Hidup Tetap Berjalan Hadapilah
Bisnis | 2022-04-10 16:56:29Hidup tetap berjalan, hadapilah
Bandung. Burhan, adalah sapaan yang khas oleh teman-teman dan karyawannya.Beliau adalah anak dari sepasang pegawai negri biasa. Pria kelahiran bandung pada tahun 1983 ini memiliki perawakan badan yang tinggi, berisi, tampan, memiliki rambut pendek dan penampilannya yang simple namun rapih. Pria berumur 39 tahun ini bekerja sebagai pengusaha bisnis kue di Jakarta.
Perjuangannya bisa sampai di titik ini bisa menginspirasi siapa saja yang mendengarnya. Pasalnya, banyak kisah menarik dari SMK hingga ia berhasil menjadi pengusaha sekarang patut untuk di ketahui. Apalagi topik yang menginspirasinya untuk menjadi seorang pengusaha yang patut di perhitungkan di masa ia berproses.
Diawali dengan kisah masa kecilnya, pada saat umur 5 tahun beliau pindah tempat tinggal ke Tegal, Jawa Tengah. Lalu kembali ke Tempat kelahirannya yaitu Bandung pada saat SMK. beliau bersekolah di SMK jurusan Teknik Informatika di salah satu SMK di Bandung.
Setelah menyelesaikan bangku sekolah, beliau melanjutkan studinya ke Politeknik Bandung jurusan informatika, tetapi hanya berjalan 1 semester saja karena beliau tidak benar-benar serius menjalani kuliahnya hanya menuruti kemauan orang tuanya untuk berkuliah, dan memutuskan untuk putus kuliah. Kemudian beliau berkuliah lagi di Akademik Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin, di sini beliau hanya berjalan 3 bulan dikarenakan malas dan teman-teman yang berkuliah di sana hanya sedikit jadi tidak ada semangat untuk masuk kuliah, sehingga beliau memutuskan untuk putus kuliah lagi. Setelah itu, beliau mulai berkuliah lagi di Universitas Langlangbuana Bandung, mengambil jurusan Informatika. Disini lah beliau menjalani kuliah yang cukup lama di bandingkan sebelumnya, yaitu sekitar 4-5 semester. Disinilah awal mula hidup beliau di mulai.
Di saat masih berkuliah, beliau bertemu dengan mata kuliah kalkulus yang menurut beliau itu mata kuliah tersulit, sehingga beliau malas untuk belajar kalkulus. Beliau melihat dosen kalkulusnya yang seorang lulusan S3 ITB, beliau berfikir bahwa dosennya ini pintar. Saat tiba dimana beliau melihat dosen kalkulusnya ini pulang dan pergi ke kampus hanya menggunakan angkutan umum, sama saja seperti beliau yang masih menjadi mahasiwa pulang dan pergi hanya menggunakan angkutan umum. Dan beliau berfikir “ padahal dosen pintar, berarti kalau aku pintar kalkulus, aku jago kalkulus kuliah sampai S3 kehidupanku ga jauh seperti dosen itu. Sama saja seperti yang aku alami sekarang tidak ada kendaraan dan hanya bisa menggunakan kendaraan umum”. Ujar beliau.
Lalu, beliau di kenalkan oleh temannya tentang buku cashflow quadrant. Di buku itu bercerita tentang di dunia ini hanya ada 4 macam cara orang mencari uang. Apasih tujuan orang hidup? Tujuannya untuk bekerja mencari uang, uangnya untuk mewujudkan rencana masa depan.
98% orang befikir untuk bekerja, mencari uang untuk mewujudkan rencana masa depannya. Tetapi hanya 2% orang yang berfikir bekerja untuk membangun asset, dan assetnya ini untuk menghasilkan uang. Jadi, dia tidak perlu bekerja setiap hari, tetapi asset inilah yang akan menghasilkan uang setiap hari. Pola fikir itulah yang terbesit ketika beliau kuliah. Mulai dari situ, beliau tidak fokus berkuliah dan mulai memikirkan bagaimana caranya membangun asset. Kemudian, beliau di kenalkan oleh temannya bisnis multilevel menjual obat pelangsing dan peninggi badan. Setiap hari, beliau menawarkan obat-obat itu ke teman-teman kampusnya hingga beliau di jauhkan oleh teman-temannya. Selama ia memulai bisnis multilevel itu, beliau tertipu 600juta. Hingga di usir dari rumah dan menjalani hidup di luar rumah selama 1 tahun. Setelah lolos dari masalah bisnis multilevel beliau memasuki dunia entertainment sebagai seorang model. Tetapi adanya masalah di dunia entertainment itu beliau memutuskan untuk tidak melanjutkannya. Beliau memulai berdagang pulsa, buka laundry dan buka bisnis pisang ijo. Bisnis pisang ijonya sukses mempunyai 500 cabang. Ada di Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Hongkong. Saat itu semua media meliput beliau sehingga beliau merasa berbangga diri. Sampai dimana ketika beliau mendapati sebuah pengkhianatan dari seorang temannya yang membuat bisnisnya ini bangkrut. Kemudian beliau mendatangi seorang ustazd dan beliau berusaha untuk memperbaiki diri dan agamanya.
Di tahun 2014 beliau memulai bisnisnya kembali, membuka bisnis kue. Tetapi tidak berjalan mulus. Lalu beliau hijrah ke jakarta numpang tinggal di apartemen temannya di kalibata. Beliau menjadi driver uber dan gocar. Lalu membuka rental mobil. Tetapi, itupun tidak berjalan baik juga. Lalu pada tahun 2017-2019 beliau memutuskan untuk membuka bisnis kue lagi yang berada di makassar, solo dan jogja. Tiba-tiba pandemi covid pada awal tahun 2020 membuat bisnisnya tidak berjalan baik kembali, membuatnya terpaksa menutup beberapa bisnisnya dan mengurangi karyawan. Yang masih beliau pertahankan sampai saat ini itu yang di solo. Selama pandemi covid beliau membuka kelas Facebook Adds, mengerjakan website dll untuk mencari sampingan.
Kemudian beliau, berencana untuk membuat bisnis kue lagi bersama temannya yang seorang chef. Awal mula di buatnya bisnis ini, beliau menumpang tempat di restoran milik temannya. Dan pada akhirnya bisnis kue yang beliau bangun di awal pandemi covid berjalan baik dan berkembang baik sampai sekarang. “hadapilah dan jangan melarikan diri dari masalah” itulah sekiranya yang dapat memotivasi kita untuk terus bangkit dari kegagalan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.