Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Puisi: Gelisah

Sastra | 2022-04-10 21:20:31
Dok. Taqiya

Aku meraba wajah kota. Kering. Dan malamnya ditimpa cahya lampu. Lampu lampu bekerlipan.

Kota kota tumbuh dalam mimpi global. Rindu yang terbakar materialisme. Hujan turun dengan asam. Asap asap menutup mata. Dan hati kita gelisah. Mencari tautan makna dalam rumah rumah iklan dan banjir media sosial.

Kota semakin sibuk. Udara yang sempit dan kepala yang menyimpan kenangan. Harapan harapan menjalar ke ujung lorong

====

Ket : dalam kumpulan "peradaban kota"

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image