Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Neng Nelis

Islamic Financial Planning sebagai solusi dalam mengelola keuangan secara islami

Eduaksi | 2022-04-13 13:56:19

Nama : Neng Nelis

Kampus : STEI SEBI Depok

Prodi : Akuntansi Syariah

Islamic financial Planning terdiri dari tiga kata yaitu “Islamic”, “Financial” dan “Planning” yang mana jika digabungkan akan membentuk satu definisi. Islamic artinya ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan agama Islam dan pelaksanaannya sesuai dengan prinsip atau syariat Islam. Financial atau keuangan adalah segala sesuatu yang ada kaitannya dengan uang dan lebih condnong kepada pengelolaannya. Planning atau perencanaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum kegiatan yang utama tersebut dilaksanakan. Jadi Islamic Financial Planning adalah suatu perencanaan keuangan atau cara bagaimana mengelola keuangan dengan melibatkan atau didalamnya sesuai dengan prinsip dan atau syariat Islam.

Banyak orang yang tidak bisa mengelola keuangannya dengan baik sehingga ia terjerumus pada rentenir, terlebih pada zaman sekarang akses untuk meminjam uang bisa dilakukan secara online sehingga memudahkan setiap orang yang ingin meminjam. Pada tahun 2020 dilansir dari detikfinance.com seorang wanita di Wonogiri bunuh diri karena terlilit utang di pinjol (Pinjaman Online). Awalnya utang yang dimilikinya sebesar Rp 2,5 juta namun akhirnya utang tersebut membengkak jadi Rp 104 juta rupiah. Jika sudah terjadi kasus seperti ini maka solusinya adalah harus bisa mengatur keuangan dengan lebih baik lagi agar istilah “lebih besar pasak daripada tiang” tidak terjadi.

Islamic Financial Planning menjadi solusi dalam mengatur perencanaan keuangan karena didalamnnya terdapat post sosial yang bisa menambah keberkahan harta. Jadi yang membedakan antara financial planning dan Islamic financial planning itu terletak pada post untuk pengeluarannya. Jadi terdapat post sosial sekitar 10% yang perinciannya itu untuk zakat, infak dan sedekah. Jadi untuk persentasenya 40% untuk konsumsi, 30% untuk investasi, 20% untuk hiburan atau gaya hidup dan 10% untuk sosial (zakat, infaq dan sedekah). Jadi untuk setiap dari penghasilan atau pendapatan kita itu akan selalu ada dana untuk sosial dan ini juga akan memiliki dampak yang cukup besar bagi lingkungan masyarakat jika setiap orang menggunakan Islamic financial planning dalam mengelola atau mengatur keuangannya.

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar kita cerdas dalam mengelola keuangan dan tidak terjerat dengan pinjaman online :

1. Selalu pisahkan tabungan di awal bulan

Ketika kita sudah menerima uang di awal bulan entah itu dari hasil kerja ataupun dari orang tua, usahakan untuk menyisihkan uang untuk tabungan tersebut karena jika kita menabung dengan cara menyimpan sisa uang yg telah kita pake itu tidak akan efektif. Jadi agar setiap bulannya kita bisa menabung maka sisihkan uang tersebut di awal bulan.

2. Investasikan secara teratur. Jangan panik jika nilainya turun, you are investing not trading

Selain dengan cara menabung tips kedua agar cashflow kita berjalan dengan baik maka investasikan sebagian dari penghasilan kita. Tak perlu banyak yang penting uang kita dapat berputar, tapi dengan catatan kita berinvestasi pada elemen investasi syariah agar harta kita menjadi berkah. Jika saham atau elemen investasi lainnya sedang turun maka jangan panik, karena disini kita sedang berinvestasi yang tujuannya jangka Panjang bukan trading yang lebih mengutamakan keuntungan.

3. Kontrol pengeluaran setiap hari

Sangat perlu bagi kita untuk mengontrol pengeluaran setiap hari, agar pengeluaran kita bisa lebih teratur. Ketika kita mengontrol pengeluaran kita setiap hari kita bisa membandingkan pengeluaran hari ini dan kemarin apakah lebih banyak atau sedikit sehingga kita bisa mengevaluasinya.

4. Review secara teratur

Yang terakhir adalah mereview worksheet pengeluaran kita setiap bulannya apakah telah sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya atau surplus atau bahkan deficit. Kelebihannya jika kita mereview worksheet keuangan kita setiap bulannya kita bisa tahu uang yang kita keluarkan itu untuk apa saja karena tak jarang kita merasa uang kita “hilang” dalam artian tidak tahu dipakai apa tapi tiba-tiba habis begitu saja oleh hal-hal yang tidak berguna.

Contoh persentase dalam menggunakan worksheet Islamic Financial Planning adalah 40% untuk konsumsi (belanja bulanan, makan, kos, tarnsportasi dll), 30% untuk investasi (tabungan, investasi, dan dana darurat), 20% untuk gaya hidup atau hiburan dan 10% untuk sosial (zakat,infak, sedekah/sosial lainnya).

Dengan menerapkan Islamic Financial Planning maka keuangan kita lebih teratur dan lebih terencana. Kita lebih bisa mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan dengan tidak menghilangkan post untuk hiburan karena itu merupakan bagian dari kebutuhan juga meskipun tidak termasuk kebutuhan primer. Dengan menggunakan Islamic Financial Planning kita juga tentunya sudah mengeluarkan hak orang lain dari hart akita karena didalamnya terdapa post sosial yang salah satunya adalah zakat. Jika semua orang menerapkan Islamic Financial Planning Insya Allah akan banyak orang yang terbantu juga dalam hal berbagi ke sesama. Semoga artikel ini bermanfaat dan kita bisa mengamalkannya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image