Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supadilah

Uniknya Tarawih di Musola Kami

Agama | Thursday, 22 Apr 2021, 03:21 WIB

Daerah kami masih zona hijau. Jadi masih boleh salat Tarawih berjamaah di musola. Daerah saya berada di komplek perumahan yang tak begitu luas. Hanya ada 65-an unit rumah. Sedikit kan?

Karena sedikit itulah dalam beberapa hal banyak keuntungannya. Misal salat tarawih. ini pula yang jadi keunikannya.

Apa saja keunikannya?

Jadwal imam salat tarawih gantian. Ada empat orang yang biasa jadi imam. Jumlah rakaatnya? Sebelas rakaat termasuk witir dengan formasi 2 rakat salam, 2 rakaat salam. Dulu formasinya nggak begitu; 4 rakat salam, 4 rakaat salam, dan 3 rakaat salam.

Kemudian, di sela-sela salat biasanya kan ada Muazin. Nah, di mushola kami fleksibel. Kalau ada yang bisa muadzin ya pakai muadzin. Kalau kebetulan yang bisa muadzin berhalangan hadir otomatis nggak pakai muadzin..

Terus, formasi witirnya 2 rakaat salam, lalu mendirikan satu rakaat lagi atau rakaat ganjil. Saya sendiri cenderung pada formasi 2 rakaat salam, tapi witir 3 rakaat. Kalau formasi witir 2 rakaat salam terus rakaat ganjil, saya meyakini witirnya ya rakaat terakhir itu. Jadi 2 rakaat sebelumnya nggak dimasukkan ke witir.

Anak-anaknya pada ribut juga. Mungkin sama ya di tempat lain. Tapi uniknya di sini, nggak ada pengusiran anak-anak.

Lagi, biasanya jika masuk sepuluh malam terakhir kan shalat witirnya kadang baca qunut. Nah, uniknya di musola kami nggak saklek harus qunut. Tergantung imamnya. Ngikut imamnya. Kalau kebetulan imam nggak qunut, makmum manut. Kalau imam qunut, makmum juga ngikut.

Bahkan saat imam qunut pun ada makmum yang nggak qunut. Tetap ikut juga. Bukan apa-apa yang penting tetap bisa menjaga kebersamaan. Perkara qunut atau tidak itu kan pilihan masing-masing. Sunnah, lah. Perkara sunnah nggak perlu debat. Menjaga kerukunan itu wajib. Nah, itu yang diutamakan.

Semoga tetap terjaga ya kerukunan di musala kami. Aamiin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image