Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andi Setiawan

Hasil Belajar Meningkat dengan Model Pembelajaran yang Tepat

Eduaksi | Friday, 16 Apr 2021, 15:25 WIB

Hasil belajar anak tentu erat kaitannya dengan proses yang dilalui ketika anak belajar. Untuk mendapatkan hasil yang baik tentu diperlukan model pembelajaran yang tepat.

Dunia sedang menghadapi wabah Virus Corona. Seluruh aspek kegiatan dipaksa harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada, tak terkecuali dunia pendidikan. Pemerintah melalui Kemendikbud telah mencanangkan pembelajaran secara daring. Hal ini berdasarkan surat edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020. Hampir satu tahun dari awal munculnya wabah ini. Kebijakan ini tidak lantas menyelesaikan masalah yang ada. Masalah lain muncul seiring dengan adanya penyesuaian sistem pembelajaran.

Sekolah dasar menjadi satuan pendidikan dimana anak masih dalam fase belajar konkret, tentu dengan adanya kebijakan ini pendidik tidak dapat belajar secara tatap muka. Keterampilan pendidik, penguasaan teknologi dan kreativitas pendidik sangat dituntut dengan adanya pembelajaran daring. Materi yang seharusnya disampaikan secara nyata dan penuh dengan makna dipaksa harus berganti dengan pembelajaran secara daring. Orang tua memiliki porsi yang lebih dalam mendampingi anak untuk belajar karena aktivitas belajar anak yang harusnya disekolah sudah beralih dan dilaksankan dirumah masing-masing. Tentu akan mudah bagi orang tua yang memang sudah berkecimpung di dunia pendidikan akan tetapi, menjadi masalah baru bagi orang tua yang memang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh anak. Tak jarang pendampingan anak dalam belajar justru berujung dengan kemarahan ataupun kekerasan kepada anak.

Pendampingan belajar harus menyesuaikan model dan cara penyampaian yang tepat agar anak tidak merasa bingung serta tujuan pembelajaran tercapai. Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan pada kondisi tatap muka, tapi apakah bisa diterapkan di masa pandemi? Tentu tidak semua dapat diterapkan. Dengan pemilihan model pembelajaran yang tepat tentu akan berpengaruh dengan hasil belajar anak. Pemahaman anak usia sekolah dasar perlu dibangun dengan hal- hal yang nyata. Anak akan mudah memahami ketika anak mendapat pengalaman secara nyata, akan tetapi dengan adanya pandemi tentu hal tersebut tidak dapat dilakukan secara maksimal. Kehidupan sehari-hari anak serta kehidupan sosial anak dirumah dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang bermakna. Pembelajaran yang ringan dan pemberian pengalaman secara langsung akan lebih baik untuk anak dalam mempelajari materi. Mengkaitkan materi dengan kegiatan sehari-hari serta kebudayaan pun dapat dilakukan untuk membantu dalam proses pemahaman anak.

Seperti diungkapkan seorang guru bahwa pembelajaran dan pemahaman anak akan lebih cepat ketika hal tersebut dialami secara langsung oleh anak, karena itu secara tidak langsung akan membuat anak menciptakan kerangka berpikir secara mandiri. Oleh sebab itu dukungan dari berbagai pihak perlu dilakukan dalam mendampingi anak belajar. Pendampingan belajar tidak serta merta berpusat pada hasil semata, akan tetapi bagaimana anak dapat paham dengan materi dan proses yang dilalui ketika anak belajar. Dengan demikian hasil belajar anak akan lebih bermakna sekaligus menyenangkan.

Biodata :

Nama: Andi Setiawan

Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Purworejo

Alamat : Botorejo, Bayan,Purworejo

No hp: 089619605718

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image