Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yudha Manggala P Putra

Disleksia, Einstein, dan Tom Cruise

Gaya Hidup | Saturday, 01 May 2021, 07:45 WIB

Albert Einstein identik dengan kata jenius. Sementara Tom Cruise aktor termahal Hollywood dengan akting memukau dan film selalu masuk box office. Meski tampak tidak terkait, kedua sosok ini punya satu kesamaan. Mereka pengidap disleksia.

Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderitanya cenderung kesulitan mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan, dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat. Disleksia tergolong gangguan saraf pada bagian otak yang memroses bahasa. Ia dapat dialami anak-anak atau orang dewasa.

Disleksia, menurut catatan sejarah, sudah mulai dikenali gejalanya sejak pertengahan tahun 1800-an. Namun belum ada istilah resmi digunakan saat itu. Psikolog di Chicago AS bernama Dr. Samuel Kirk sempat merujuk gangguan membaca itu sebagai disabilitas belajar (learning disability) pada 1963. Sementara pada 1877, ahli saraf Jerman Adolf Kussmaul mengasosiasikannya sebagai "kebutaan huruf" (word blindness).

Adalah optalmologi dan profesor asal Jerman Rudolf Berlin pertama menggunakan istilah disleksia pada 1887. Dokter ahli mata dan penglihatan (optalmologi) ini mengobservasi kesulitan yang dihadapi sejumlah pasien dewasa dalam membaca tulisan. Ia tidak menemukan ada masalah dengan penglihatan mereka. Kendala itu diduganya disebabkan perubahan pada otak. Ia lalu menyebutnya sebagai disleksia. Maknanya bisa berarti "kesulitan dengan kata-kata".

Gejala yang dialami pengidap disleksia termasuk kesulitan mengeja huruf, membaca cepat, menulis kata dan kalimat, mengucapkan kata saat membaca keras, dan memahami bacaan. Gejala ini umumnya teridentifikasi pada masa-masa sekolah. Masing-masing pengidap dapat memiliki pengalaman berbeda.

Pada masa tertentu, penderita disleksia, terutama anak-anak, kerap kali mengalami ejekan, perundungan, dan bahkan intimidasi. Mereka kerap dikaitkan dengan kemampuan intelejensianya. Anggapan itu terbukti keliru. Meskipun individu dengan disleksia kesulitan dalam belajar, penyakit ini tidak memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. Einsten dan Cruise contohnya.

Einstein kabarnya sempat sering gagal mengingat hal-hal sederhana. Ia tak bisa mengingat jumlah bulan dalam setahun. Itu diduga akibat disleksia. Namun, fisikawan legendaris ini berhasil menyelesaikan formula matematika tersulit dan menemukan teori relativitas yang sampai sekarang dianggap terobosan besar dunia sains.

Sementara Tom Cruise, terdiagnosa disleksia pada usia 7 tahun, sempat mengalami kesulitan dalam menempuh pendidikan akademisnya. Namun ia tak putus asa dan mampu mengatasi itu. Selain membuktikan kecerdasannya dalam berakting, Cruise juga kini mengantongi lisensi pilot. Untuk mendapatkan lisensi itu, tidaklah mudah.

Albert Einstein dan Tom Cruise hanya dua dari sekian banyak tokoh terkemuka pengidap disleksia. Seniman legendaris Pablo Picasso, sutradara Jurrasic Park Steven Spielberg, penulis novel terkenal Agatha Cristhie, hingga musisi pengarang lagu hit John Lennon juga diketahui memilikinya. Mereka, tak lagi diragukan, kini masuk daftar tokoh menginspirasi sepanjang masa.

*Referensi: berbagai sumber

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image