Ide Memilih Desain Baju Bola Kiper yang Tepat
Olahraga | 2022-04-10 15:38:49Desain baju bola kiper pada dasarnya memang berbeda daripada pemain lain. Hal ini memang disebabkan karena posisi kiper merupakan posisi khusus yang tidak memiliki partner dalam sebuah tim. Selain itu, kostum yang berbeda juga merupakan penanda bahwa ia merupakan seorang kiper yang memiliki kewenangan berbeda dalam bermain bola.
Seringkali baju bola khusus kiper dibuat dengan desain yang unik. Warna yang berbeda, motif yang tidak biasa dan detail lain menjadi pertimbangan untuk menentukan ide desain yang tepat. Mari kita simak ide apa saja yang bisa membantu anda untuk memilih desain baju bola yang tepat bagi kiper.
Tips Membuat Desain Baju Bola Kiper
Pilih Motif yang Unik
Sebagai pembeda, tentu motif pada baju kiper merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Ada banyak ide motif yang unik untuk baju kiper yang bisa dipilih sebagai pilihan terbaik, seperti motif garis, motif dots, motif abstrak dan lainnya. Lihat katalog yang tersedia untuk pertimbangan. Namun, setidaknya motif baju kiper yang dipilih masih berhubungan dengan identitas dari klub yang dibela.
Warna yang Berbeda
Untuk membedakan baju pemain dengan baju kiper, maka memilih warna baju kiper yang berbeda juga merupakan suatu keharusan. Pilihan yang paling simple dan sebenarnya tidak disarankan, adalah membalik warna. Misal, baju pemain berwarna merah-putih, dan warna kiper bisa putih-merah. Dalam hal ini, lebih disarankan baju kiper dibuat dengan warna lain yang kentara dan tidak kehilangan identitas dari tim tersebut.
Untuk pembuatan baju kiper yang aneka motif bisa menggunakan teknik jersey printing yang menghasilkan baju dengan sablon berkualitas.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.