Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jouron

Jelajah Pegunungan Alpen Swiss, ke Puncak Jungfraujoch

Wisata | 2021-04-22 21:04:02
Puncak Gunung Jungfraujoch di Pegunungan Alpen, beberapa tahun silam saat penulis traveling ke sana.

Oleh Elba Damhuri

Beberapa tahun lalu saya berkesempatan tinggal selama sebulan di Swiss untuk tugas reportase Piala Eropa. Di sela kesibukan reportase, saya melakukan perjalanan ke sejumlah kota dan tempat wisata di Swiss. Salah satunya, Pegunungan Alpen.

Nah, melakukan perjalanan ke Swiss belum pas rasanya jika tidak mengunjungi satu tempat indah di Pegunungan Alpen bernama Jungfraujoch. Terletak di ketinggian 3.454 meter dari permukaan laut (mdpl), Jungfraujoch merupakan cekungan dataran salju abadi Alpen yang diapit dua puncak gunung, yakni puncak Jungfrau dengan tinggi 4.158 mdpl dan Moench (4.170 mdpl).

Ini bisa menjadi pilihan wisata bagi mereka yang menyukai perpaduan wisata es, salju, angin, dan wisata belanja. Para pelancong dapat menikmati seni pahat yang ada di Istana Es sambil merasakan betapa dinginnya berada di dalam sana. Ada patung rumah eskimo dan pinguin dan lorong untuk berjalan yang semuanya dalam bentuk es.

Keluar dari Istana Es, para turis pun berjalan ke atas menuju cekungan Jungfrau yang dapat melihat dari dekat pemandangan deretan pegunungan Alpen. Puncak Eiger dengan ketinggian 3.970 mdpl yang berada di sisi timur puncak Moench juga tampak jelas dari Jungfraujoch. Sejauh mata memandang, deretan salju menutupi pegunungan yang sangat terkenal di dunia itu.

Suasana di dekat Puncak Jungfraujoch Pegunungan Alpen

Salju itu ada yang membentuk lingkaran sendiri dan ada pula yang bersambung satu sama lain sehingga menutupi seluruh pegunungan. Tampak juga aliran-aliran air yang tidak terlalu lebar meluncur menuruni pegunungan menuju danau dan sungai yang ada di lereng pegunungan itu. Aliran itu berasal dari salju yang mencair.

Jika cuaca cerah, sebagian kota di dekat wilayah itu akan terlihat jelas termasuk birunya danau-danau yang membelah Swiss. Terkadang, ada pesawat kecil melintas di atas puncak itu yang terlihat dengan sangat jelas oleh para pengunjung di sana.

Pada bulan April dan Mei Jungfraujoch dipenuhi ratusan orang yang bermain ski dan snowboarding. Di luar itu, cekungan salju di sana dianggap tidak bagus untuk aktivitas kedua olah raga tersebut. Pada April Mei, kondisi salju tidak berbahaya untuk bermain ski atau snowboarding, kata seorang petugas informasi.

Pemandangan dari puncak Jungfraujoch Pegunungan Alpen di Swiss

Hembusan angin yang terkadang kencang seolah ikut membuat suasana yang begitu dingin bertambah hangat. Para pelancong pun begitu takjub melihat pemandangan yang mungkin jarang mereka lihat, atau tidak pernah mereka alami sebelumnya. Terkadang beberapa wisatawan terpeleset karena ada bagian es yang dipijak memang tidak cukup kuat.

Selain berkibar bendera Swiss, di top of Europe itu juga berdiri tiga bangunan megah, yakni bagunan untuk pusat makanan dan belanja, bangunan observasi cuaca Sphinx, dan stasiun penelitian yang terletak lebih di bawah di antara dua bangunan yang lain. Bangunan yang menyatu dengan alam itu juga dilengkapi dengan stasiun kereta api dala gunung yang membawa para turis naik dan turun.

Kereta yang saya tumpangi menuju puncak Jungfraujoch Alpen Swiss

Setelah puas menikmati dan menginjak salju abadi di cekungan Jungfrau yang artinya perempuan muda, para pelancong bisa menikmati kelezatan makanan di sejumlah restoran yang ada di sana. Menyantap makanan dan minuman hangat sambil menatap hamparan putih salju abadi Alpen menjadi ritual lain para turis yang datang.

Jarak antara pegunungan salju dan restoran-restoran itu hanya dibatasi kaca putih yang memungkinkan setiap pengunjung menyaksikan pemandangan di luar. Salah satu menu yang disuka turis adalah ayam goreng dan kentang yang dilengkapi dengan sejumlah sayuran seharga 19 swissfranc atau sekitar Rp 150 ribuan. Harga sebesar itu memang mahal untuk ukuran daratan, tetapi tidak untuk ukuran puncak gunung salju.

Di stasiun kereta menuju Jungfraujoch Alpen Swiss

Jangan langsung pulang setelah makan. Para turis bisa singgah di toko suvenir yang menyediakan beragam barang kenang-kenangan yang sebagian tidak bisa dibeli di tempat lain. Kalaupun ada, seperti kartu pos bergambar Jungfraujoch, harganya akan lebih mahal.

Pengunjung pun bisa mengirim surat dari kartu pos yang dibeli langsung dari puncak pegunungan itu ke berbagai tempat di dunia. Pengelola menyediakan kotak surat yang isinya diambil setiap hari pada jam-jam tertentu untuk kemudian dikirim ke alamat yang tertera di kartu pos itu. Untuk pengiriman ke Indonesia, harga perangkonya hanya 2 swissfranc atau sekitar Rp 16 ribu.

Toko suvenir di Puncak Jungfraujoch Alpen Swiss....

Semoga pandemi segera berlalu dan kita bisa jalan-jalan ke tempat-tempat yang kita impikan, yang sudah masuk dalam bucket list wish...

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image