Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jouron

Pura-Pura Jadi Tom Cruise The Last Samurai di Kuil Engyoji Jepang

Wisata | 2021-04-18 19:01:43
Seorang biksu muda di dalam Kuil Engyoji Jepang

Oleh Elba Damhuri, Jurnalis/Traveler

Jepang sedang berderap membangun wisata ramah Muslim dan halal. Genderang memajukan wisata halal ini mendorong daerah-daerah di Jepang menarik wisatawan Muslim untuk datang.

Kota Himeji termasuk yang serius menjawab tren global ini. Banyak spot menarik yang harus didatangi saat berkunjung ke Himeji.

Salah satu tempat wisata yang wajib didatangi di Himeji adalah Kuil Engyoji. Ada banyak alasan saya dan turis lain harus mendatangi Kuil ini.

Nilai sejarah Kuil berusia seribu tahun ini begitu mempesona. Para biksu Buddha dulunya tinggal dan belajar di sini.

Kuil Engyoji Jepang

Mereka mengajarkan dharma (kebaikan) dan menyebarkannya kepada orang-orang di daerah sana. Para biksu yang sudah seleai belajar, kemudian kembali ke daerahnya untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan hidup dan perdamaian.

Alasan lainnya, beberapa adegan film "The Last Samurai" diambil di Kuil Engyoji ini. Tom Cruise --yang berperan sebagai Kapten Algren sahabat Samurai Matsumoto (Ken Watanabe)-- tinggal selama setahun di Jepang untuk menyelesaikan pembuatan film "The Last Samurai".

"Tom Cruise harus menggunakan helikopter dari hotel tempat tinggalnya di Himeji ke Kuil Engyoji untuk menghindari fan dan paparazi," kata Takeo Uchiyama, pemandu sekaligus rekan perjalanan saya selama di Himeji.

Kuil Engyoji terletak di Gunung Shosha yang kini menjadi aset budaya negara. Kuil ini Dibangun oleh Biksu Shoku. Disebut juga Kuil Hieizhan dari barat.

Untuk mencapai Kuil ini, saya naik bus bersama Uchiyama dan rombongan Indonesia lainnya. Waktu tempuh sekitar setengah jam sampai di Stasiun Kereta Gantung Shosha.

Dari terminal bus Himeji ada bus yang khusus melayani rute Himeji-Engyoji. Para turis bisa membeli paket tiket bus dan kereta gantung sebesar 1.400 yen untuk dewasa dan 700 yen untuk anak-anak.

Toko suvernir di Kuil Engyoji

Sesampai di stasiun kereta gantung, saya menunggu beberapa menit dan kemudian datang kereta gantung berwarna hijau. Satu petugas mempersilakan saya dan rombongan menaiki kereta gantung itu menunju Gunung Shosha yang merupakan tempat Kuil Engyoji.

Cuma butuh empat menit naik kereta gantung di ketinggian 371 meter ini untuk sampai di pos akhir menuju Kuil Engyoji. Rute berikutnya berjalan kaki sekitar 20-30 menit menuju Kuil tersebut.

Sebelum masuk Saya harus membayar tiket Kuil sebesar 500 yen. Harga tiket anak-anak separonya. Untuk murid-murid TK ke bawah gratis.

Kompleks Kuil Engyoji memiliki 13 bangunan dan 9 patung Buddha. Di sepanjang jalan menuju Kuil, ada deretan batu yang menandakan orang-orang yang pernah menyumbang.

Makanan vegetarian di Kuil Engyoji

Salah satu bangunannya digunakan untuk pelatihan ritual anak-anak sekolah di Jepang selama dua hari. Uchiyama mengaku pernah mengikuti pendidika ritual ini sewaktu masih sekolah.

Ia mengatakan para murid diajarkan harmonisasi manusia dengan alam, mengenal alam lebih dalam, dan lebih bersahabat dengan hewan. "Kita menyatu dengan alam supaya kita respek kepada mereka," kata Uchiyama.

Seorang biksu menyambut kami di gerbang bangunan itu. Ia mengajak saya dan rombongan memasuki bangunan lain di sebelahnya yang biasa digunakan untuk jamuan makan.

Siang itu saya berkesempatan makan di kompleks Kuil Engyoji bersama biksu dan biksuni (pendeta perempuan Buddha) yang begitu ramah dan lembut menghidangkan makanan dan minuman. Makanan di sini dijamin halal karena tak ada unsur daging.

Menu yang diberikan sama seperti makanan yang biasa para biksu dan biksuni makan. Semua unsurnya herbal dan sayuran. Biksu dan biksuni tidak boleh memakan daging.

Kereta gantung di Kuil Engyoji

Usai makan siang saya berjalan menuju bangunan terbesar dari Kuil ini di mana Tom Cruise dan Ken Watannabe adu akting. Di lantai dua bangunan yang dulunya dipakai sebaga asrama para biksu itu, Kapten Algren dan Matsumoto saling memainkan peran.

Ada satu pintu tempat Matsumoto duduk sendirian memandang ke luar. Spot itu menjadi daya tarik bagi turis untuk meniru gaya Matsumoto.

Di antara pilar-pilar asrama biksu itu pun ada adegan Matsumoto bersama Kapten Algren sedang berbincang. Tampak Matsumoto mengenakan kimono sementara Kapten Algren masih memakai sepatunya.

Ada bangunan khusus panggung seni di Kuil Engyoji dan bangunan di depannya yang menjadi tempat duduk para biksu. Saat itu pertunjukan seni lokal begitu kuat.

Dua jam lebih saya berada di Kuil Engyoji. Perjalanan di Kuil bersejarah ini pun berakhir. Saya bersama rombongan kembali ke hotel.

Info Biaya Masuk Kuil Engyoji

* Tiket kereta gantung 1.000 yen (dewasa), 500 yen (anak-anak)

* Tiket masuk Kuil 500 yen

* Tiket bus dari Terminal Himeji ke Kuil 1.400 yen (dewasa), 700 yen (anak-anak)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image