Media Video Interaktif dalam Pembelajaran Tematik Siswa SD
Eduaksi | 2021-04-19 10:59:14Oleh: Shinta Magdhalena Gusna, Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dari Universitas Muhammadiyah Purworejo
Wabah Covid-19 ini telah mengubah banyak aspek di kehidupan kita, termasuk ekonomi, kesehatan politik, sosial budaya, keagamaan dan pendidikan. Dalam bidang pendidikan, misalnya, Covid-19 ini telah memaksa sekolah tutup secara fisik. Sejak pandemi covid-19, pembelajaran daring ini tidak lagi menjadi pilihan. Pembelajaran daring menjadi kewajiban yang tak terletakkan. Dia menjadi satu-satunya menjadikan pembelajaran yang berjalan di era pandemi ini. Hal ini tentunya akan menambah tantangan bagi setiap pelaku pendidikan di Indonesia. Adanya kewajiban belajar daring ini telah menambah kompleksnya permasalahan pendidikan nasional yang sebelumnya juga sudah kompleks.
Diantara permasalahan pembelajaran daring di Indonesia adalah besarnya gap akses masyarakat terhadap ketersedian layanan internet di Indonesia (digital divide). Untuk masyarakat yang tinggal di Pulau Jawa cukup beruntung karena relative meratanya infrastruktur internet, tetapi semakin ke luar jawa, apalagi Indonesia bagian timur, akses internet semakin memprihatinkan (Statistik Indonesia, 2018). Ada lebih 40 ribu sekolah di Indonesia bahkan di wilayah blankspot, wilayah yang sama sekali belum ada jaringan seluler. Selain masalah infrastruktur, jaringan internet yang belum merata di Indonesia, masalah pembelajaran daring di Indonesia juga terkait dengan gap kompetensi di kalangan guru. Cukup banyak guru yang belum sepenuhnya siap dengan melakukan pembelajaran daing ini. Karena ketidaksiapan ini, di awal masa pandemi tak sedikit guru yang secara sederhana melakukan pembelajaran daring dengan memberikan tugas yang bertumpuk kepada siswa. Dengan memperhatikan beberapa fenomena di atas, menjadi sangat penting dan relevan bagi guru terutama untuk guru SD, agar bisa membekali diri mereka dengan teori dan prinsip pembelajaran daring sebelum melaksanakan pembelajaran daring. Guru wajib terus belajar meningkatkan pemahaman dan kompetensi kemampuan mereka terkait dengan pembelajaran daring ini dengan berbagai segala variannya.
Media adalah terkait dengan platform apa saja yang bisa digunakan oleh guru untuk memastikan pembelajaran daring bisa berjalan dengan lancar. Media video interaktif merupakan salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru, terutama untuk siswa SD. Di masa pandemi ini, membuat pembelajaran di sekolah harus dilakukan secara jarak jauh. Akan tetapi, lingkungan belajar di rumah yang berbeda sama sekali dengan lingkungan sekolah, seringkali membuat siswa merasa cepat bosan dan tidak semangat menerima pelajaran dari guru tersebut. Belum lagi dengan tugas-tugas yang menuntut deadline. Dalam masa pembelajaran daring ini, guru dituntut untuk tetap kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, terutama pada siswa SD. Dengan begitu, tujuan pembelajaran daring akan tetap tersampaikan tanpa membuat siswa terbebani. Hal ini tentu saja menjadi tantangan yang baru bagi para guru dan juga siswa di masa pandemi covid-19 ini. Dengan pemberian materi dan tugas saja secara online seringkali dapat menjadikan siswa menjadi kewalahan dalam pengerjaannya, terutama untuk siswa SD. Ini merupakan tugas besar para guru untuk dapat menjadikan kegiatan pembelajaran daring agar tetap aktif dan menyenangkan untuk siswa SD. Salah satunya yaitu dengan pembuatan video pembelajaran yang interaktif, yang mana video tersebut bisa di upload di YouTube.
Video interaktif adalah metode penceritaan berbasis audio visual yang akan mengajak penonton sebagai pengguna, pemilik, dan partisipan aktif terhadap media yang dikemas secara sinematik (Cikita Putri, 2019). Materi yang dikemas dalam sebuah video akan memudahkan siswa lebih paham terkait pesan yang akan disampaikan. Siswa juga akan lebih tertarik dengan desain/media yang dibuat, sehingga materi akan lebih diingat oleh siswa. Dengan penggunaan video interaktif dalam kegiatan belajar mengajar ini juga dinilai lebih efektif dalam keberhasilan belajar siswa. Kelebihan dari video interaktif sebagai media pembelajaran yaitu karena bisa menyisipkan beberapa fitur yang ada di dalamnya, seperti pertanyaan di dalam videonya. Sehingga setelah siswa menonton materi yang ada di dalam video dapat juga menjawab soal-soal yang terkait dengan materi. Dengan hal ini dapat menghemat waktu dalam belajar online. Selain itu juga penggunaan video interaktif sebagai media pembelajaran ini bersifat fleksibel, di dalam artian siswa dapat menontonya kapan dan dimana saja. Siswa juga dapat memutar video kembali ketika siswa tersebut merasa belum paham.
Di dalam pembuatan video interaktif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya yaitu pemilihan konsep dan tema video, mencari bahan materi untuk video, menggunakan aplikasi yang tepat untuk video, serta mengevaluasi setelah video selesai diedit. Evaluasi ini bertujuan untuk menyempurnakan hasil dari video interaktif yang telah dibuat oleh guru. Sehingga siswa akan lebih mudah untuk memahaminya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.