisme dalam tubuh kaum muslim maka tidak akan kita jumpai kaum minoritas di negeri ini. Artinya apa? Hanyalah tindak kekerasan yang sengaja dilontorkan kepada kaum Muslim tidak memiliki alasan yang kuat. Bahwa ajaran Islam mengajarkan membunuh dengan mengatasnamakan jihad dalam negeri damai dengan misi adudomba. Bagaimana tidak? bahwa dalam keadaan tertentu dan terencana terorisme sangat rapi disusun oleh para pelaku pelecehan terhadap ajaran Islam dan oknum-oknum yang sangat dengan sengaja diciptakan dan terencana di setiap tahunnya, media-media sekuler menggoreng sedemikian rupa agar Islam terkesan mengajarkan kekerasan, misi memberantas radikalime jauh lebih mudah bagi para pembenci yang bertujuan menjauh Islam dari kehidupan.

Membongkar Stigma Negatif

Para pembenci Islam tidak akan pernah puas dengan ajaran Islam yang mencintai kedamaian dan mendamaikan, sehingga segala upaya mereka lakukan sehingga memutarbalik pemikiran umat islam yang lemah dan mudah dilemahkan sehingga umat yang lemah akan mengikuti dan mengkonsumsi stigma negatif yang mereka layangkan. Sebaiknya media mengabarkan juga berita yang berimbang bagaimana perjuangan islam kaffah, sehingga stigma negatif yang datang faktor luar agar mudah difilter terlebih dahulu. Upaya-upaya ini diawali dengan memantapkan aqidah Islam, mengenal Islam secara mendalam, dibutuhkan orang-orang yang ikhlas dan keistiqomahan dalam memperlajarinya.

Upaya lain yakni membongkar serangan barat dengan menggali setiap peristiwa yang mengatasnamakan Islam, penyimpangan ajaran Islam dengan alasan jihad adalah jalan pintas menuju surga Allah, dengan metode yang menyimpang dari islam sesungguhnya. Dibutuhkan kemantengan berpikiran dari Kalamullah. Yang sesungguhnya ajaran Islam tidak pernah menebar teror sebagaimana yang diberitakan dimedia masa. Wallahualam Bish Shawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image